Keefektifan Media Buku Pintar Elektronik Uji t

57

3.9.2 Keefektifan Media Buku Pintar Elektronik

Hasil perhitungan diatas dikonsultasikan ke guru dan didasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM Sekolah. Untuk tingkat efektivitas pemberian Tes siswa dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu, tuntas dan belum tuntas, dengan kriteria sebagai berikut : Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Tingkat Efektifitas Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥ 75 TuntasEfektif 75 Belum TuntasBelum Efektif Penelitian ini dikatakan efektif apabila nilai rata-rata yang diperoleh siswa diatas Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yaitu lebih dari 75. Keefektifan pengembangan buku pintar elektronik ini diimplementasikan dengan eksperimen menggunakan pre-test dan posttest design. Peneliti melakukan pre-test sebelumnya untuk mengukur seberapa besar kemampuan siswa sebelum menggunakan Buku Pintar Elektronik. Setelah itu dibandingkan dengan keadaan siswa yang sudah mendapatkan media buku pintar yang kemudian dilakukan posttest. Kelas IV SDN 1 Jati Kulon Kudus hanya ada satu kelas, jadi pada penelitian ini tidak ada kelas kontrol, sehingga hanya satu kelas yang diberi perlakuan saja. Dengan melakukan pretest dan posttes maka perhitungannya adalah: 58 Data hasil tes evaluasi dianalisis dengan rumus : Keterangan : s : Rata-rata ∑X : Jumlah skor yang diperoleh siswa N : Jumlah keseluruhan siswa Arikunto, 2006 : 229 Tes evaluasi yang digunakan berupa tes pilihan ganda dan essay. Untuk pemberian skor tes evaluasi dapat digunakan rumus sebagai berikut : Nilai Total = ∑a x 2 + ∑b x 7 Keterangan : ∑a : Jumlah jawaban benar soal pilihan ganda ∑b : Jumlah jawaban benar soal uraian singkat

3.9.3 Uji t

Keefektifan Buku Pintar Elektronik ditentukan dengan menggunakan uji-t pihak kanan uji beda. Pengujian ini didasarkan atas nilai pretest dan posttest yang didapat oleh siswa sebelum dan setelah mendapatkan pembelajaran menggunakan Buku Pintar Elektronik. Uji-t termasuk dalam golongan statistika parametrik yang digunakan dalam pengujian hipotesis dan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari dua buah variabel yang Totals = ∑ns N X 5 59 dikomparasikan. Salah satu bentuk uji t adalah paired sample t-test. Paired sampel t-test merupakan analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Pada uji beda Paired sampel t-test, peneliti menggunakan sampel yang sama yaitu siswa kelas IV SD Jati Kulon 1 Kudus yang berjumlah 20 siswa. Adapun hasil pengujian tersebut dapat dilihat dari penjelasan berikut ini. Untuk menghitung terjadi peningkatan rata-rata nilai siswa sebelum dan sesudah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan BPE pada tema Indahnya Kebersamaan maka penulis menggunakan rumus sebagai berikut. 2 1 2 1 2 1 n + n - - x - x t 2 2 2 1 hitung σ σ µ µ = Keterangan: 2 1 x - x = Rata-rata sampel sebelum diberikan perlakuan 2 1 - µ µ = Rata-rata sampel sesudah diberikan perlakuan 1 σ = Simpangan baku sebelum diberikan perlakuan 2 σ = Simpangan baku sesudah diberikan perlakuan 1 n = Jumlah sampel sebelum diberikan perlakuan 2 n = Jumlah sampel sesudah diberikan perlakuan Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa t hitung nilai tersebut lebih kecil dibandingkan dengan t tabel atau dapat dituliskan t hitung t tabel , maka Ho ditolak. Dapat dikatakan Hi diterima 60 yang menyatakan bahwa Terjadi peningkatan rata-rata nilai siswa sebelum dengan sesudah diadakan pembelajaran dengan menggunakan BPE dengan Tema Indahnya Kebersamaan dan pembelajaran efektif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Buku Pintar Elektronik BPE Tema Indahnya

Kebersamaan Pengembangan Buku Pintar Elektronik BPE pada penelitian ini menggunakan Research and Development RD. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas IV SDN 1 Jati Kulon Kudus. Hasil penelitian ini merupakan deskripsi dari pengembangan Buku Pintar Elektronik, hasil penelitian, dan hasil pengembangan Buku Pintar Elektronik serta pembahasan. Peneliti memilih pengembangan media ini merupakan hasil media buku sekolah elektronik atau yang lebih dikenal sebagai BSE ini kurang menarik sehingga peneliti mengembangkan media tersebut menjadi lebih menarik dan tidak merubah isi pesan pembelajaran yang terkandung didalamnya. Dengan ini maksut peneliti mengembangkan dan memberikan alternative media yang sebelumnya belum ada dalam pembelajaran yang digunakan oleh guru SDN 1 Jati Kulon Kudus. Setelah perancangan dalam pembuatan media dengan materi Indahnya Kebersamaan Tema 1 ini, harus melakukan validasi kepada ahli materi dan dan ahli media untuk diuji tingkat kelayakan dan efektifiatasnya sebagai media pembelajaran bagi guru SDN 1 Jati Kulon Kudus. 61