yang berpendidikan yang lebih tinggi karena sekalipun berpendidikan rendah, kalau orang tersebut rajin mendengarkan atau melihat informasi mengenai gizi bukan
mustahil pengertian tentang gizinya akan lebih baik.
5.2.2 Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kasus Gizi Buruk Pada Balita
Ibu dengan pendidikan baik dianggap mempunyai pengetahuan yang baik dalam hal pemilihan menu yang tepat untuk anak, menjaga kesehatan anak dan dapat
menentukan skala prioritas untuk membelanjakan uang Soetjiningsih, 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi balita yang mengalami gizi buruk lebih
banyak berasal dari ibu dengan pengetahuan yang kurang baik 77,8 sedangkan balita gizi buruk yang berasal dari ibu yang memilki pengetahuan yang baik hanya
22,2. Hasil uji statistik di peroleh p-
value
= 0,003, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan kasus gizi
buruk pada balita. Hasil analisis diperoleh nilai OR = 9,100 95 CI : 1,998-41,445 artinya bahwa balita yang mengalami gizi buruk berisiko 9 kali lebih besar berasal
dari ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang baik dibandingkan balita yang berasal dari ibu yang memiliki pengetahuan yang baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadhillah 2011 tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di pemukiman
Lubuk Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar yang menunjukkan bahwa adanya hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap status gizi balita. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hartati 2013 yang menunjukkan bahwa setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji
Chi-Square
dengan tingkat
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan 95 diperoleh nilai p
-value =
0,000 yang berarti bahwa ada hubungan
antara tingkat pengetahuan terhadap status gizi balita.
Berdasarkan penelitian Turnif 2008 di Kecamatan Sidikalang menyebutkan bahwa dari 64 ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik terdapat 92,05
memiliki anak dengan status gizi baik. Hal ini menggambarkan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu status gizi anak juga semakin baik. Hasil penelitian
ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mardiana 2006 tentang hubungan perilaku gizi ibu dengan status gizi balita di Puskesmas Tanjung Beringin
Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita dengan nilai p-
value
= 0,031. Pengetahuan gizi ibu merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kasus gizi
buruk pada balita di wilayah binaan WVI ADP Nias Kecamatan Hiliserangkai Kabupaten Nias.
5.2.3 Hubungan Jumlah Anak Dalam Keluarga Dengan Kasus Balita Gizi Buruk