Hipotesis Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian Terdahulu

16 Perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya sendiri dari aktiva lancar akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek Riyanto, 2001:298. Penelitian yang dilakukan oleh Hadianto pada tahun 2008 membuktikan bahwa struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Zelia dan Marcia pada tahun 2009 dalam penelitiannya mengenai penyesuaian tingkat hutang pada perusahaan Portugis yang go public menyatakan bahwa semakin tinggi struktur aktiva dan ukuran perusahaan semakin besar kontribusi yang diberikan dalam upaya meningkatkan perolehan hutang. Untuk memperjelas berikut gambar dari kerangka konseptual dari penelitian ini: Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Sartono, 2001:225, 248, diolah

D. Hipotesis

Pada penelitian ini diajukan hipotesis bahwa profitabilitas profitability, ukuran perusahaan firm size, risiko bisnis business risk dan struktur aktiva asset tangibility berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Profitability X 1 Firm Size X 2 Business Risk X 3 Asset Tangibility X 4 Total Debt To Asset Ratio Y Universitas Sumatera Utara 17

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh profitability, firm size, business risk, asset tangibility terhadap struktur modal. 2. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini: a. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan komposisi hutang dan modal perusahaan. b. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan kajian dalam melakukan penelitian berikutnya terutama dalam pembahasan mengenai struktur modal. c. Bagi penulis, memperluas wawasan khususnya mengenai struktur modal.

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional pada penelitian ini adalah menggunakan profitability, firm size, business risk dan asset tangibility sebagai variabel dependen dengan menggunakan data laporan keuangan dari 9 sub sektor manufaktur yang terdiri dari apparel, adhesive, automotive, cable, cement, fabricated, foods, metal dan textile yang ada di BEI periode 2005-2008. 2. Definisi Operasional a. Variabel dependen Universitas Sumatera Utara 18 Variabel dependen yang dimasksudkan adalah struktur modal. Menurut Sartono 2001a:225, struktur modal didefinisikan sebagai perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Oleh karena itu, struktur modal diproksi dengan rasio total utang berdasarkan nilai buku terhadap total aktiva total debt to asset ratio perusahaan pada akhir tahun tertentu. b. Variabel independen Terdapat empat variabel independen yang digunakan pada penelitian ini, yaitu: a Profitability Variabel ini diproksi Variabel ini diproksi dengan menggunakan rasio profit margin pada akhir tertentu b Firm size Variabel ini diproksi dengan menggunakan penjualan. Mengingat nilai penjualan sangat besar maka digunakan nilai logaritma natural dari penjualan. c Business risk Penelitian ini akan menggunakan standar deviasi EBIT selama 5 tahun sebagai indikator business risk. Standar Deviasi EBIT dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan data keuangan perusahaan lima tahun sebelumnya sehingga untuk menentukan Universitas Sumatera Utara 19 standar deviasi perusahaan tahun 2004 maka digunakan EBIT perusahaan dari tahun 1999-2003. d Asset tangibility Variabel ini diproksi dengan menggunakan rasio antara aktiva tetap dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun tertentu. Cara penghitungan keempat variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1.3 Variabel Penelitian Variabel Parameter Skala Profitability X 1 Rasio Net Profit Sales Firm size X 2 Ln sales Rasio Business risk X 3 σEBIT Rasio Asset Tangibility X 4 Rasio Fixed asset total asset Struktur Modal Y Rasio Total debt total asset Sumber: Hadianto 2008, Hanafi 2004:321, Atmaja 1999:249

3. Populasi Sasaran Target Population

Tujuan utama penarikan sampel adalah untuk memperoleh informasi tentang populasi. Oleh karena itu sejak awal perlu mengidentifikasi populasi secara tepat dan akurat. Jika populasi tidak didefinisikan dengan baik, maka kesimpulan yang dihasilkan dari sutau penelitian kemungkinan akan keliru Hermawan, 2003:47. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan sampel yang digunakan merupakan 9 sub sektor manufaktur yang terdiri atas bidang industri adhesive, apparel, automotive, cable, cement, Universitas Sumatera Utara 20 fabricated, foods, fabricated dan textile. Pemilihan sampel pada sub sektor cable, cement, fabricated, foods, dan metal karena jenis industri tersebut tergolong jenis industri yang stabil dan tahan terhadap krisis, hal ini terlihat dari perusahaan yang tidak mengalami perubahan baik nama maupun jumlahnya dari tahun ke tahun. Pengikutsertaan 4 industri lain pada pemilihan sampel bertujuan untuk memperbanyak dan diversifikasi sub sektor industri yang dijadikan sampel penelitian. Tabel 1.4 Data Penelitian Sub Sektor Jumlah Perusahaan 1 Laporan Keuangan Tidak Lengkap 2 Sampel 1 –2 Foods 21 4 17 Textile 8 4 4 Apparel 17 6 11 Adhesive 4 1 3 Cement 3 - 3 Metal 12 2 10 Fabricated 2 - 2 Cable 6 - 6 Automotive 14 1 13 Jumlah Data 69 Sumber: Indonesian Capital Market Directory, diolah

