Pergantian Antarwaktu Anggota Badan Pemeriksa Keuangan BPK

Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK diberhentikan sementara dari jabatannya oleh BPK melalui Rapat Pleno jika ditetapkan sebagi tersangka dalam tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih. Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK yang terbukti tidak melakukan tindak pidana yang dipersangkakan, berhak mendapatkan rehabilitasi dan diangkat kembali menjadi Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK. Pemberhentian tidak dengan hormat, dilakukan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri di hadapan Majelis Kehormatan Kode Etik BPK. Pemberhentian Ketua, Wakil Ketua, danatau anggota BPK diresmikan dengan keputusan Presiden atas usulan BPK atau DPR. 37

C. Pergantian Antarwaktu Anggota Badan Pemeriksa Keuangan BPK

Badan Pemeriksa Keuangan BPK yang memiliki kedudukan sebagai lembaga tinggi negara sesuai dengan yang telah diamanatkan oleh UUD RI 1945. BPK memiliki indepedensi yang tak terlepas dari pemantauan lembaga Legislatif, kewenangan Penggantian Antarwaktu atau PAW, yang pada awal mulanya diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1966 tentang kedudukan Majelis Permusyawaratan Sementara dan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong menjelang pemilihan umum pada masa Orde Baru. Peniadaan Pergantian Antarwaktu adalah sebagai akibat diambilnya langkah untuk penguatan parlemen pada masa Orde Baru. Namun kemudian hal ini pun 37 Pasal 20 ayat 1, dan 2, serta Pasal 21 ayat 1, dan 2, ibid. menjadi polemik, dimana sejumlah anggota DPR yang berbuat tidak pantas dan menyalahi undang-undang, misalnya pindah partai politik, melakukan perbuatan amoral, dan melakukan pelanggaran kode etik tidak mendapat sanksi tegas. Pergantian antarwaktu PAW anggota DPR diasosiasikan sebagai recall. Secara Etimologis, kata recall berasal dari bahasa inggris dan mengandung beberapa pengertian. Setidaknya menurut peter Salim dalam The Contemparary English- Indonesia 38 , yakni mengingat, memanggil kembali, menarik kembali atau membatalkan. Penggantian Antarwaktu PAW diartikan sebagai proses penarikan kembali atau penggantian kembali anggota DPR oleh induk organisasinya yang tentu saja partai politik. 39 Kata Recall terdiri dari dua kata yaitu “re” yang artinya kembali, dan “call” yang artinya panggil atau memanggil. Jika kata ini disatukan maka kata “recall” ini akan berarti dipanggil atau memanggil kembali. Kata recall ini merupakan suatu istilah yang ditemukan dalam kamus ilmu politik yang digunakan untuk menerangkan suatu peristiwa penarikan seoran atau atau beberapa orang wakil yang duduk dilembaga perwakilan melalui proses pemilu, oleh rakyat pemilihnya 40 . Dalam 38 Di akses dari www.negarahukum.com pada tanggal 27 Oktober 2013. 39 BN. Marbun, Kamus Hukum Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2006, h. 417, cetakan pertama. 40 Haris Munandar, Pembangunan Politik, Situasi Global dan Hak Asasi Manusia, Jakarta: Gramedia, 1994, h. 128. kamus Black Law edisi ke 8, kata recall diartikan “removal of public official from office by popular. 41 Pergantian antarwaktu PAW atau recall adalah istilah pinjaman yang belum ada di Indonesia. Pengertian recall yang kita pahami saat ini di Indonesia berbeda dengan pengertian recall yang telah ada dipemahaman para pakar di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat sendiri istilah recall, lengkapnya Recall Election digunakan untuk menyatakan hak rakyat pemilih konstituen untuk melengserkan wakil rakyat sebelum masa jabatannya berakhir. 42 Bila disamakan Pergantian Antarwaktu PAW yang berlaku di BPK dan yang terjadi di parlemen Indonesia adalah pergantian anggota yang mengundurkan diri atau memanag diberhentikan karena satu hal menurut undang-undang yang berlaku dan digantikan oleh anggota yang memenuhi syarat. namun di parlemen ataa di tingkat DPR RI adalah diartikan sebagai proses penarikan kembali anggota lembaga perwakilan rakyat untuk diberhentikan dan digantikan dengan anggota lainnya sebelum berakhir masa jabatan anggota yang ditarik tersebut. 43 Pergantian Antarwaktu pada awalnya dimulai pada lembaga tinggi negara yaitu MPR dan DPR RI yang keanggotaannya di dapat melalui proses pemilihan umum, namun setelah era Orde Baru berakhir dan memasuki era Reformasi pergantian 41 Bryan A. Garner, Black’s Law Dictionary, USA : Thomson Business, 2004, h. 1295. 42 Ananda B. Kusuma, Jurnal Konstitusi Volume 3 Nomor 4 Tentang Recall, Jakarta: MK RI, 2006, h. 156. 43 Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 318. antarwaktu diadopsi oleh lembaga-lembaga tinggi negara seperti KPK, BPK dan lembaga-lembaga negara lainnya. Pergantian antarwaktu anggota BPK di tuangkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan pada Pasal 22, dengan memperhatikan tata cara dan syarat-syarat seperti dimaksud pada Pasal 13 dan Pasal 14 dan diresmikan oleh keputusan Presiden. 44 44 Republik Indonesia, Pasal 22 ayat 1, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK. 56

BAB IV ANALISA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA