2.5 Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah adalah konsumsi barang dan jasa yang dilakukan pemerintah serta pembiayaan yang dilakukan pemerintah untuk keperluan
administrasi pemerintah dan kegiatan-kegiatan pembangunan Sadono, 1994. Secara lebih rinci pengeluaran pemerintah digunakan untuk membayar
gaji pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan dan kesehatan masyarakat, membiayai pembelanjaan untuk angkatan bersenjata dan membiayai
berbagai jenis infrastruktur dalam proses pembangunan. Agar dapat tercapai peningkatan IPM haruslah ada konsisntensi
kebijakan dan pelaksanaannya. Program dan proyek haruslah konsisten dengan tujuan yang ingin dicapai dengan kebijakan pembangunan manusia. Sebuah
contoh ialah kebijakan menungkatkan laju transportasi. Kebijakan ini dititikberatkan pada transportasi dengan kendaraan bermotor. Meskipun tidak
tersurat, tersiratlah dalam kebijakan ini bahwa transportasi dengan mobil pribadi yang diutamakan Soemarwoto, 2006.
Berdasarkan penelitian Due 1998 dan Miftah 2000, perbandingan antara pengeluaran-pengeluaran daerah terhadap pendapatan bruto cenderung
berbanding linier dan positif, maksudnya adalah jika pengeluaran pemerintah naik maka pendapatan bruto masyarakat juga ikut naik bersamaan pembangunan
ekonomi suatu daerah. Juga dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, didapati bahwa variabel pengeluaran pemerintah memberikan pengaruh yang
positif. Jumlah pengeluaran pemerintah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor- faktor yang penting antara lain adalah: jumlah pajak yang diterima, tujuan-tujuan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi jangka pendek dan pembangunan jangka panjang serta pertimbangan politik dan keamanan. Semua pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang
dan jasa merupakan bagian dari pendapatan daerah. Investasi yang dilakukan oleh pemerintah dimasukkan ke dalam pengeluaran bukan sebagai investasi. Misalnya
investasi publik untuk jalan raya, rumah sakit, sekolah, dan lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengeluaran pemerintah
adalah semua pengeluaran kas pemerintah dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang meliputi belanja rutin operasional, belanja pembangunan
belanja modal, serta pengeluaran tak tersangka atau biasa disebut juga dengan dan dekonsentrasi.
2.5.1 Model Pembangunan Tentang Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Model ini dikembangkan oleh Rostow dan Musgrave yang
menghubungkan pengembangan pengeluaran pemerintah dengan tahap-tahap pembangunan ekonomi yang dibedakan antara tahap awal, tahap menengah, dan
tahap lanjut. Pada tahap awal perkembangan ekonomi, persentase investasi pembangunan besar sebab pada tahap ini pemerintah harus menyediakan
prasarana, seperti pendidikan, kesehatan, prasarana transportasi, dan sebagainya. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi pemerintah tetap
diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas, namun pada tahap ini peranan investasi swasta sudah semakin membesar. Peranan
pemerintah tetap besar pada tahap menengah, oleh karena peranan swasta yang semakin besar ini banyak menimbulkan kegagalan pasar, dan juga menyebabkan
pemerintah harus menyediakan barang dan jasa publik dalam jumlah yang lebih
Universitas Sumatera Utara
banyak dan kualitas yang lebih baik. Selain itu pada tahap ini, perkembangan ekonomi menyebabkan terjadinya hubungan antar sektor yang semakin rumit
complicated. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang ditimbulkan oleh perkembangan sektor industri menyebabkan semakin tingginya tingkat
pencemaran udara, tanah dan air, dan pemerintah harus turuan tangan untuk mengatur dan mengurangi akibat negatif dari polusi itu terhadap masyarakat.
Pemerintah juga harus melindungi buruh yang berada dalam posisi yang lemah agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Musgrave 1995 berpendapat bahwa dalam suatu proses pembangunan, investasi swasta dalam persentase GNP semakin besar dan persentase investasi
pemerintah terhadap GNP semakin kecil. Pada tingkat ekonomi yang lebih lanjut, Rostow mengatakan bahwa pembangunan ekonomi, aktivitas pemerintah beralih
dari penyediaan prasarana untuk pengeluaran-pengeluaran aktivitas sosial, seperti halnya program kesejahteraan hari tua, program pelayanan kesehatan masyarakat,
dan sebagainya. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan bagian penting dari
pembangunan nasional dengan tujuan akhir, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang bisa diukur antara lain melalui tingkat pendapatan riil per kapita
yang tinggi. Jadi, pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan riil per kapita meningkat dalam jangka panjang
Tambunan, 1996.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN