i. Berat badan menurut umur BBU
Berat badan salah satu parameter yang memberikan gambaran masa tubuh. Merupakan pengukuran antropometri yang sering digunakan sebagai indikator dalam
keadaan normal, dimana keadaan kesehatan dan keseimbangan antara intake dan kenutuhan gizi terjamin. Masa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan keadaan yang
mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan, atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan merupakan
parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal dimana kondisi kesehatan dalam keadaan baik, keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan gizi
terjamin maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal dimana kondisi keadaan kesehatan kurang baik maka
terdapat dua kemungkinan perkembangan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat. Berdasarkan karakteristik berat badan tersebut, maka berat badan menurut
umur digunakan sebagai gambaran status gizi seseorang saat ini Supariasa, 2002.
ii. Tinggi badan menurut umur TBU
Menurut Beaton dan Bengoa dalam buku Supariasa 2002, indeks tinggi badan menurut umur memberikan gambaran status gizi masa lampau yang juga erat
kaitannya dengan status sosial ekonomi. Dalam keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan
umur, relatif kurang sensitif masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan tampak dalam waktu yang
relatif lama.
Universitas Sumatera Utara
iii. Berat badan menurut tinggi badan BBTB
Berat badan memiliki hubungan yang linier dengan tinggi badan, merupakan indeks yang independen terhadap umur. Dalam keadaan normal, perkembangan berat
badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Indeks BBTB merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini.
2.7 Kerangka Konsep