4. Teknik Penulisan
Penulisan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
diterbitkan oleh FSH UIN Jakarta tahun 2007. E.
Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini dibagi atas lima bab bahasan, dengan perincian sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan yaag berisi latar belakang masalah, batasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka,
metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tentang pandangan islam tentang narkoba yang meliputi pengertian
dan sanksinya dalam islam, serta dalil yang diqiaskan dengan hukuman dan tindak pidana yang berkaitan dengan narkoba menurut
pandangan islam. Bab III Gambaran umum tentang hirarki mahkamah sivil di Malaysia yang
menjelaskan demografi malaysia, situasi politik, keadaan ekonomi, serta hirarki dan wewenang mahkamah sivil di Malaysia.
Bab IV Tentang implementasi aturan jenayah narkoba menurut akta 234 akta penagih dadah yang meliputi pelaksanaan akta,tujuan matlamat akta,
dan sanksi pidana jenayah narkoba di Malaysia. Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
12
BAB II PANDANGAN ISLAM TERHADAP NARKOBA
A. Pengertian Narkoba Dan Sanksinya
Narkoba ditakrifkan sebagai sebarang bahan asli atau tiruan yang boleh mengubah cara badan dan otak fikiran kita berfungsi dan bekerja. Ia adalah bahan
kimia psikoaktif yang memberi kesan yang paling ketara ke atas sistem saraf pusat otak dan saraf tunjang . ia boleh membawa kepada pegantungan kecanduan fizikal
dan psikologikal dan mendatangkan kesan buruk kepada kesihatan dan fungsi sosial seseorang.
Narkoba asli seperti candu, heroin dan ganja datang daripada tumbuhan- tumbuhan seperti pokok ganja dan pokok popi. Narkoba tiruan atau dinamakan juga
narkoba sintetik seperti sabu-sabu dan ekstasi diciptakan dimakmal. Narkoba sintetik mempunyai kesan yang sama dengan narkoba asli.
1
Narkoba : satu istilah pelbagai kegunaan, dalam ilmu perubatan ia merujuk kepada mana-mana bahan yang berpotensi mencegah atau menyembuhkan penyakit
atau meningkatkan keupayaan fizikal atau mental. Dan dalam farmakologi merujuk kepada mana-mana agen kimia yang merubah proses biokimia atau fisiologi tisu.
Dalam penggunaan umum, istilah ini biasanya merujuk secara khususnya kepada narkoba psikoaktif, dan lazimnya yang lebih tepat lagi kepada narkoba haram, yang
1
Mejar B Abu Dzar, Menangani Penyalahgunaan Dan Penagihan Dadah Menurut Islam, Minda Ikhwan, 2004. h. 23.
mana terdapat penggunaan yang selain perubatan sebagai tambahan kepada mana- mana penggunaan perubatan.
2
Narkoba itu disingkirkan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Apabila narkotik dan psikotropika itu bila digunakan dengan baik dan benar
sebetulnya banyak manfaatnya. Misalnya dalam ilmu kedokteran sebagai anestesi dan penenang pasien. Tetapi dalam perjalanan waktu narkoba disalahgunakan oleh orang-
orang yang tidak bertanggungjawab. Narkotik dibagi dalam tiga kelompok yaitu narkotik golongan I, golongan itu
termasuk narkotik yang paling berbahaya karena daya adiktifnya sangat tinggi, golongan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan apa pun, kecuali untuk
penelitian dan ilmu pengetahuan. Yang termasuk narkotik golongan I adalah ganja, heroin, kokain, putaw, dan opium.
Narkotik golongan II, golongan ini termasuk narkotik yang memiliki daya adiktif sangat tinggi tetapi sangat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Yang
termasuk golongan II yaitu betamodal, benzetidin, dan pestidin. Narkotik golongan III, golongan ini memiliki daya adiktif yang ringan tetapi dapat bermanfaat untuk
pengobatan dan penelitian serta untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Yang termasuk narkotik golongan III yaitu asetihidrotema dan dihidrokodemia.
3
2
Publishers SDN BHD Malaysia, Pengurusan Isu AlKohol Dan Dadah DiTempat kerja, h. 5.
3
Sunarno, Narkoba Bahaya Dan Upaya Pencegahan, h. 11.
B. Kategori Tindak Pidana dalam Islam
Di antara pembagian jarimah yang paling penting adalah pembagian yang ditinjau dari segi hukumnya. Jarimah ditinjau dari segi hukumnya terbagi kepada tiga
bagian, yaitu jarimah hudud, jarimah qishash dan diat, dan jarimah ta’zir.
1.Jarimah Hudud Jarimah hudud adalah jarimah yang diancam dengan hukuman had. Pengertian
hukuman had, sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Qadir Audah adalah
ىل عت ه ّقح رّقملا ةبوقعلا و ّحلاو
Artinya : “Hukuman had adalah hukuman yang telah ditentukan oleh syara’
dan merupakan had Allah ”.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa ciri khas jarimah hudud adalah berikut:
a. Hukumnya tertentu dan terbatas, dalam arti hukum tersebut telah
ditentukan oleh syara’ dan tidak ada batas maksimal dan minimal. b.
Hukum tersebut merupakan hak Allah semata-mata. Atau kalau ada hak manusia di samping hak Allah maka hak Allah lebih dominan.
Oleh karena hukuman had itu merupakan hak Allah maka hukuman tersebut tidak bisa digugurkan oleh perseorangan orang yang menjadi korban atau keluarga.
Atau oleh masyarakat yang diwakili oleh negara. Jarimah hudud ada tujuh macam, yaitu
a Jarimah zina,