21
bersumber dari www.idx.co.id serta menggunakan database ICMD Indonesian Capital Market Directory dan sumber lain yang relevan
.
5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 9 sub sektor manufaktur yang terdaftar di BEI dengan menggunakan file elektronik laporan keuangan sektor
manufaktor di BEI. Pelaksanaan penelitian direncanakan mulai Mei sampai dengan Juli 2010.
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi dokumentasi yaitu meneliti dan mengevaluasi sementara mengenai
dokumen-dokumen berupa laporan keuangan perusahaan yang diambil dari situs
www.idx.co.id serta menggunakan data yang tersedia pada
ICMD.
7. Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data: a.
Metode analisis deskriptif Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan, pengolahan,
pengklasifikasian dan penginterpretasian atas data penelitian yang guna memperoleh gambaran yang jelas atas variabel-variabel yang
diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah profitability, firm size, business risk dan tangibility asset sebagai faktor independen, struktur
modal sebagai faktor dependen diproksi dengan total debt to total asset ratio.
Universitas Sumatera Utara
22
b. Metode Analisis Statistik
1. Metode regresi linier berganda
Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X
1
, X
2
, X
3
dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y. Dengan rumus:
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e Dimana:
Y = struktur modal yang diproksi dengan total debt to total asset
ratio a
= konstanta X
1
= profitability X
2
= firm size X
3
= business risk X
4
= asset tangibility B
1,2,3,4
= koefisien regresi X
1,2,3,4
e = error of term
Model regresi sebelum digunakan dalam pengujian hipotesis, perlu
dilakukan uji normalitas dan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik dimaskudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh
benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi: tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi heteroskesdatisitas dan tidak terjadi
multikolinieritas.
Universitas Sumatera Utara
23
a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni
distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji ini dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov.
b. Uji Autokorelasi Istilah auttokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota
serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam deret waktu atau ruang seperti dalam cross section. Uji autokorelasi
bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode sebelumnya Situmorang et al, 2008:78. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya. Pengujian terhadap autokorelasi digunakan dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson D-W,
dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 1.5 Kriteria pengambilan keputusan DW test
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak
0DWd
1
Tidak ada autokorelasi positif No decision
D
1
≤DW≤d
u
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak
4-d
1
DW4-d
1
Tidak ada autokorelasi negatif No decision
4-d
u
≤DW≤4-d
1
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak
D
u
DW4-d
u
Sumber: Gujarati 1995:217
Universitas Sumatera Utara
24
c. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna
antara satu variabel bebas dengan variabel lain. Apabila tidak terdapat korelasi antar variabel bebas artinya tidak terjadi multikolinieritas dan
demikian sebaliknya. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan metode VIF
Variance Inflation Factor dengan kriteria: Bila VIF 5 maka terjadi multikolinieritas
Bila VIF 5 maka tidak terjadi multikolinieritas d. Uji Heteroskesdastisitas
Heteroskesdastisitas digunakan untuk menguji terjadinya perbedaan varian residual suatu periode pengamatan terhadap periode
pengamatan yang lain. Heteroskesdastisitas ini mengakibatkan nilai estimator koefisien regresi dari model tersebut tidak efisien meskipun
estimator tersebut tidak bias dan konsisten. Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk menguji ada atau tidaknya
heteroskesdastisitas yaitu dengan menggunakan metode grafik yaitu grafik Scatterplot. Apabila pada grafik terlihat titik-titik yang
menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y,
berarti tidak terjadi heteroskesdastisitas Situmorang et al, 2008:68. 2. Uji Hipotesis
a Uji - T Uji Pengaruh Parsial
Universitas Sumatera Utara
25
Uji pengaruh parsial merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk melihat dan mengetahu signifikansi dari pengaruh variabel
bebas dalam model terhadap variabel terikat, dengan menganggap variabel lainnya ceteris paribus. Diperlukan beberapa langkah
berikut: Bentuk Pengujian
H : b
i
= 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat
H
1
: b
i
≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat
Pada penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat signifikansi α =5
Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah: H
diterima bila t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
H
1
diterima bila t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
b Uji – F Uji Pengaruh Serempak Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
bebas secara serempak berpengaruh terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian:
H : b
i
= 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat.
H
1
= minimal satu dari b ≠ 0; artinya terdapat pengaruh yang
signifikan secara serempak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan
Universitas Sumatera Utara
26
F
tabel
pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian pada uji-F ini adalah:
Terima H bila F
hitung
≤ F
tabel
Tolak H terima H
1
bila F
hitung
F
tabel
Universitas Sumatera Utara
19
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu