6
risiko gangguan pendengaran. Perusahaan telah menyediakan Alat Pelindung Pendengaran berupa penutup telinga ear muff kepada pekerja di beberapa stasiun
seperti stasiun kamar mesin, ketel uap, perebusan, dan kernelbiji, sedangkan di stasiun lainnya yang juga memiliki intensitas kebisingan NAB seperti stasiun
pengempaan 89,3 dB, klarifikasi 90,4 dB, dan pemurnian air 91,9 dB tidak disediakan Alat Pelindung Pendengaran. Berdasarkan survei pendahuluan ternyata
masih ada tenaga kerja yang tidak menggunakannya ketika bekerja. Tingginya tingkat kebisingan yang dihasilkan di beberapa stasiun produksi ini dapat
menyebabkan gangguan pendengaran pada pekerja. Dari hasil audiometri Hiperkes pada tahun 2013, didapatkan hasil bahwa
terdapat beberapa pekerja yang mengalami penurunan pendengaran yaitu di bagian pengempaan sebanyak 6 pekerja dan bagian pabrik biji sebanyak 2 pekerja.
Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya APP di bagian pengempaan dan kecenderungan pekerja untuk bekerja tidak aman seperti tidak menggunakan alat
pelindung pendengaran saat melakukan pekerjaan di tempat kerja yang bising. Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui “Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Pekerja dengan Tindakan Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Pendengaran di Bagian Produksi Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV
Adolina Tahun 2015”
1.2 Perumusan Masalah
1. Belum diketahuinya hubungan pengetahuan pekerja dengan tindakan pekerja dalam penggunaan alat pelindung pendengaran di bagian produksi pabrik
kelapa sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
7
2. Belum diketahuinya hubungan sikap pekerja dengan tindakan pekerja dalam penggunaan alat pelindung pendengaran di bagian produksi pabrik kelapa
sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015.
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1
Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan pekerja dan sikap pekerja
dengan tindakan pekerja dalam penggunaan alat pelindung pendengaran di bagian produksi pabrik kelapa sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pekerja dalam penggunaan alat pelindung pendengaran di bagian produksi pabrik kelapa sawit PTPN IV
Adolina Tahun 2015. 2. Untuk mengetahui gambaran sikap pekerja dalam penggunaan alat pelindung
pendengaran di bagian produksi pabrik kelapa sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015.
3. Untuk mengetahui gambaran tindakan pekerja dalam penggunaan alat pelindung pendengaran di bagian produksi pabrik kelapa sawit PTPN IV
Adolina Tahun 2015.
1.4 Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan pengetahuan pekerja dengan tindakan pekerja dalam penggunaan alat pelindung pendengaran di bagian produksi pabrik kelapa
sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
8
2. Ada hubungan sikap pekerja dengan tindakan pekerja dalam penggunaan alat pelindung pendengaran di bagian produksi pabrik kelapa sawit PTPN IV
Adolina Tahun 2015.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan mengenai hubungan pengetahuan dan sikap pekerja dengan tindakan pekerja dalam penggunaan
alat pelindung pendengaran di bagian produksi pabrik kelapa sawit PTPN IV Adolina Tahun 2015.
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti-peneliti yang akan datang.
3.
Meningkatkan pengetahuan dan sebagai pengalaman awal bagi peneliti dalam melakukan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan merupakan suatu faktor yang penting dalam terlaksananya kegiatan perusahaan. Setiap karyawan akan bekerja secara maksimal apabila
terdapat jaminan terhadap keselamatan kerja karyawan. Adapun pengertian dari keselamatan kerja menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Sedangkan menurut Suma’mur 1981, “Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara- cara melakukan pekerjaan”.
b. Menurut Silalahi dan Rumondang 1995, “Keselamatan merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan”. Menurut Suma’mur 1981, perusahaan perlu menjaga keselamatan kerja
terhadap karyawannya karena tujuan program keselamatan kerja diantaranya sebagai berikut:
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas
nasional. b. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
9
Universitas Sumatera Utara