Menjadi terpercaya Cepat tanggap

pelayanan yang optimal, dan ihsan berbuat yang terbaik dalam segala hal. 46 Sifat amanah harus dimiliki oleh setiap mukmin, apalagi yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan bagi masyarakat. Dalam Operasional Bank Syariah Mandiri, amanah diaplikasikan dalam bentuk nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam bertindak dan bekerja sehari-hari. Wujud nilai-nilai aplikasi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menjadi terpercaya

Bank Syariah Mandiri sangat menjunjung tinggi dan berusaha unuk menjadi terpercaya bagi mitra usaha dan bahkan semua kalangan. Kepercayaan merupakan nilai yang paling dihargai dalam hubungan antar manusia. Kepercayaan merupakan rasa percaya yang dimiliki orang terhadap orang lain. Kepercayaan bukanlah pemberian dari orang lain. Kepercayaan adalah upaya yang merupakan hasil timbal balik bagi seseoarang yang telah menunjukkan integritas, komitmen dan loyalitas kesetiaan. Memperoleh kepercayaan adalah suatu dorongan dan keinginan setiap orang. Tetapi memperoleh kepercayaan tanpa didasari oleh nilai- nilai kebenaran akan mengakibatkan pula kegagalan. Kepercayaan yang diperoleh dengan curang dan “cara pura- pura” seringkali tidak bertahan lama dan acapkali orang lain pun akan memberikan pula sebuah “kepercayaan pura- pura” kepadanya.

b. Cepat tanggap

Tanggap responsif merupakan sebuah sikap yang berusaha untuk mengetahui kebutuhan orang lain. Dalam Bank Syariah Mandiri, seorang pemimpin atau manajer akan selalu berusaha mengetahui kebutuhan bawahan, 46 Luqman, “Budaya Kerja di Perusahaan Syariah” juga kebutuhan orang yang dilayani pelanggan dan berusaha sedapat mungkin agar dapat merealisasikannya. Adapun bagi seorang karyawan Bank Syariah Mandiri, sikap cepat tanggap ditampilkan dan diwujudkan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat. Dalam Islam, perasaan tanggap ini muncul akibat seseorang selalu menganggap bahwa semua manusia sama dihadapan Allah. Tidak ada perbedaan antara satu dengan yang lain secara prinsip baik dari segi ras, etnik, kelamin, ataupun bahasa, kecuali takwanya kepada Allah. Bila orang yang tingkat taqarrub -nya kepada Allah sudah baik, maka ia akan memandang semua orang sama meskipun mereka berbeda dalam prinsip maupun idiologi. Apapun perbedaannya, ia selalu menyadari bahwa semua yang ada adalah ciptaan Allah termasuk manusia. Pandangan ini yang melahirkan hikmah ketidakberbedaan undiversity wisdom dan membuat seseorang bijaksana dalam setiap proses pengambilan keputusan.

c. Obyektif