BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian dipilih secara purposive sengaja yaitu Provinsi Sumatera Utara. Dasar pertimbangan ditunjuk Provinsi Sumatera Utara sebagai daerah
penelitian adalah karena Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu sentra produksi telur ayam ras di Indonesia.
Di Indonesia hampir setiap daerah menghasilkan telur ayam ras. Dari data produksi telur ayam ras di Indonesia menurut provinsi tahun 2007-2010 secara
keseluruhan Indonesia menghasilkan telur ayam ras sebanyak 1.930.716 Ton pada tahun 2008, dan pada tahun 2012 menghasilkan telur ayam ras sebanyak
1.059.266 Ton. Sumatera Utara memiliki produktifitas yang baik, seperti yang tertera pada tabel 4
yang menunjukkan bahwa Sumatera utara menduduki peringkat ke empat sebagai penghasil telur ayam ras di Indonesia sepanjang tahun 2008-2012. Penghasil telur
ayam ras terbesar di Indonesia dihasilkan dari Provinsi Jawa Timur, pada peringkat ke dua sebagai penghasil telur ayam ras terbesar di Indonesia berasal
dari Provinsi Jawa Tengah dan disusul oleh Jawa Barat sebagai peringkat ketiga. Dan D.K.I. Jakarta merupakan satu-satunya Provinsi yang tidak menghasilkan
telur ayam ras sama sekali. Untuk melihat jumlah telur yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Produksi Telur Ayam Ras di Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2007-2010 Ton
No Provinsi
Tahun 2008
2009 2010
2011 2012
1 N. Aceh Darussalam 896
1.868 1.962
2.419 2.586
2 Sumatera Utara 67.979
69.323 74.302
79.204 80.590
3 Sumatera Barat 48.938
55.538 55.538
60.148 20.624
4 Riau 4.833
5.049 1.748
1.384 1.089
5 Jambi 3.178
3.393 3.848
4.771 3.978
6 Sumatera Selatan 42.974
45.683 47.616
48.726 49.778
7 Bengkulu 609
435 452
582 605
8 Lampung 12.427
34.231 40.470
44.878 52.891
9 Bangka Belitung 1.629
1.463 580
593 497
10 Kepulauan Riau 3.729
5.433 6.935
7.129 8.059
11 D.K.I. Jakarta 12 Jawa Barat
105.046 95.628 103.428
115.787 118.945
13 Jawa Tengah 135.057
169.146 174.884 179.974
185.891 14 D.I. Yogyakarta
23.921 25.250
23.361 26.111
26.851 15 Jawa Timur
292.786 204.147 209.516
235.832 244.379
16 Banten 54.856
43.620 41.581
57.626 58.951
17 Bali 28.694
29.894 29.472
36.606 37.759
18 Nusa Tenggara Barat 29.747
648 9.008
1.268 1.235
19 Nusa Tenggara Timur 691
607 705
1.385 1.385
20 Kalimantan Barat 22.092
15.988 16.257
15.613 17.995
21 Kalimantan Tengah 507
522 538
120 260
22 Kalimantan Selatan 15.431
30.645 28.990
20.286 20.887
23 Kalimantan Timur 5.254
8.023 12.164
8.032 12.164
24 Sulawesi Utara 7.380
7.219 7.316
7.838 8.517
25 Sulawesi Tengah 4.202
4.897 4.445
5.297 5.881
26 Sulawesi Selatan 36.804
45.148 45.903
50.003 52.074
27 Sulawesi Tenggara 654
1.248 1.414
1.369 1.405
28 Gorontalo 1.039
1.039 1.551
1.565 1.025
29 Sulawesi Barat 44
138 607
604 30 Maluku
213 267
285 348
371 31 Maluku Utara
90 134
140 10.838
1.253 32 Papua Barat
640 305
338 494
495 33 Papua
683 676
752 1.013
1.102 Indonesia
1.930.716 909.519 945.635 1.027.845 1.059.266 Sumber : Direktorat Jendral Peternakan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Produksi Telur Ayam Ras Tahun 2007-2010 Ton di Sumatera Utara
No. Tahun
Produksi Telur Persentase
Pertumbuhan
1 2007
73.691,03 -
2 2008
68.978,60 -6,83
3 2009
69.323,47 0,49
4 2010
73.721,91 5,96
5 2011
81.184,27 9,19
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara Dalam Angka dari berbagai edisi tahun
Dari tabel diatas dapat dlihat produksi telur ayam ras pada tahun 2007 sebesar 73.691,03 ton. Penurunan produksi telur ayam ras dialami pada tahun 2008
dengan pertumbuhan -6,83 dari tahun sebelumnya sebesar 68.978,60 ton. Pada tahun 2009 hanya mengalami sedikit pertumbuhan sebesar 0,49 dari tahun
sebelumnya sebesar 69.323,47 ton. Di tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 5, 96 dari tahun sebelumnya sebesar 73.721,91 ton. Pada tahun 2011
mengalami peningkatan produksi telur ayam ras sebesar 9,19 dari tahun sebelumnya sebesar 81.184,27 ton. Dapat disimpulakan bahwa hampir terjadi
peningkatan produksi telur ayam ras di tiap tahunnya.
3.2 Metode Pengumpulan Data