22
lama dan digunakan dalam waktu yang lama, alat ini tidak boleh menjadi menekuk atau membengkok. Setelah digunakan, headband plug disimpan
ditempat yang aman. Keuntungan sumbat telinga:
1. Mudah dibawa karena ukurannya kecil. 2. Relatif lebih nyaman dipakai ditempat yang panas.
3. Tidak membatasi gerak kepala. 4. Harganya relatif murah daripada penutup telinga.
5. Dapat dipakai secara efektif tanpa dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kepala, anting-anting dan rambut.
Kekurangan sumbat telinga: 1. Memerlukan waktu yang lebih lama dari penutup telinga untuk pemasangan
yang tepat. 2. Tingkat proteksinya lebih kecil daripada penutup telinga.
3. Sulit untuk memonitor tenaga kerja, apakah ia memakai atau tidak karena pemakaiannya sukar dilihat oleh pengawas.
4. Hanya dapat dipakai oleh pekerja yang saluran telinganya sehat. 5. Bila tangan yang digunakan untuk memasang sumbat telinga kotor, maka
saluran telinga akan mudah terkena infeksi karena iritasi.
2.5.1.2 Penutup telinga Ear muff
Adalah kubah plastik yang menyelimuti telinga dan dihubungkan dengan pita pegas. Pita pegas tersebut dapat disesuaikan dengan bervariasi bentuk, ukuran
kepala dan posisi telinga serta mampu memberikan ketegangan antara kepala dan
Universitas Sumatera Utara
23
kubah sehingga tetap terjaga kerapatannya. Kubah plastik ini dilengkapi dengan open-cell busa yang bermanfaat untuk menyerap dan meredam bunyi serta
dilekatkan pada suatu bantalan yang berhubungan dengan kepala. Dalam bantalan ini berisi udara atau fluida lainnya yang dapat memberikan kenyamanan jika
melakukan kontak dengan bentuk-bentuk yang tidak teratur seperti cacat muka atau bekas operasi. Dimensi lubang kubah juga harus cukup besar supaya dapat
melingkupi seluruh bagian telinga luar. Keuntungan penutup telinga:
1. Tingkat proteksinya lebih besar dibandingkan sumbat telinga. 2. Mudah dimonitor pemakaiannya oleh pengawas.
3. Dapat digunakan oleh telinga yang terkena infeksi ringan. 4. Tidak mudah hilang terselip.
Kerugian penutup telinga: 1. Tidak nyaman digunakan di tempat kerja yang panas.
2. Efektifitas dan kenyamanan penggunanya dipengaruhi oleh penggunaan kacamata, tutup kepala, anting-anting, dan rambut yang menutup telinga.
3. Relatif tidak mudah dibawadisimpan. 4. Dapat membatasi gerakan kepala pada ruang kerja yang agak sempit.
5. Harganya relatif lebih mahal daripada sumbat telinga. 6. Pada penggunaannya yang terlalu seringbilamana pita penghubungnya yang
berpegas sering tertekuk oleh penggunanya, daya proteksinya akan berkurang.
Universitas Sumatera Utara
24
Gambar 2.1 Macam-macam APD Telinga
Sumber: http:www.ilo.orgsafework_bookshelfenglish
2.6 Perilaku
Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan. Dengan perkataan lain, perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu keinginan untuk mencapai
tujuan tertentu. Tujuan spesifik tersebut tidak selalu diketahui secara sadar oleh individu yang bersangkutan Winardi, 2004.
Skinner 1938 dalam Notoadmodjo 2010, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari
luar, oleh karena perilaku itu terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespons. Respons dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu: a. Respondent respons atau refleksif, yakni respons yang ditimbulkan oleh
rangsangan-rangsangan stimulus tertentu yang disebut eliciting stimuli, karena menimbulkan respons-respons yang relatif tetap. Misalnya: makanan lezat akan
menimbulkan nafsu untuk makan. Respon-dent respons juga mencakup perilaku emosional, misalnya mendengar berita musibah akan menimbulkan rasa sedih.
Universitas Sumatera Utara
25
b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimuli atau rangsangan yang lain. Misalnya,
apabila seorang petugas kesehatan melakukan tugasnya dengan baik adalah sebagai respons terhadap gaji yang cukup, misalnya stimulus. Kemudian karena
kerja baik tersebut, menjadi stimulus untuk memperoleh promosi pekerjaan. Jadi, kerja baik tersebut sebagai reinforce untuk memperoleh promosi pekerjaan.
Perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Perilaku tertutup Covert behavior
Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain dari luar secara jelas. Respons seseorang masih
terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan.
b. Perilaku terbuka Overt behavior Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah
berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar.
2.6.1 Domain Perilaku