4. Jenis Data

Data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh oleh peneliti melalui media perantara atau merupakan data yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data akuntansi yang berupa laporan keuangan perusahaan sampel yaitu Neraca, laporan rugi laba dan rasio-rasio keuangan pada tahun 2005-2008 yang Universitas Sumatera Utara 21 bersumber dari www.idx.co.id serta menggunakan database ICMD Indonesian Capital Market Directory dan sumber lain yang relevan .

5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 9 sub sektor manufaktur yang terdaftar di BEI dengan menggunakan file elektronik laporan keuangan sektor manufaktor di BEI. Pelaksanaan penelitian direncanakan mulai Mei sampai dengan Juli 2010.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi dokumentasi yaitu meneliti dan mengevaluasi sementara mengenai dokumen-dokumen berupa laporan keuangan perusahaan yang diambil dari situs www.idx.co.id serta menggunakan data yang tersedia pada ICMD.

7. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data: a. Metode analisis deskriptif Pada penelitian ini dilakukan pengumpulan, pengolahan, pengklasifikasian dan penginterpretasian atas data penelitian yang guna memperoleh gambaran yang jelas atas variabel-variabel yang diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah profitability, firm size, business risk dan tangibility asset sebagai faktor independen, struktur modal sebagai faktor dependen diproksi dengan total debt to total asset ratio. Universitas Sumatera Utara 22 b. Metode Analisis Statistik 1. Metode regresi linier berganda Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X 1 , X 2 , X 3 dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y. Dengan rumus: Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana: Y = struktur modal yang diproksi dengan total debt to total asset ratio a = konstanta X 1 = profitability X 2 = firm size X 3 = business risk X 4 = asset tangibility B 1,2,3,4 = koefisien regresi X 1,2,3,4 e = error of term Model regresi sebelum digunakan dalam pengujian hipotesis, perlu dilakukan uji normalitas dan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Pengujian asumsi klasik dimaskudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi: tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi heteroskesdatisitas dan tidak terjadi multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara 23 a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji ini dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov. b. Uji Autokorelasi Istilah auttokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam deret waktu atau ruang seperti dalam cross section. Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Situmorang et al, 2008:78. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengujian terhadap autokorelasi digunakan dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson D-W, dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 1.5 Kriteria pengambilan keputusan DW test Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0DWd 1 Tidak ada autokorelasi positif No decision D 1 ≤DW≤d u Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-d 1 DW4-d 1 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-d u ≤DW≤4-d 1 Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak D u DW4-d u Sumber: Gujarati 1995:217 Universitas Sumatera Utara 24 c. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel lain. Apabila tidak terdapat korelasi antar variabel bebas artinya tidak terjadi multikolinieritas dan demikian sebaliknya. Pengujian terhadap ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan metode VIF Variance Inflation Factor dengan kriteria: Bila VIF 5 maka terjadi multikolinieritas Bila VIF 5 maka tidak terjadi multikolinieritas d. Uji Heteroskesdastisitas Heteroskesdastisitas digunakan untuk menguji terjadinya perbedaan varian residual suatu periode pengamatan terhadap periode pengamatan yang lain. Heteroskesdastisitas ini mengakibatkan nilai estimator koefisien regresi dari model tersebut tidak efisien meskipun estimator tersebut tidak bias dan konsisten. Metode yang digunakan pada penelitian ini untuk menguji ada atau tidaknya heteroskesdastisitas yaitu dengan menggunakan metode grafik yaitu grafik Scatterplot. Apabila pada grafik terlihat titik-titik yang menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskesdastisitas Situmorang et al, 2008:68. 