Dalil Yang diqiaskan Dengan Pengharaman
setiap individu muslim mendekati perkara-perkara yang mabuk dan mengkhayalkan. Islam juga mewajibkan umatnya agar memelihara keselamatan diri, akal, harta,
keturunan, dan yang paling utama ialah agama.
8
Hal ini dapat dilihat dari firman
Allah SAW:
ء س لا
٤ :
٢ Artinya:
“Janganlah kamu membunuh diri mu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepada mu
”. QS. An-Nisa 4:29 Firman Allah SAW lagi:
رقبلا ٢
: Artinya:
“Dan janganlah kamu menjatuhkan diri sendiri kedalam kebinasaan dengan tangan sendiri”. QS. Al-Baqarah 2:195
Di sini jelaslah bahwa narkoba merupakan satu bahan yang memudaratkan manusia. Ia boleh menyebabkan seseorang itu menjadi khayal, lupa kepada harga diri,
dan juga tanggungjawab terhadap agama. Narkoba juga boleh merosakkan kesihatan serta melumpuhkan anggota badan. Bagi yang sudah berkeluarga sudah tentulah akan
menjejaskan kedamaian dan keharmonian rumah tangga. Tanggungjawab terhadap anak-anak dan istri tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Akibatnya akan mendorong
seseorang itu melakukan jinayah. Kemudaratan ini akan terus menular dan menjadi penyakit dalam masyarakat dan seterusnya akan melemahkan Negara.
9
8
Muhammad Sabri Yusof, Che Bakar Che Mat, Penyalahgunaan Dan Pengedaran Dadah Di Malaysia, Kuala Lumpur, Dewan Bahasa dan Pustaka, 2008, Edisi kedua, h. 94.
9
Ibid., h. 95.
Kemudaratan akibat penyalahangunaan narkoba ini bukan saja ditanggung oleh individu yang terlibat saja malahan melibatkan masyarakat dan Negara, sehingga
kini tidak ada pakar perubatan yang berugama islam maupun yang selain islam yang berpendapat bahwa penyalahgunaan narkoba tidak membawa kebaikan kepada
manusia dalam jangka waktu pendek maupun panjang.Melihat kepada keburukan akibat narkoba jelaslah kepada kita bahwa narkoba adalah haram dari pandangan
islam. Hal ini bertepatan dengan ayat-ayat al-Quran hadis yang dinyatakan sebelumnya. Pengharaman narkoba ini disepakati oleh para ulama islam sejak
zaman-berzaman yang mengkategorikanya sebagai al-khabiat, antaranya: 1.
Dr. Yusof al-Qardhawi: Diharamkan semua bahan yang kini lebih dikenali sebagai narkotik seperti ganja, marijuana, dan sebagainya yang sudah
dikenali kesannya terhadap akal dan pikiran. 2.
Syaikhul islam ibnu Taimiyah: Narkoba itu haram karena termasuk dalam istilah arak, bahkan ia lebih keji daripada arak karena ia boleh merosakkan
akal pikiran hingga melumpuhkan daya berpikir dan menjatuhkan martabat manusia. Beliau juga pernah menyebut bahwa sesiapa yang
mengiakan narkoba itu sebagai suatu perkara yang halal maka dia adalah kafir. Pandangan ini telah diiktiraf oleh pengikut ibnu Taimiyah daripada
mazhab Hambali. 3.
Ibnu Qayyim al-Jauzi: Arak ialah semua benda yang memabukkan sekalipun cecair maupun pepejal, diperah atau dimasak dan juga diproses
mengikut teknik meden.
4. Ibnu al-Baithar: Pengguna narkoba sekalipun sekedar satu dirham boleh
memabukkan maka apatah lagi apabila lebih dari itu yang membawa seseorang keperingkat hilang pertimbangan akal, bahkan boleh membawa
mepada jinayah pembunuhan.
10
5. Ibnu Hajar al-Haitamial- Makki: Penggunaan narkoba boleh membawa
bermacam-macam bahaya dan kerosakan dari sudut keagamaan dan kemasyarakatan.
6. Jawatankuasa Fatwa, Majlis kebangsaan bagi Hal Ehwal Agama Islam,
Malaysia: “Sebarang penyalahgunaan termasuk penyalahangunaan narkoba, hukum disisi syarak adalah haram, dan dengan itu adalah ditegah
sama sekali dan narkoba hanya boleh digunakan untuk tujuan perubatan yang sah mengikut syarak”. Fatwa ini telah dipersetujui oleh Majlis Raja-
Raja dalam musyuaratnya yang ke-12 pada 24 Februari 1983. 7.
Mufti Kerajaan Negeri Selangor Dato’ Ishak Baharom berpendapat bahwa penglibatan dalam penyalahgunaan narkoba boleh dikategorikan sebagai
membunuh diri jika dilihat dari kesan yang berlaku terhadap penagih narkoba yang terlibat. Perbuatan ini amat dilarang oleh islam.
Kebanyakan ulama
menghukum pengharaman
narkoba dengan
mengakategorikannya dengan hukum arak al-Khamar karena terdapat persamaan illah pada kedua-duanya, iaitu memabukkan dan mengkhayalkan.
10
Ibid., h. 96.
Sayidina Umar r.a pernah menegaskan bahwa al-Khamar:
قعلا رم خ م
Artinya: “Iaitu apa saja yang dapat menutup aka”l.
Dengan sebab itu narkoba juga termasuk dalam al-Khamar karena ia boleh menyebabkan hilangnya kewarasan akal seseorang yang menggunakannya. Bahkan
narkoba lebih bahaya daripada arak karena kesannya bukan hanya pada pikiran tetapi juga pada anggota tubuh badan. Begitu juga akibat dari penyalahgunaan narkoba yang
bukan saja memberi kesan bukan sahaja terhadap individu yang terkait tetapi juga tehadap keluarga, masyarakat, dan Negara. Banyak berlaku kejadian-kejadian yang
melibatkan pecandu dan pengedar narkoba.
11
Semua ilmuan telah bersaksi bahawa arak dan narkoba narkotik tidak ada manfaatnya. Demikian juga dengan kesaksian para peminumnya dan pecandunya.
Ketika mereka ditanya, mereka pasti mengakui bahwa semua itu adalah racun dan hanya menyebabkan penderitaan yang teramat pedih. Kita mengetahui bahwa tujuan
dari adanya syariat adalah untuk memelihara kemaslahatan hamba di dunia dan akhirat. Kemaslahatan hamba tercermin dalam pencegahan terhadap kebinasaan dan
penganugerahan manfaat. Semua hal yang menyebabkan kebinasaan dan tidak
11
ibid., h. 97.
mendatangkan manfaat adalah haram. Narkoba narkotik diharamkan kerana menyebabkan kebinasaan dan tidak mendatangkan manfaat.
12