siswa-siswinya baik berupa karya ilmiah, tugas akhir, kliping gambar, hasil penelitian dan hasil karya lainnya.
Menurut Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan Sekolah 1994:16 “Yang banyak dibuat oleh perpustakaan adalah kliping, mengumpulkan
gambar-gambar pemandangan, kota-kota besar, orang-orang atau peristiwa- peristiwa penting dan sebagainya”.
Dengan diadakan pengadaan terbitan sendiri siswa juga akan merasa bangga apabila hasil karyanya disimpan di perpustakaan, yang akan
dimanfaatkan oleh siswa lainnya untuk bahan referensi. Dengan sendirinya mereka akan berlomba untuk membuat sebaik-baiknya, hal yang
menguntungkan untuk perpustakaan.
2.6 Inventarisasi Bahan Pustaka
Koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan biasanya berasal dari pembelian, sumbangan, tukar menukar ataupun terbitan sendiri. Sebelum bahan
pustaka di gunakan oleh pengguna biasanya dicatat atau di daftarkan dalam buku induk perpustakaan tersebut. Kegiatan ini disebut inventarisasi bahan
pustaka.
2.6.1 Pengertian Inventarisasi Bahan Pustaka
Menurut Massofa 2008, “Inventarisasi koleksi adalah kegiatan pencatatan setiap bahan pustaka ke dalam buku inventarisasi buku Induk
sebagai tanda bukti pembendaharaan perpustakaan”. Menurut Damayanti 2009, “Inventarisasi bahan pustaka merupakan
kegiatan pencatatan setiap bahan pustaka yang diterima oleh perpustakaan ke dalam buku induk atau buku inventaris perpustakaan menyangkut semua data
bibliografis yang sesuai dengan kebutuhan pelaporan dan database, sebagai tanda bukti pembendaharaan perpustakaan atau kepemilikan perpustakaan”.
Inventarisasi merupakan salah satu kegiatan yang harus dikerjakan oleh petugas di perpustakaan sebelum bahan pustaka diproses di bagian pengolahan.
Adapun tugas bagian inventarisasi adalah menetapkan dan melaksanakan
pencatatan menurut cara yang telah di tetapkan. Pada intinya, kegiatan inventarisasi bahan pustaka itu adalah kegiatan pencatatan semua bahan
pustaka milik perpustakaan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan atau pustakawan.
2.6.2 Kegiatan Inventarisasi Bahan Pustaka
Menurut Yusuf 2007:33, kegiatan inventarisasi ini terdiri atas beberapa pekerjaan yang antara lain sebagai berikut :
1. Pemeriksaan
Begitu bahan pustaka atau koleksi lain datang ke perpustakaan, maka pertama kali yang perlu dilakukan adalah memeriksa bahan koleksi,
apakah sesuai dengan yang diminta atau belum, kemudian periksa juga bentuk fisiknya, jumlah judulnya, jumlah eksemplarnya, dan ciri-
ciri lain yang dianggap perlu. 2.
Pengecapan Tindakan selanjutnya adalah tindakan pengecapan atas buku-buku
yang sudah diperiksa tadi. Pembubuhan cap perpustakaan ini bisa dilakukan pada bagian atau halaman tertentu pada setiap buku milik
perpustakaan. Metode pengecapan dimaksudkan untuk bukti bahwa buku dimaksud memang benar-benar milik perpustakaan. Tentang cap
perpustakaan, sebenarnya bisa ditambah satu lagi, berupa cap untuk mengenal atau mengetahui keterangan dari buku bersangkutan,
misalnya asal buku, nomor induk buku, tanggal terima, dan lain-lain yang biasa di sebut cap registrasi.
PERPUSTAKAAN : NO. INDUK :
ASAL : TGL MASUK :
Gambar 2.1 Contoh Stempel Inventarisasi
3. Pendaftaran ke Buku Induk
Setiap buku yang masuk ke perpustakaan harus didaftarkan ke dalam buku induk berdasarkan urutan masuknya buku tersebut ke
perpustakaan, tanpa mempertimbangkan apakah buku tersebut buku lama atau buku baru.
Adapun data atau keterangan bibliografi yang perlu disediakan pada lajur-lajur buku induk adalah sebagai berikut :
1. Lajur 1 berisi tanggal
2. Lajur 2 berisi nomor urut
3. Lajur 3 berisi nama pengarang
4. Lajur 4 berisi judul buku
5. Lajur 5 berisi penerbit
6. Lajur 6 berisi tahun terbit
7. Lajur 7 asal buku
8. Lajur 8 berisi harga buku
9. Lajur 9 berisi keterangan
Data-data tersebut dimasukkan ke dalam tabel buku induk dapat dilihat pada Gambar 2.2
Tgl No.
Ind Pengarang
Judul Penerbit
Thn. Terbit
Asal Harga
Keterangan
Gambar 2.2 Contoh tabel buku Induk Sumber : Yusuf 2007:37
2.6.3 Jenis-Jenis Inventarisasi