Pemberhentian Anggota Badan Pemeriksa Keuangan BPK

ketua, dan wakil ketua BPK mengucapkan sumpah atau janji jabatan menurut agamanya dengan dipandu oleh Ketua atau Wakil Ketua Mahkamah Agung. 32 Keanggotaan BPK saat ini terdiri dari 9 orang anggota yang terdiri dari Ketua dan Wakil ketua yang merangkap anggota dan 5 anggota lainnya disebut anggota I sampai anggota V yang kesetiap anggota mempunyai bidangnya masing- masing.

B. Pemberhentian Anggota Badan Pemeriksa Keuangan BPK

Dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya, undang-undang memberikan kebebasan dan kemandirian kepada Badan Pemeriksa Keuangan. Kebebasan tersebut meliputi kebebasan untuk menyusun perencanaan dan kebebasan untuk melaksanakan dan melaporkan hasil pemeriksaan, sedangkan kemandirian mencakup ketersediaan sumber daya manusia, anggaran, dan sarana pendukung lainnya yang memadai. Dalam Peraturan BPK Nomor 2 Tahun 2011 tentang Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan dijelaskan mengenai seputar ketentuan-ketentuan tentang keanggotaan BPK, pemeriksa BPK dan pelaksana BPK dalm struktur keanggotaan BPK secara luasnya. Kode Etik bertujuan untuk memberikan pedoman yang wajib ditaati oleh Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya untuk mewujudkan BPK yang berintegritas, independen, dan profesional demi kepentingan negara. 33 32 Republik Indonesia, Pasal 16 ayat 1, 2, dan 3, Ibid. 33 Republik Indonesia, Pasal 2, peraturan BPK Nomor 2 tahun 2011. Dalam rangka mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya, BPK memerlukan nilai-nilai dasar yang meliputi Integritas, Independensi, dan Profesionalisme sebagai Kode Etik BPK yang berlaku bagi Anggota BPK, Pemeriksa, dan Pelaksana BPK Lainnya. Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat dari keanggotaan BPK. 34 Pemberhentian dengan hormat dilakukan dengan putusan Presiden atas usulan BPK karena alasan: 35 1. Meninggal dunia 2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri 3. Telah berusia 67 tahun 4. Telah berakhir masa jabatannya, atau 5. Sakit jasmani atau rohani secara terus menerus atau berhalangan tetap yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK diberhentikan tidak dengan hormat dari keanggotaan BPK atas usulan BPK ataui DPR karena: 36 1. Dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yanng diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih 2. Melanggar kode etik BPK 3. Tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya selama satu bulan berturut- turut tanpa alasan yang sah 4. Melanggar sumpah atau janji jabatan 5. Melanggar larangan yang dimaksud pada Pasal 28 Undang-Undang tentang Badan Pemeriksaan Keuangan, atau 6. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPK seperti dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, huruf c, dan huruf e undang-undang tentang BPK. 34 Republik Indonesia, Pasal 17, Undang-Undang tentang Badan Pemeriksa Keuangan Nomor 15 Tahun 2006. 35 Pasal 18, ibid. 36 Pasal 19, ibid. Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK diberhentikan sementara dari jabatannya oleh BPK melalui Rapat Pleno jika ditetapkan sebagi tersangka dalam tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih. Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK yang terbukti tidak melakukan tindak pidana yang dipersangkakan, berhak mendapatkan rehabilitasi dan diangkat kembali menjadi Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK. Pemberhentian tidak dengan hormat, dilakukan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri di hadapan Majelis Kehormatan Kode Etik BPK. Pemberhentian Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK diresmikan dengan keputusan Presiden atas usulan BPK atau DPR. 37

C. Pergantian Antarwaktu Anggota Badan Pemeriksa Keuangan BPK