Karakteristik Anak Balita Yang Menjadi Sampel Kasus Dan Kontrol .1 Jenis Kelamin Karakteristik Ibu Balita Yang Menjadi Sampel

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 anak balita yang terdiri dari kelompok kasus balita gizi buruk sebanyak 18 anak balita dan kelompok kontrol balita normal sebanyak 18 anak balita dan ibu balita dalam penelitian ini adalah ibu balita yang menjadi kasus dan kontrol yang mempunyai anak balita gizi buruk dan anak balita dengan gizi normal. 4.2.1 Karakteristik Anak Balita Yang Menjadi Sampel Kasus Dan Kontrol 4.2.1.1 Jenis Kelamin Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut jenis kelamin disajikan dalam tabel 4.1. berikut ini : Tabel 4.1. Distribusi Anak Balita Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Kasus Kontrol n n 1. Laki-Laki 7 38,9 7 38,9 2. Perempuan 11 61,1 11 61,1 Total 18 100,0 18 100,0 Tabel 4.1. menunjukkan bahwa anak balita dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak daripada jenis kelamin laki-laki. Penduduk dengan jenis kelamin perempuan yakni sebanyak 11 orang 61,1 sedangkan penduduk dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 7 orang 38,9. Universitas Sumatera Utara

4.2.1.2 Kelompok Umur Balita

Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut umur disajikan dalam tabel 4.2. berikut ini : Tabel 4.2. Distribusi Anak Balita Berdasarkan Kelompok Umur No. Umur Responden Kasus N Kontrol N 1. 12-23 bulan 4 22,2 5 27,8 2. 24-35 bulan 3 16,7 5 27,8 3. 36-47 bulan 7 38,9 5 27,8 4. 48-59 bulan 4 22,2 3 16,7 Total 18 100,0 18 100,0 Tabel 4.2. menunjukkan bahwa prevalensi balita gizi buruk lebih banyak berada pada kelompok umur 36-47 bulan 38,9, dibandingkan dengan kelompok umur lainnya.

4.2.2 Karakteristik Ibu Balita Yang Menjadi Sampel

Secara umum karakteristik ibuwali yang berada di wilayah binaan WVI ADP di Kabupaten Nias yang meliputi umur ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu,jumlah anak dalam keluarga dan tingkat sosial ekonomi keluarga disajikan pada tabel sebagai berikut:

4.2.2.1 Kelompok Umur

Gambaran umum tentang sebaran responden menurut disajikan dalam tabel 4.3. beikut ini : Tabel 4.3. Distribusi Anak Balita Berdasarkan Kelompok Umur Ibu Balita No. Umur Responden Kasus n Kontrol n 1. 21-31 tahun 10 55,6 12 66,7 2. 32-42 tahun 6 33,3 5 27,8 3. 43-53 tahun 2 11,1 1 5,6 Total 18 100,0 18 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. menunjukkan bahwa kelompok umur ibu yang memiliki prevalensi balita gizi buruk lebih banyak berada pada umur 21-31 tahun 55,6 jika dibandingkan dengan kelompok umur rentang 32 hingga 53 tahun. Demikian juga halnya dengan kelompok umur ibu yang menjadi sampel kontrol lebih banyak berada pada umur 21- 31 tahun. Umur ibu paling rendah yang memiliki prevalensi balita gizi buruk adalah 21 tahun dan umur paling tinggi adalah 52 tahun. Sedangkan umur ibu yang memiliki balita normal paling rendah adalah 21 tahun dan paling tinggi 43 tahun.

4.2.2.2 Tingkat Pendidikan Ibu

Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut pendidikan ibu disajikan dalam tabel 4.4. berikut ini : Tabel 4.4. Distribusi Anak Balita Berdasarkan Pendidikan Ibu No. Pendidikan Ibu Kasus Kontrol n n 1. Tidak SekolahTidak tamat SD 1 5,6 4 22,2 2. Tamat SD 15 83,3 10 55,6 3. Tamat SMP 4 22,2 4. Tamat SMA 2 11,1 Total 18 100,0 18 100,0 Tabel 4.4. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ibu balita gizi buruk lebih rendah dibandingkan tingkat pendidikan ibu balita normal. Prevalensi terbesar tingkat pendidikan ibu balita gizi buruk adalah Tamat SD 83,3, demikian halnya dengan prevalensi terbesar tingkat pendidikan ibu yang memiliki balita normal adalah tamat SD 55,6. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.3 Pengetahuan Ibu

Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut pengetahuan ibu disajikan dalam tabel 4.5. berikut ini : Tabel 4.5. Distribusi Anak Balita Berdasarkan Pengetahuan Ibu No. Pengetahuan Gizi Ibu Kasus Kontrol n n 1. Kurang Baik 14 77,8 5 27,8 2. Baik 4 22,2 13 72,2 Total 18 100,0 18 100,0 Tabel 4.5. menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu balita gizi buruk lebih rendah dibandingkan tingkat pengetahuan ibu balita normal. Pada balita gizi buruk, jumlah ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang baik sebanyak 77,8 sedangkan pada kelompok balita normal jumlah ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang baik hanya 27,8.

4.2.2.4 Jumlah Anak Dalam Keluarga

Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut jumlah anak dalam keluarga disajikan dalam tabel 4.6. berikut ini : Tabel 4.6. Distribusi Anak Balita Berdasarkan Jumlah Anak Dalam Keluarga No. Jumlah Anak Kasus Kontrol n n 1. Cukup 6 33,3 7 38,9 2. Banyak 12 66,7 11 61,1 Total 18 100,0 18 100,0 Tabel 4.6. menunjukkan bahwa jumlah anak dalam keluarga yang memiliki anak lebih dari 2 lebih banyak pada keluarga yang memiliki balita gizi buruk yaitu sebanyak 66,7 sedangkan pada kelompok balita normal yang memiliki anak lebih Universitas Sumatera Utara dari 2 sebanyak 61,1. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah anak dalam keluarga tidak terjadi perbedaan yang jauh antara balita gizi buruk dengan balita normal.

4.2.2.5 Pendapatan Keluarga

Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut pendapatan keluarga disajikan dalam tabel 4.7. berikut ini : Tabel 4.7. Distribusi Anak Balita Berdasarkan Pendapatan Keluarga No. Pendapatan Keluarga Kasus Kontrol n n 1. Tinggi 1 5,6 11 61,1 2. Rendah 17 94,4 7 38,9 Total 18 100,0 18 100,0 Tabel 4.7. menunjukkan bahwa pendapatan keluarga balita gizi buruk mayoritas berada dibawah UMP 94,4 sedangkan pendapatan keluarga pada balita normal sebesar 38,9 yang berada dibawah UMP rendah. 4.3. Hubungan Variabel Independen Dengan Kasus Balita Gizi Buruk Hasil analisis bivariat yang dilakukan antara variabel independen terhadap kasus balita gizi buruk antara kelompok kasus dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

4.3.1 Pendidikan Ibu

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU, KELUARGA, DAN PELAYANAN KESEHATAN DENGAN STATUS KELUARGA SADAR GIZI PADA KELUARGA ANAK BALITA (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Prajekan, Kabupaten Bondowoso)

1 26 153

Mobilisasi sosial untuk peningkatan status gizi pada balita gizi buruk melalui revitalisasi posyandu dan keluarga binaan (kasus di desa cihideung ilir, dramaga)

0 11 1

Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kasus Balita Gizi Buruk Pada Keluarga Petani Karet Di Wilayah Binaan Wahana Visi Indonesia Area Development Program Kabupaten Nias Tahun 2013

1 3 15

Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kasus Balita Gizi Buruk Pada Keluarga Petani Karet Di Wilayah Binaan Wahana Visi Indonesia Area Development Program Kabupaten Nias Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kasus Balita Gizi Buruk Pada Keluarga Petani Karet Di Wilayah Binaan Wahana Visi Indonesia Area Development Program Kabupaten Nias Tahun 2013

0 0 9

Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kasus Balita Gizi Buruk Pada Keluarga Petani Karet Di Wilayah Binaan Wahana Visi Indonesia Area Development Program Kabupaten Nias Tahun 2013

0 0 28

Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kasus Balita Gizi Buruk Pada Keluarga Petani Karet Di Wilayah Binaan Wahana Visi Indonesia Area Development Program Kabupaten Nias Tahun 2013

0 1 4

Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kasus Balita Gizi Buruk Pada Keluarga Petani Karet Di Wilayah Binaan Wahana Visi Indonesia Area Development Program Kabupaten Nias Tahun 2013

0 0 18

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA SUMUR BANDUNG KECAMATAN CIKULUR KABUPATEN LEBAK TAHUN 2013

0 0 17

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINGGIR KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 11