Jenis Kebisingan Dampak Kebisingan

13 kesemuanya menimbulkan kelelahan fisik dan gangguan kesehatan bahkan lambat laun dapat terjadi perubahan fisik tubuh pekerja atau kecacatan. 5. Faktor mental-psikologis yang terlihat misalnya pada hubungan kerja atau hubungan industrial yang tidak baik dengan akibat timbulnya misalnya depresi atau penyakit psikosomatis. 2.4 Kebisingan 2.4.1 Definisi Kebisingan Kebisingan adalah bunyi atau suara yang keberadaannya tidak dikehendaki noise is unwanted sound. Dalam rangka perlindungan kesehatan tenaga kerja kebisingan diartikan sebagai semua suarabunyi yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran Suma’mur, 2014. Nilai Ambang Batas NAB kebisingan yang direkomendasikan menurut ACGIH American Conference of Governmental Industrial Hygienist, PPKKH RI Pusat Pengembangan Keselamatan Kerja dan Hiperkes Republik Indonesia dan NIOSH National Institute for Occupational Safety and Health adalah sebesar 85 dB A sedang menurut OSHA Occupational Safety and Health Administration sebesar 90 dB A untuk waktu kerja 8 jam sehari Harrianto, 2013.

2.4.2 Jenis Kebisingan

Menurut Suma’mur 2014, jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan adalah: Universitas Sumatera Utara 14 1. Kebisingan menetap berkelanjutan tanpa putus-putus dengan spektrum frekuensi yang lebar steady state, wide band noise, misalnya bising mesin, kipas angin, dapur pijar, dan lain-lain. 2. Kebisingan menetap berkelanjutan dengan spektrum frekuensi tipis steady state, narrow band noise, misalnya bising gergaji sirkuler, katup gas, dan lain-lain. 3. Kebisingan terputus-putus intermitten noise, misalnya bising lalu lintas, suara kapal terbang di bandara. 4. Kebisingan impulsif impact or impulsive noise, seperti bising pukulan palu, tembakan bedil atau meriam, dan ledakan. 5. Kebisingan impulsif berulang, misalnya bising mesin tempa di perusahaan atau tempaan tiang pancang bangunan.

2.4.3 Dampak Kebisingan

Menurut Nasri 1997 dalam Noviadi 2000 dampak kebisingan pada manusia dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1. Pengaruh pada indera pendengaran auditory effect, ada tiga kemungkinan yaitu: a. Trauma akustik Yaitu pendengaran yang disebabkan oleh pemaparan tunggal single exposure terhadap intensitas kebisingan yang sangat tinggi dan terjadi secara tiba-tiba, misalnya suara ledakan bom. Hal ini dapat menyebabkan robeknya membran timpani atau dislokasi dan kerusakan tulang-tulang pendengaran. b. Kenaikan ambang pendengaran sementara Temporary Threshold Shift Universitas Sumatera Utara 15 Mula-mula seseorang akan merasa terganggu di tempat kerja baru yang bising, tapi setelah beberapa jam kemudian dia akan merasa terbiasa dan tidak terganggu, suara tidak lagi sekeras semula. Maka dengan kata lain orang tersebut telah mengalami ketulian. Bila orang ini selesai bekerja dan keluar dari ruang kerja, daya dengarnya sedikit demi sedikit akan pulih kembali sediakala. Jadi gangguan pendengaran yang dialami orang tersebut bersifat sementara. Waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan kembali berkisar dari beberapa menit sampai beberapa hari serta paling lama 10 hari. c. Kenaikan ambang pendengaran menetap Permanent Threshold Shift Bila seseorang mengalami kenaikan ambang pendengaran sementara dan kemudian terpajan kebisingan sebelum pemulihan secara bertahap terjadi, maka akan terjadi akumulasi sisa ketulian. Bila hal ini berlangsung secara berulang dan menahun, maka sifat ketulian akan berubah menetap permanen. 2. Pengaruh pada bukan indera pendengaran Non Auditory Effect a. Gangguan perasaan atau mudah marah annoyance Bising juga dapat menimbulkan perasaan tidak enak atau mudah marah, biasanya faktor yang mempengaruhinya adalah karakteristik kebisingan, sikap individu terhadap bising, kepekaan individu dan lain-lain. b. Gangguan komunikasi Kebisingan dapat mengganggu pembicaraan sebagai alat komunikasi, sehingga kita tidak dapat menangkap pembicaraan dan mengerti apa yang dibicarakan. Universitas Sumatera Utara 16 c. Gangguan tidur Adanya suara bising dapat menimbulkan gangguan tidur pada seseorang pekerja. d. Gangguan fisiologis Berupa peningkatan tekanan darah, denyut nadi dan gastro intestinal. e. Gangguan psikologis Kebisingan dapat mempengaruhi stabilitas mental dan reaksi psikologis yaitu rasa khawatir, jengkel dan sebagainya.

2.4.4 Pengendalian Kebisingan

Dokumen yang terkait

Hubungan Kebisingan Dengan Kemampuan Pendengaran Tenaga Kerja Pabrik Kelapa Sawit Adolina PTPN IV Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

7 47 83

Pengaruh Kebijakan, Pengawasan dan Pelatihan Alat Pelindung Pendengaran terhadap Gangguan Pendengaran Pekerja pada Pabrik Kelapa Sawit PT A.T di Kabupaten Langkat

0 63 114

Gambaran Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PTPN IV Kebun Bah Jambi Tahun 2006-2008

6 91 77

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM.

0 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM.

1 5 16

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pekerja Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Di Sebuah Pabrik Kimia di Kota Tangerang.

0 0 33

1. Nama: 2. Umur - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pekerja dengan Tindakan Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pekerja dengan Tindakan Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015

0 2 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pekerja dengan Tindakan Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015

0 1 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA DENGAN TINDAKAN PEKERJA DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG PENDENGARAN DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK KELAPA SAWIT PTPN IV ADOLINA TAHUN 2015

0 0 13