B. Kategori Tindak Pidana dalam Islam
Di antara pembagian jarimah yang paling penting adalah pembagian yang ditinjau dari segi hukumnya. Jarimah ditinjau dari segi hukumnya terbagi kepada tiga
bagian, yaitu jarimah hudud, jarimah qishash dan diat, dan jarimah ta’zir.
1.Jarimah Hudud Jarimah hudud adalah jarimah yang diancam dengan hukuman had. Pengertian
hukuman had, sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Qadir Audah adalah
ىل عت ه ّقح رّقملا ةبوقعلا و ّحلاو
Artinya : “Hukuman had adalah hukuman yang telah ditentukan oleh syara’
dan merupakan had Allah ”.
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa ciri khas jarimah hudud adalah berikut:
a. Hukumnya tertentu dan terbatas, dalam arti hukum tersebut telah
ditentukan oleh syara’ dan tidak ada batas maksimal dan minimal. b.
Hukum tersebut merupakan hak Allah semata-mata. Atau kalau ada hak manusia di samping hak Allah maka hak Allah lebih dominan.
Oleh karena hukuman had itu merupakan hak Allah maka hukuman tersebut tidak bisa digugurkan oleh perseorangan orang yang menjadi korban atau keluarga.
Atau oleh masyarakat yang diwakili oleh negara. Jarimah hudud ada tujuh macam, yaitu
a Jarimah zina,
b Jarimah qadzaf,
c Jarimah syurb al-khamr,
d Jarimah pencurian,
e Jarimah hirabah,
f Jarimah riddah, dan
g Jarimah penbrotakan Al-Bagyu.
2. Jarimah Qishash dan Diat Jarimah qishash dan diat adalh jarimah yang diancam dengan hukuman
qishash atau diat. Baik qishash atau kedu-duanya adaalh hukuman yang sudah dit
entukan oleh syara’. Perbedaanya dengan hukuman had adalah bahwa hukuman had merupakan hak Allah hak masyarakat, sedangkan qishash dan diat merupakan
hak manusia hak individu. Pengertian qishash, sebagaimana yang dikemukan oleh Muhammad Abu Zahrah:
ةبوقعلاو ةميرجلا نيب او سملا
Artinya: “Persamaan dan keseimbangan antara jarimah dan hukum”.
Jarimah qishash dan diat ini ada dua macam, yaitu pembunuhan dan penganiayaan. Namun apabila diperluas, jumlahnya ada lima macam, yaitu:
a Pembunuhan sengaja,
b Pembunuhan menyerupai sengaja,
c Pembunuhan karena kesalahan,
d Penganiayaan sengaja,
e Penganiayaan tidak sengaja.
3. Jarimah ta’zir
Jarimah ta’zir adalah jarimah yang diancam dengan hukuman ta’zir. Pengertian ta’zir menurut bahasa adalah ta’dib, artinya memberi pelajaran. Menurut
Al-Mawadi adalah:
و حلا يف عرشت مل ون ىلع ي أت ري عّتلاو
Artinya: “ta’zir adalah hukuman pendidikan atas dosa tindak pidana yang belum
ditentukan hukumanya oleh syara’”. Dari difinisi tersebut, dapat
diketahui bahwa hukuman ta’zir adalah hukumna yang belum ditetapkan oleh syara’, dan wewenang untuk menetapkanya diserahkan
kepada ulil amri. Ciri khas jarimah ta’zir adalah sebagai berikut:
a Hukumannya tidak tertentu dan tidak terbatas. Artinya hukuman tersebut
belum ditentukan oleh syara’ dan ada batas minimal dan maksimal. b
Penentuan hukum tersebut adalah hak penguasa ulil amri.
4
Hukuman takzir ini jenisnya beragam, namun secara garis besar dapat dikelompokkan kepada empat kelompok, yaitu sebagai berikut:
1. Hukuman takzir yang mengenai badan, seperti hukuman mati dan jilid
dera.
4
Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam, Jakarta, Sinar Grafika, 2005, Cet. Pertama, h. ix- xii.