di bidang Keuangan Negara, yaitu dengan dikeluarkannya TAP MPR No.VIMPR2002 yang antara lain menegaskan kembali kedudukan Badan
Pemeriksa Keuangan sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal keuangan negara dan peranannya perlu lebih dimantapkan sebagai lembaga yang independen
dan profesional. Untuk lebih memantapkan tugas BPK RI, ketentuan yang mengatur BPK RI
dalam UUD Tahun 1945 telah diamandemen. Sebelum amandemen BPK RI hanya diatur dalam satu ayat pasal 23 ayat 5 kemudian dalam Perubahan Ketiga UUD
1945 dikembangkan menjadi satu bab tersendiri Bab VIII A dengan tiga pasal 23E, 23F, dan 23G dan tujuh ayat.
12
2. Dasar Hukum, Tugas, Kedudukan dan Kewenangan Badan Pemeriksa
Keuangan BPK
Dasar hukum bedirinya BPK sebagai Lembaga Tinggi Negara adalah adanya amanat dari UUD NRI 1945 Pasal 23E ayat 1, 2 dan 3. Bahwa untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara maka dibentuklah badan pemeriksa keuangan yang bersifat bebas dan mandiri. Ketentuan lebih lanjut
mengenai BPK diatur dengan undang-undang
13
. Sebagai undnag-undang penunjang BPK adalah sebagai berikut :
12
www.bpk.co.id , diakses pada 23 September 2013.
13
Republik Indonesia, Pasal 23G ayat 2, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Badan Pemeriksa Keuangan 2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara 4.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
14
Untuk memahami konsep BPK secara tepat, maka kita perlu memahami ide- ide asli yang pada asal mula dirumuskannya Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 ketika disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam rangka pemeriksaan keuangan negara, hal pertama yang perlu kita ketahui
adalah apa yang dimaksud dengan pemeriksaan, dan hal kedua adalah apa yang dimaksud dengan keuangan negara.
Pemeriksaan adalah terjemahan dari kata auditing yang memang lazim dalam sistem administrasi dan manajemen keuangan modern. Di zaman modern,
tidak ada pengelolaan keuangan yang dapat dibebaskan dari keharusan auditing sebagai jaminan bahwa pengelolaan keuangan itu memang sesuai dengan norma-
norma dan aturan yang berlaku.
15
Uang adalah alat tukar yang bernilai ekonomi dan juga politik. Uang dapat menjadi sumber kekuatan dan kekuasaan yang riil, yang berarti jika tidak
diimbangi oleh keyakinan akan nilai-nilai moral, etika, dan agama, disamping
14
Diakses dari www.bpk.go.id pada tanggal 15 januari 2014.
15
Jimly Asshiddiqie, Perkembangan Dan konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Jakarta: Sinar Grafika, 2012, h. 137, cetakan kedua.
dapat membawa kebaikan , uang juga dapat menjerumuskan orang kepada prilaku yang melawan hukum.
16
Indepedensi untuk lembaga pemeriksa keuangan sangat penting, karena dalam menjalankan tugas dan wewenangnya tidak dapat diintervensi oleh pihak
lain yang mempunyai kepentingan langsung maupun tidak langsung, sehingga mempengaruhi objektifitas pemeriksaan.
17
Secara yuridis pemberian fungsi pemeriksaan BPK untuk memeriksa pengelolaan keuangan ncgara melalui Pasal 23E ayat 1 Undang-Undang Dasar
Negara RI Tahun 1945
18
, justru melemahkan kedudukannya sebagai lembaga negara. Dalam kedudukannya yang semakin kuat dan kewenangan yang makin
besar itu, fungsi BPK pada pokoknya terdiri atas tiga bidang, yaitu fungsi operatif, fungsi yustisi, dan fungsi advisiory.
19
1. Fungsi operatif berupa pemeriksaan, pengawasan dan penyelidikan atas
penguasaan, pengurusan dan pengelolaan kekayaan. 2.
Fungsi yudikatif berupa kewenangan menurut perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi terhadap bendaharawan dan pegawai negeri bukan
bendahara yang karena perbuatannya melanggar hukum atau melalaikan kewajiban yang menimbulkan kerugian keuangan negara dan kekayaan
negara.
3. Fungsi advisiory, yaitu memberikan pertimbangan kepada pemerintah
mengenai perurusan dan pengelolaan keuangan negara.
20
16
Ibid., h. 137.
17
Ibid, h. 138.
18
Pasal 23E ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945
19
Jimly Assihiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara, Jakarta : Sinar Grafika, 2012, h. 144, cetakan kedua.
20
Jimly Asshiddiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi, Jakarta: Konstitusi Pers, 2006, h. 144, cetakan kedua.
Keberadaan BPK sebagai satu-satunya lembaga pemeriksa eksternal
keuangan Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia telah dipertegas dalam Ketetapan MPR RI, yaitu, TAP MPR No. XMPR2001 dan TAP MPR No.
VIMPR2002. Jelas sekali bahwa Badan Pemeriksa Keuangan itu mempunyai kedudukan tidak di atas pemerintah, tetapi juga tidak di bawah pengaruh
pemerintah, melainkan diluar pemerintah dan bersifat otonom atau independen.
21
3. Keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan BPK