814 Uni Afrika sebagai Fasilitator Perundingan Damai

masyarakat internasional termasuk Uni Afrika; 3 membebaskan semua tawanan perang dan setiap individu yang ditahan karena konflik bersenjata; 4 memfasilitasi penyampaian bantuan kemanusiaan dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi penyaluran bantuan kepada pengungsi dan korban perang lainnya. AU 2004 Sedangkan dalam protokol pembentukan Badan Bantuan Kemanusiaan Darfur kedua belah pihak menyepakati antara lain, pertama, mengupayakan perdamaiaan menyeluruh di Darfur. Kedua, melakukan pertemuan lanjutan dalam bentuk konferensi semua perwakilan Darfur untuk menyepakati penyelesaian seluruh masalah di Darfur terutama manyangkut pembangunan ekonomi-sosial. Ketiga, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk negosiasi dan menghentikan perang media propaganda antara keduanya. AU 2004 Perjanjian oleh pemerintah Sudan dan kelompok pemberontak memberikan landasan hukum awal serta jalan bagi Uni Afrika untuk berperan secara aktif dalam penyelesaiaan konflik etnis Darfur melalui sebuah mekanisme yang disepakati oleh setiap pihak. Berdasarkan kesepakatan HCFA pula, pada 13 April 2004 Dewan Keamanan Uni Afrika mengirim tim pengamat ke Darfur dalam rangka membentuk komisi gencatan senjata CFC sesegera mungkin Darfur. CFC inilah yang pada akhirnya nanti, melalui beberapa proses, menjadi jembatan bagi misi, operasi maupun penempatan pasukan damai di Darfur secara keseluruhan. AU 2004 Meski demikian, dalam setiap perundingan damai, baik pemerintah Sudan maupun kelompok pemberontak seringkali mengajukan tuntutan-tuntutan berbeda tanpa ada kesepakatan sehingga perundingan seringkali menemui jalan buntu. Hal ini terlihat dari banyaknya putaran perundingan sejak ditandatanganinya kesepakatan HCFA 8 April 2004 di N’djamena Chad. Perundingan antara pihak- pihak yang bertikai di Darfur selanjutnya diselenggarakan di Abuja, Nigeria. AU 2004 Di antara isu-isu yang dibahas dalam setiap perundingan damai adalah isu- isu kemanusiaan, keamanan, politik dan pembangunan ekonomi-sosial wilayah Darfur. Kelompok pemberontak Darfur seringkali mengajukan tuntutan mengenai pembagian kekuasaan dan kekayaan, integrasi pasukan pemberontak ke dalam angkatan bersenjata Sudan, serta netralisasi dan pelucutan senjata milisi Janjaweed. Dalam beberapa perundingan, netralisai milisi Janjaweed menjadi tntutan utama kelompok pemberontak.karena dianggap sebagai sumber utama konflik, apalagi menurut pihak pemberontak, pemerintah Sudan memberikan bantuan dan dukungan sepenuhnya kepada Janjaweed. AU 2004 Uni Afrika melakukan pendekatan persuasif kepada setiap pihak untuk menjembatani perbedaan pandangan. Bahkan ketua Uni Afrika, Presiden Olusegun Obbansanjo, ikut turun tangan menjembatani kedua belah pihak. Dalam isu netralisasi milisi Janjaweed secepatnya, secara bersamaan Uni Afrika juga meminta kelompok pemberontak Darfur untuk menghentikan serangan terhadap instalasi-instalasi pemerintah Sudan maupun terhadap konvoi kendaraan Uni Afrika yang merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan HCFA. AU 2004 Perundingan damai antara pihak-pihak bertikai di Darfur menjadi tidak jelas setelah adanya perpecahan di dalam kelompok pemberontak SLAM. Minni Minnawi dan Abdulwahid El-Nour masing-masing mangaku sebagai pemimpin SLMAyang berhak mewakili kelompok tersebut dalam setiap negosiasi. Hal ini melahirkan pekerjaan baru bagi Uni Afrika. Fokus utama Uni Afrika kemudian adalah penyelesaian konflik antara Minnawi dan Abdulwahid sebelum melanjutkan perundingan damai. AU 2004 Uni Afrika manawarkan dua opsi kepada kedua pemimpin SLMAtersebut. Pertama,mengirim satu delegasi dalam perundingan damai dengan satu pandangan yang sama sebagaimana komitmen SLMAdalam penyelesaian konflik Darfur. Kedua, mengirim dua delegasi tapi memiliki pandangan yang sama. Pada awalnya kedua pemimpian SLMAtesebut memilih opsi pertama tapi pada perkembangan selanjutnya kedua pemimpin SLMAtersebut hadir dalam putaran perundingan damai ke-7 di Abuja Nigeria pada 26 November 2005. Dalam perundingan tersebut, Minnawi dan Abdulwahid sepakat untuk tidak berbicara dan memberikan kepercayaan kepada kelompok JEM berbicara sebagai perwakilan pemberontak. Isu-isu serta pandangan masing-masing pihak dapat digambarkan melalui tabel di bawah ini. AU 2004 Tabel I.III. Isu-isu Perundingan Darfur. Sumber: The Jakarta Post, 2006. Posisi Pemberontak Posisi Pemerintah Sudan Pandangan Uni Afrika Wilayah Darfur Menginginkan Darfur menjadi wilayah khusus dengan pemerintah terpisah Keputusan pembentukan pemerintahan Darfur harus dilaksanakan melalui referendum Memasukan perwakilan kelompok pemberontak kedalam pemerintahan Sudan Wakil Presiden Posisi wakil presiden harus dari Darfur. Presiden Sudan berasal dari Utara, sedangkan wakil presiden dari Selatan, Darfur adalah bagian dari Selatan Sudan. Memasukkan perwakilan Darfur ke dalam pembantu senior kepresidenan. Kompensasi