Menurut Riwayat yang lengkap bahwa Ma’iz itu datang kepada Rasulullah SAW dan mengaku beberapa kali bahwa ia berzina. Di antara itu Rasulullah
ada bersabda: “Barang kali engkau cium saja? Barang kali engkau pegang saja? Barang kali engkau lihat saja?” sesudah ia menolak semua “barangkali”
itu baru Rasulullah SAW bertanya: “Apakah betul-betul engkau telah setubuhi dia?” Ia jawab: Betul-betul. Sabdanya: “Apakah seperti masuknya
batang celak di lobang cepunya dan seperti masuknya tali timba di perigi ?” Ia
jawab: Betul. Sabdanya:”Apakah engkau mengetahui apa zina itu?” Jawabnya: tahu, saya telah kerjakan terhadap perempuan itu dengan cara
haram apa yang seseorang kerjakan terhadap perempuan itu dengan cara
halal. Sabdanya:”Engkau mau apa?” Jawabnya: Saya mau paduka tuan bersihkan saya. Maka rasulullah SAW perintah supaya rajam dia.
12
Dalam hal kejahatan perkosaan, hanya orang yang melakukan pemaksaan saja si pemerkosa yang dijatuhi hukuman. Para ahli hukum
Islam berpendapat bahwa hukuman si pemaksa itu bisa dijatuhkan baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
13
Namun sejauh pengetahuan penulis jarang sekali ditemukan yang pelakunya adalah wanita, bahkan tidak
mungkin terjadi penetrasi, bila ia laki-laki benar-benar dipaksa oleh pihak wanita.
C. Sejarah Singkat Perkosaan
Di zaman kuno hingga akhir abad pertengahan, pemerkosaan pada umumnya tidak dianggap sebagai kejahatan terhadap seorang gadis atau
perempuan, melainkan lebih kepada pribadi sang laki-laki yang memilikinya. Jadi, hukuman atas pemerkosaan seringkali berupa denda,
yang harus dibayarkan kepada sang ayah atau suami yang mengalami kerugian karena harta miliknya dirusak. Posisi ini kemudian diubah di
12
Ibid
13
Safwat, Op.Cit., h.65. dalam Topo Santoso, Membumikan Hukum Pidana Islam penegakan syari’at dalam wacana dan agenda, Jakarta: Gema Insani Press, 2003, h.25.
banyak lingkungan budaya karena pandangan bahwa, seperti halnya sang pemilik, si perempuan itu sendiripun mestinya ikut mendapatkan ganti
ruginya.
14
Pemerkosaan dalam peperangan juga pernah terjadi di zaman kuno sehingga disebutkan pula di dalam Alkitab, misalnya di dalam kisah tentang
kaum perempuan yang diculik sebagai hadiah kemenangan. Tentara Yunani, kekaisaran Persia dan kekaisaran Romawi, secara
rutin memperkosa kaum perempuan maupun anak-anak lelaki di kota-kota yang ditaklukkan. Perilaku yang sama masih terjadi bahkan hingga tahun
1990-an, ketika pasukan-pasukan Serbia yang menyerang Bosnia dan Kosovo, melakukan kampanye yang penuh perhitungan dengan memperkosa
kaum perempuan dan anak-anak lelaki di daerah-daerah yang mereka kuasai.
15
Hal yang sama pun terjadi di Indonesia. Kabarnya di Timor Timur, ketika masih menjadi bagian Indonesia, kaum perempuannya seringkali
diperkosa sebagai bagian dari perang psikologis untuk menekan semangat untuk berontak. Demikian pula dalam kerusuhan Mei 1998, dilaporkan
banyak kaum perempuan keturunan Tionghoa yang diperkosa dan dibunuh sebagai bagian dari strategi untuk mengancam mereka.
16
Pemerkosaan, sebagai strategi perang, dilarang oleh hukum militer yang disusun oleh Richard II dan Henry V masing-masing tahun 1385 dan
14
http:www.wikipedia.com-definisi-perkosaan.html, artikel diakses pada sabtu, 08 Januari 2011, pukul 22.03
15
Ibid.
16
Ibid.
1419. Hukum-hukum ini merupakan dasar untuk menjatuhkan hukuman dan mengeksekusi para pemerkosa pada masa Perang Seratus Tahun 1337-
1453.
17
D. Jenis-Jenis Perkosaan