Misi Pengawasan Kesepakatan Gencatan Senjata
Menurut laporan Human Righat Watch, pemerintah Sudan masih melakukan pengeboman terhadap perkampungan penduduk di Darfur dan
efektifitas CFC di Darfur pun dipertanyakan. Hal ini juga diakui oleh Dewan Keamanan Uni Afrika sebagaimana dinyatakan dalam laporannya pada 4 juli 2004
mengenai situasi Darfur. Kondisi tersebut menjadi alasan tersendiri bagi Uni Afrika untuk menempatkan tentara di Darfur. Human Righat Watch, 2004
Pada tanggal 27 Juli 2004, Dewan Keaman Uni Afrika akhirnya memutuskan untuk mengirim pasukan dalam rangka memperkuat peran CFC serta
melindungi pengamat militer Uni Afrika yang bertugas mengamati jalannya kesepakatan HCFA. Rwanda dan Nigeria merupakan dua Negara pertama yang
bersedia mengirim pasukannya ke Darfur, dan masing-masing mengirim 155 pasukan. Pasukan Uni Afrika tersebut juga diharapkan dapat melucuti senjata
milisi Arab Janjaweed. . AU 2004 Selama periode Juli-Oktober 2004, Dewan Keamanan Uni Afrika mencatat
sejumlah pelanggaran terhadap kesepakatan HCFA yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Pelanggaran tersebut termasuk serangan milisi Janjaweed terhadap
penduduk sipil baik berupa pembakaran maupun perusakan properti. Tentara Sudan juga kerap menghalangi aktivitas investigasi CFC. Sedangkan kelompok
pemberontak masih melakukan penyergapan, penyerangan, perampasan, dan penculikan pekerja kesehatan di Darfur serta mempersenjatai anak-anak untuk
terlibat dalam aksi mereka yang melanggar hukum. Keberadaan CFC di Darfur seolah diabaikan begitu saja oleh pihak-pihak yang bertikai sehingga perdamaiaan
di Darfur masih jauh dari harapan. . AU 2004
Kondisi kemanusiaan di Darfur yang belum juga membaik sejak keberadaan misi Uni Afrika, serta adanya sejumlah pelanggaran terhadap
kesepakatan HCFA, menjadi landasan bagi Uni Afrika untuk memperluas dan meningkatkan perannya di Darfur dengan menambah pengamat militer serta
pasukan termasuk memperluas mandat AMIS. Hal ini menemui titik terang ketika pihak-pihak yang bertikai di Darfur akhirnya mau menandatangani Protocol on
The Improvement of The Situation In Dafur pada tanggal 9 September 2004. AU
2004 Berdasarkan Protocol on The Improvement of The Situation In Dafur,
setiap pihak yang bertikai diwajibkan memberi kebebasan bergerak kepada pekerja kemanusiaan di Darfur, menyepakati bekerjasama dengan badan
internasional dalam rangka memulangkan pengungsi Darfur serta meminta Uni Afrika untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memperkuat
misinya di Darfur. Namun sayangnya dalam protokol tersebut lagi-lagi tidak dijelaskan secara ekspilisit mengenai netralisasi dan pelucutan senjata milisi
Janjaweed, sehingga kemungkinan terjadinya pelanggaran masih sangat besar. . AU 2004
Pada tanggal 20 Oktober 2004, Dewan Keamanan Uni Afrika akhirnya memutuskan untuk meningkatkan kekuatan AMIS. Keputusan tersebut
melahirkan sejumlah perubahan terhadap struktur, mandat serta jumlah personel AMIS. AMIS bertransformasi dari kontingen kecil yang terdiri dari pasukan
bersenjata, polisi sipil serta pendukung lainnya. Kekuatan AMIS ditambah menjadi 3.320 personel. Jumlah tersebut terdiri dari 2.341 komponen militer 450
pengamat militer dan 1703 pasukan Afrika, 815 polisi sipil serta 164 staf
pendukung yang ditempatkan di Sudan dan kantor pusat Uni Afrika. Melalui keputusan baru ini, AMIS akan beroperasi di Darfur selama satu tahun dan
memungkinkan untuk diperpanjang. Adapun mandat baru yang diberikan kepada AMIS adalah : 1 memantau kesepakatan HCFA 8 April 2004, dan semua
perjanjian yang dibuat di masa mendatang; 2 membantu proses confidence- building; 3 mengamankan sampainya bantuan kemanusiaan, memulangkan
pengungsi serta menjamin situasi keamanan di Darfur. . AU 2004 Dalam rangka mencapai tujuan mandat yang diberikan, AMIS
ditugaskan untuk menjalankan tugas-tugas berikut : 1 mengamati dan memeriksa situasi keamanan Darfur untuk memulangkan pengungsi; 2 mengamati dan
memeriksa gencatan senjata; 3 mengamati dan memeriksa aktivitas milisi sipil; 4 mengawasi dan memeriksa pemerintah Sudan dalam melucuti senjata milisi
sipil; 5 Menyelidiki dan melaporkan pelanggaran HFCA; 6 melindungi penduduk sipil yang berbeda dalam bahaya dan membutuhkan pertolongan segera,
hal ini dipahami bahwa perlindungan terhadap penduduk sipil adalah tanggung jawab pemerintah Sudan; 7 melindungi pengamat militer Uni Afrika; 8
menyediakan bantuan militer dalam bentuk patrol dan pembentukan pos-pos militer untuk mencegah serangan milisi sipil kepada penduduk; 9 membantu
proses confidence-building; 10 melakukan komunikasi dengan pejabat pemerintah Sudan; 11 melakukan komunikasi dengan pemimpin masyarakat
untuk mendapatkan masukan dan nasehat; 12 mengawasi dan melaporkan efektivitas polisi Darfur; 13 menyelidiki dan melaporkan segala pelanggaran
polisi Darfur terhadap kesepakatan HCFA. AU 2004