Secara matematis bentuk hipotesisnya adalah sebagai berikut :
1
Y X
∂ ∂
0, artinya apabila X
1
realisasi belanja APBD untuk sektor pendidikan mengalami kenaikan maka Y IPM akan mengalami kenaikan, ceteris
paribus.
2
Y X
∂ ∂
0, artinya apabila X
2
realisasi belanja APBD untuk sektor kesehatan mengalami kenaikan maka Y IPM akan mengalami kenaikan, ceteris
paribus
3.5 Test Of Goodness Of Fit Uji Kesesuaian 3.5.1 Koefisien Determinasi R-Square
Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel independen secara bersama dapat memberikan penjelasan
terhadap variabel dependen, dimana nilai R² berkisar antara 0 sampai 1 0 ≤R²≤1.
3.5.2 Uji t-statistik Uji Parsial
Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen signifikan atau tidak
terhadap veriabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut:
H0 : βi = 0 Ha : βi ≠ 0
Dimana βi adalah koefisien variabel independen ke-i nilai parameter hipotesis. Biasanya β dianggap = 0, artinya tidak ada variabel X
1
terhadap Y. Bila
Universitas Sumatera Utara
nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu H0 ditolak. Hal ini bararti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh
secara nyata atau signifikan terhadap veriabel dependen. Rumus untuk mencari t-hitungtadalah :
sbi b
- bi
hitung -
t =
Dimana: bi = koefisien variabel independen ke-i b = nilai hipotesis nol
sbi = simpangan baku dari variabel independen ke-i Kriteria Pengambilan Keputusan:
H0 : β = 0
H0 diterima t t tabel , artinya variabel independen secara parsial tidak berpangaruh nyata terhadap variabel dependen.
Ha : β ≠ 0
Ha ditolak t t tabel , artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
3.5.3 Uji F-statistik
Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variabel
dependen. Untuk pengujian ini dilakukan hipotesa sebagai berikut:
H :
β
1
= β
2
=0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
Ha:
β
1
≠ β
2
≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai F-hitung dengan F- tabel. Jika F-hitung lebih besar dari F-tabel maka Ho ditolak, yang berarti variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. NilaiF- hitung dapat diperoleh dengan rumus:
F-hitung = k
n R
k R
− −
− 1
1
2 2
Keterangan: R
2
= Koefisien determinasi k
= Jumlah variabel independen ditambah intercept n
= Jumlah sampel
Kriteria pengambilan keputusan :
1. H0 diterima F F-tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama
tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. 2.
Ha diterima FF tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.6.1. Multikolinerity