2. Uji Hipotesis a Uji - T Uji Pengaruh Parsial Universitas Sumatera Utara 25 Uji pengaruh parsial merupakan suatu pengujian yang dilakukan untuk melihat dan mengetahu signifikansi dari pengaruh variabel bebas dalam model terhadap variabel terikat, dengan menganggap variabel lainnya ceteris paribus. Diperlukan beberapa langkah berikut: Bentuk Pengujian H : b i = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat H 1 : b i ≠ 0 : terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikansi α =5 Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t adalah: H diterima bila t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H 1 diterima bila t hitung t tabel atau t hitung t tabel b Uji – F Uji Pengaruh Serempak Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serempak berpengaruh terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian: H : b i = 0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara serempak terhadap variabel terikat. H 1 = minimal satu dari b ≠ 0; artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serempak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan Universitas Sumatera Utara 26 F tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian pada uji-F ini adalah: Terima H bila F hitung ≤ F tabel Tolak H terima H 1 bila F hitung F tabel Universitas Sumatera Utara 19 BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Kasenda 2005 menggunakan kepemilikan institusional, aktiva berwujud, ukuran perusahaan dan profitabilitas sebagai variabel independen dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Aktiva Berwujud, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan dalam Industri Barang Konsumsi di BEJ”. Penelitian Faris menggunakan populasi pada industri barang dan konsumsi yang tercatat di BEJ tahun 1999-2003, dengan kriteria pengambilan sampel perusahaan yang telah terdaftar di BEJ pada industri barang dan konsumsi dan telah mengeluarkan laporan keuangan per 31 Desember pada saat dilakukan penelitian. Berdasar kriteria tersebut, diperoleh 33 perusahaan dimana 5 perusahaan tidak memenuhi persyaratan kelengkapan laporan keuangan untuk tiap tahun penelitian. Penelitian ini menyatakan bahwa keempat variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Susetyo 2006 melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEJ Periode 2000-2003”. Sampel yang menjadi penelitian Arief Susetyo adalah perusahaan manufaktur yang tergabung dalam sektor manufaktur, yang terdiri dari industri tekstil, ban, semen, makanan, minuman, baja, pulp, dan sebagainya. Metode purposive sampling digunakan dalam penentuan anggota sampel. Variabel independen dalam penelitian Susetyo adalah risiko bisnis, struktur Universitas Sumatera Utara aktiva, profitabilitas dan ukuran perusahaan; dengan struktur modal sebagai variabel dependen. Pada penelitian ini ditemukan bahwa struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, risiko bisnis dan profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Agustina 2009 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Faktor Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan, Tingkat Pajak, Struktur Asset, Risiko dan Ukuran Bank terhadap Struktur Modal Bank di Indonesia pada Periode Penelitian 2003 hingga 2007” menggunakan 66 bank yang dijadikan sampel dengan metode penarikan sampel judgement sampling yang merupakan bagian dari purposive sampling. Penelitian ini menyatakan bahwa terjadi hubungan yang negatif antara profitabilitas dengan tingkat leverage suatu bank, variabel pertumbuhan terbukti tidak signifikan berpengaruh terhadap tingkat leverage suatu bank, hal ini menunjukkan bahwa leverage ratio bank-bank di Indonesia tidak dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhannya. Variabel tingkat pajak, struktur asset, risiko dan ukuran bank memiliki hubungan yang signifikan dan negatif terhadap leverage ratio suatu bank.

B. Landasan Teori 1. Struktur Modal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitability, Size, Business Risk, Asset Structure terhadap Struktur Modal di Jakarta Islamic Index Tahun 2008-2011.

0 3 12

Pengaruh Profitability, Tangibility, Non Debt Tax Shield, Dan Corporate Tax Terhadap Struktur Modal Dengan Firm Size Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015

3 15 104

PENGARUH FIRM SIZE, EARNING VOLATILITY, ASSET TANGIBILITY, PROFITABILITY, GROWTH, DAN FIRM AGE TERHADAP LEVERAGE

3 15 80

PENGARUH SIZE, TANGIBILITY DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 94

PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 103

PENGARUH SIZE, TANGIBILITY DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 87

PENGARUH SIZE, TANGIBILITY DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CHEMICAL DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 77

KATA PENGANTAR - PENGARUH SIZE, TANGIBILITY DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CHEMICAL DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH SIZE, TANGIBILITY DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 22

PENGARUH FIRM SIZE, TANGIBILITY OF ASSET, DAN PROFITABILITY TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN CONSUMERGOOD DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 22