Seruan Sembiring :Analisis Fungsi Tanaman Biwa Di Kabupaten Karo, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Presentase
21 – 30 Tahun 7
21,2 31 – 40 Tahun
8 24,3
41 – 50 Tahun 11
33,3 51 tahun ke atas
7 21,2
Jumlah 33 100
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 data diolah Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa petani tanaman Biwa di Kabupaten
Karo lebih dominan berusia 41 – 50 tahun yaitu sebesar 33,3 serta pada usia 31 – 40 tahun yaitu sebesar 24,3. Hal ini berarti petani Tanaman Biwa di Kabupaten
Karo berada pada tingkat usia puncak produktif dan akan segera memasuki tahap pensiun sehingga dibutuhkan adanya segera dilakukan regenerasi petani tanaman
Biwa, agar tidak terjadi adanya stagnasi dalam produksi tanaman Biwa.
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian
4.2.1 Variabel Jumlah Pohon JP
Tabel 4.4. Deskripsi Jumlah Pohon Tanaman Biwa yang Dimiliki Petani KK di Kabupaten Karo dengan Metode Sturges
Jumlah Pohon Frekuensi
10 – 55 2
56 – 100 7
101 – 145 12
146 – 190 4
191 – 235 5
236 – 280 3
Jumlah 33 Sumber: Hasil Penelitian Data diolah
Seruan Sembiring :Analisis Fungsi Tanaman Biwa Di Kabupaten Karo, 2009 USU Repository © 2008
Dari tabel diatas, dapat diketahui perkembangan jumlah tanaman biwa yang dimiliki oleh petani.
Jumlah Pohon Tanaman Biwa yang paling sedikit dimiliki Petani KK adalah 10 pohon dan yang paling banyak 280 pohon, sedangkan Jumlah
Petani KK yang memiliki pohon paling sedikit sebanyak 2 KK 6 sedangkan jumlah Petani KK yang memiliki pohon terbanyak adalah sebanyak 3 KK 9 .
Range Jumlah Pohon Tanaman Biwa sebanyak 101 – 145 pohon adalah paling banyak dimiliki petani yaitu 12 petani KK 36,3 .
4.2.2 Variabel Total Produksi TP per sekali panen
Tabel 4.5. Deskripsi Total Produksi Petani KK Tanaman Biwa Kabupaten Karo dengan Metode Sturges
Produksi Kg Frekuensi
100 – 320 2
321 – 540 11
541 – 760 4
761 – 980 8
981 – 1200 5
1201 –1420 3
Jumlah 33 Sumber: Hasil Penelitian Data diolah
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat perkembangan produksi yang dihasilkan oleh tanaman biwa oleh sekali panen. Produksi Tanaman Biwa sekali Panen yang terendah
adalah 100 kg dan yang tertinggi adalah sebesar 1400 kg, sedangkan produksi terendah sekali panen diperoleh oleh 2 KK 6 responden dan yang tertinggi
diperoleh oleh 3 KK responden 9. Range Tingkat Produksi Tanaman Biwa sekali
Seruan Sembiring :Analisis Fungsi Tanaman Biwa Di Kabupaten Karo, 2009 USU Repository © 2008
panen responden memiliki produksi tanaman Biwa yang terbanyak sebesar 100 – 320 kg 33,3
4.2.3 Variabel Tenaga Kerja TK
Perkembangan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam mengembangkan usaha tanaman biwa dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini.
Tabel 4.6. Deskripsi Tenaga Kerja Petani Tanaman Biwa KK di Karo dengan Metode Sturges
Jumlah Tenaga Kerja Frekuensi
0 – 1 2 – 3
9 4 – 5
7 6 – 7
6 8 – 9
11 10 –11
Jumlah 33 Sumber : Hasil Penelitian data diolah
Jumlah Tenaga Kerja Tanaman Biwa KK responden yang terkecil adalah 2 orang 6 dan yang terbesar adalah 8 orang 24,2, sedangkan jumlah Tenaga Kerja
Tanaman Biwa KK responden yang terkecil dimiliki oleh 9 KK dan yang terbesar adalah 11 KK. Range Jumlah Tenaga Kerja yang dimiliki responden yang terbanyak
adalah sebesar antara 8 – 9 orang yaitu 11 KK 33,3
Seruan Sembiring :Analisis Fungsi Tanaman Biwa Di Kabupaten Karo, 2009 USU Repository © 2008
4.2.4 Variabel Pupuk PPK per pemupukan