Kritik Sosial LANDASAN TEORI

c. Fungsi sosial sastra Ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1 sudut pandangan yang menganggap bahwa sastra sama derajatnya dengan karya pendeta atau nabi. Dalam pandangan ini tercakup juga pandangan bahwa sastra harus berfungsi sebagai pembaharu atau perombak, 2 sudut pandangan lain yang menganggap bahwa sastra bertugas sebagai penghibur belaka. Dalam hal ini gagasan “seni untuk seni” misalnya, tak berbeda dengan usaha untuk melambungkan dagangan agar menjadi best seller. 3 sudut pandangan kompromistis seperti tergambar dalam slogan “sastra harus mengajarkan dengan cara menghibur”. 32

E. Kritik Sosial

Pengertian ‘kritik’ sastra berasal dari kata krites Yunani Kuno yang berarti ‘hakim’. Krites sendiri semula berasal dari kata krinein ‘menghakimi’. Pengertian kritik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah “kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya.” 33 Adinegoro mengungkapkan bahwa kritik adalah salah satu ciri dan sifat penting dari peristiwa otak manusia, sehingga kritik dapat dijadikan dasar untuk berpikir danmengembangkan pikiran. Kritik tidak dimaksudkan untuk meruntuhkan sesuatu melainkan untuk memperbaiki hal yang dianggap tidak sesuai dan akhirnya untuk mendapatkan kemajuan. 34 Kata sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI berarti “berkenaan dengan masyarakat, suka memperhatikan kepentingan umum.” 35 Dari definisi kritik dan sosial tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud kritik sosial adalah pandangan atau tangggapan penulis melalui 32 Jabrohim dan Ari Wulandari ed., Metodologi Penelitian Sastra, Jogjakarta: Hanindita Graha Widya, 2002, h. 158. 33 Tim Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2008, Cet. IV, h. 742. 34 Djamaludin Adinegoro, Tata Kritik, Djakarta: Nusantara, 1958, h. 10. 35 Tim Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2008, Cet. IV, h. 1331. karyanya yang berisi kecaman terhadap fenomena sosial yang menyimpang. Astrid Susanto berpendapat bahwa kritik sosial adalah suatu aktifitas yang berhubungan dengan penilaian juggling, perbandingan comparing, dan pengungkapan revealing mengenai kondisi sosial suatu masyarakat yang terkait dengan nilai-nilai yang dianut ataupun nilai-nilai yang dijadikan pedoman. 36 Kritik sosial memiliki fungsi sebagai kontrol terhadap jalannya suatu proses bermasyarakat. Adanya pengaruh lingkungan masyarakat terhadap hasil karya seorang pengarang akan memunculkan kritik sosial terhadap ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat. Sastra yang mengandung kritik sosial akan lahir di masyarakat jika terjadi hal-hal yang kurang beres dalam kehidupan sosial masyarakat. Kritik sosial yang membangun tidak hanya berisi kecaman, celaan, atau tanggapan terhadap situasi tertentu, tetapi juga berisi inovasi sosial sehingga tercapai sebuah harmonisasi sosial. Kritik dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Media yang tersedia untuk menyampaikan kritik juga cukup beragam. Karya sastra merupakan salah satu media untuk menyampaikan kritik sosial secara tidak langsung. Kritik sosial banyak dijumpai dalam karya sastra sebagai bentuk gambaran realita sosial di masyarakat. 37

F. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia