BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kota Binjai 4.1.1 Sejarah Singkat Kota Binjai
Binjai adalah salah satu kota dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya dalam wilayah provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Binjai terletak 22
km di sebelah barat ibukota provinsi Sumatra Utara, Medan. Sebelum berstatus kotamadya, Binjai adalah ibukota Kabupaten Langkat yang kemudian
dipindahkan ke Stabat. Kota Binjai
merupakan salah satu daerah dalam proyek pembangunan Mebidang yang meliputi kawasan Medan, Binjai dan Deli Serdang. Saat ini,
Binjai dan Medan dihubungkan oleh jalan raya Lintas Sumatera yang menghubungkan antara Medan dan Banda Aceh. Oleh karena ini, Binjai terletak
di daerah strategis di mana merupakan pintu gerbang Kota Medan ditinjau dari provinsi Aceh
sejak lama dijuluki sebagai kota rambutan karena rambutan Binjai memang sangat terkenal. Bibit rambutan asal Binjai ini
telah tersebar dan dibudidayakan di berbagai tempat di Indonesia seperti Blitar, Jawa Timur menjadi komoditi unggulan daerah tersebut.
4.1.2 Kondisi Geografis
Binjai berada pada 03°0340 - 03°4002 LU dan
98°2703 - 98°3932 BT dengan luas wilayah 90,23 km
2
, terletak 28 M diatas permukaan laut dengan batas-batas sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
• Batas Utara : Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dan
Kecamatan Hamparan Perak Kab.Deli Serdang •
Batas Selatan : Kabupaten Deli Serdang •
Batas Timur : Kecamatan Sei Bingei Kab.Langkat dan Kecamatan Kutalimbaru Kab.Deli Serdang
• Batas Barat : Kecamatan Selesai Kab.Langkat
Kota Binjai memiliki areal seluas 90,23 km
2
yang secara administratif dibagi atas 5 kecamatan tabel 4.1.
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kota Binjai No.
Kecamatan Luas
Km²
1 Binjai Kota
4,12 2
Binjai Utara 23,59
3 Binjai Selatan
29,96 4
Binjai Barat 10,86
5 Binjai Timur
21,70
Total 90,23
Sumber: BPS Sumut
4.1.3 Perekonomian
Daerah komersial dan pusat perekonomian serta pusat pemerintahan terutama berpusat di wilayah Kecamatan Binjai Kota. Kawasan perindustrian
dipusatkan di daerah Binjai Utara, sedangkan di sebelah timur dan selatan adalah daerah konsentrasi pertanian. Daerah pengembangan peternakan dipusatkan di
kawasan Binjai Barat. Kawasan Industri Binjai di Kecamatan Binjai Utara direncanakan di Kelurahan Cengkeh Turi dengan luas wilayah 300 ha. Binjai juga
Universitas Sumatera Utara
adalah penghasil minyak bumi dan gas ditandai dengan kawasan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di kawasan Tandam Hilir, Kecamatan Binjai Utara.
Data tahun 1999 menunjukkan bahwa 29 dari total kegiatan perekonomian di Kotamadya Binjai bersumber dari sektor perdagangan dan jasa.
Sedangkan sektor industri menyumbang nilai 23 dari total kegiatan perekonomian tadi. Pendapatan per kapita penduduk Binjai adalah sebesar Rp. 3,3
juta, sayang angka ini masih berada di bawah rata-rata pendapatan per kapita propinsi Sumatra Utara yang besarnya Rp. 4,9 juta.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Binjai atas dasar harga tetap sebesar 5,68 persen pada tahun 2007. Hal ini menunjukkan kenaikan yang cukup baik jika
dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 5,32 persen. Secara umum ada empat sektor yang cukup dominan dalam
pembentukan total PDRB Kota Binjai yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Keuangan,Persewaan dan Jasa
Perusahaan dan Sektor Jasa - jasa Bidang perkebunan tentu saja yang menjadi perhatian adalah perkebunan
rambutan yang mencapai 425 ha dengan kapasitas produksi 2.400 ton per tahun. Sayangnya, kapasitas sebesar ini tidak dibarengi dengan modernisasi
industri pengolahan rambutan menjadi komoditi unggulan yang bernilai plus dibandingkan dengan hanya menjual buah rambutan itu sendiri, misalnya industri
pengalengan rambutan dengan jalur pemasaran yang komplit. Pusat perbelanjaan tradisional di Binjai melayani penjual dan pembeli
dari Binjai sendiri dan Kabupaten Langkat. Pasar tradisional misalnya:
Universitas Sumatera Utara
Pusat Pasar Tavip - merupakan pasar tradisional terbesar di Binjai, lokasi di Binjai Kota.
Pasar Kebun Lada - berlokasi di Binjai Utara
Pasar Brahrang - berlokasi di Binjai Barat
Pasar Rambung - berlokasi di Binjai Selatan
Pasar Trengganu - berlokasi di Binjai Timur Selain itu juga ada pusat perbelanjaan modern seperti:
Binjai Supermall
Pusat perbelanjaan Suzuya
Mini Market Tahiti
Toserba Binjai Ramayana
Mall Ramayana Pertokoan komersial yang lebih kecil terutama terpusat di rumah toko
ruko sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, juga ada Jalan Ahmad Yani dh Jalan Bangkatan yang menjadi pusat makanan di malam hari.
4.1.4 Kependudukan
Garis-garis Besar Haluan Negara GBHN menyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dasar yang efektif bagi
pembangunan nasional. Namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini
berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah untuk dicapai.
Universitas Sumatera Utara
Program kependudukan di kota Binjai seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi: pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan
anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus
ditingkatkan. Komponen kependudukan umumnya menggambarkan berbagai dinamika
sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus
perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus pulang balik, akan mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan.
Tabel 4.2 Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Binjai Tahun 2001 - 2008
T a h u n Jumlah
Penduduk Laju
Pertumbuhan Penduduk
Kepadatan Penduduk
JiwaKM²
[1] [2]
[3] [4]
2001 219.122
2,44
2.362 2002
224.244 2,23
2.369 2003
225.535 1,91
2.429 2004
232.236
2,79
2.574 2005
237.904 2,16
2.763
2006 244.256
2,25 2.707
2007 248.256
2,16 2.751
2008 252.426
1,68 2.800
Sumber: BPS Sumut, BPS Kota Binjai
4.2 Perkembangan IPM di Kota Binjai