BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian dan Pengembangan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan Research and Development RD, metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk Sugiyono, 2012: 407. Produk tersebut tidak
harus berbentuk benda ataupun keras hardware, seperti: modul, dan alat bantu pembelajaran dalam kelas atau di laboratorium sekolah, namun bisa
menggunakan perangkat lunak seperti halnya multimedia. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan dapat dilihat pada
bagan berikut:
Potensi dan Masalah
Pengumpulan Data
Desain Produk
Uji Coba Produk
Revisi Desain Validasi
Desain
Produksi Final Revisi
Produk Uji Coba
Pemakaian Revisi
Produk
Gambar 3. 1 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development RD
Menurut Sugiyono 2012: 409.
44
45
3.2 Prosedur Penelitian Reseach and Development
3.2.1 Poetensi dan Masalah
Peningkatan berbagai teknologi menumbuhkan potensi-potensi yang dapat digunakan untuk membuat variasai media pembelajaran,
salah satunya dalam pembelajaran di SDMI berbasis Kurikulum 2013, yaitu Tema Indahnya Kebersamaan yang kurang cukup disampaikan
dengan metode ceramah saja, sehingga membutuhkan variasi media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan pesan dalam
materi pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan di SDN 1 Jati Kulon Kudus pada 8 oktober 2015. Fasilitas
dalam segi teknologi sudah cukup dalam mendukung pembelajaran, diantaranya LCD, laboratorium computer, serta ruangan multimedia
ruang berkreasi. Hanya saja masih terpusat di dalam kelas laboratorium komputer dan gedung kreasi, belum menyeluruh dalam
tiap-tiap kelas sehingga bisa lebih maksimal dalam memanfaatkan fasilitas sesuai dengan tingkatan kompetensi pada setiap kelas, terutama
pada kelas 4. Dalam fasilitas yang sudah cukup berpotensi ini seharusnya juga menjadi salah satu peluang dalam mengembangkan
media dalam pembelajaran, entah menggunakan video, media interaktif, ataupun buku pintar elektronik yang sedang dikembangkan oleh peneliti.
Namun media yang digunakan masih berupa pasif yang berasal dari buku ajar atau buku paket, guru masih menggunakan metode
konvensional dengan metode ceramah. Dengan penggunaan media buku
46
ajar dengan beberapa gambar pasif untuk pembelajaran Tema Indahnya Kebersamaan di kelas IV SD Jati Kulon Kudus, mengakibatkan hasil
belajar siswa masih terbilang rendah dan perlu adanya peningkatan pada belajar anak, sehingga penulis merasa perlu untuk mengembangkan
media Buku Pintar Elektronik sebagai salah satu variasi media pembelajaran yang dapat digunakan pada guru sebagai bahan ajar atau
alat bantu guru dalam penyampaian pembelajaran materi Indahnya Kebersamaan Tema 1.
3.2.2 Pengumpulan Data
Hasil observasi yang diperoleh dalam tahap ini kemudian dikumpulkan dan disusun menjadi data awal dari masalah yang ada dan
nantinya akan ditindak lanjuti. Hasil dari observasi yang sudah diperoleh selama penelitian dalam
tahap ini kemudian seluruh data dikumpulkan dan disusun sedemikian rupa menjadi data awal untuk mendesain produk yang akan dibuat. Data
yang sudah dikumpulkan saat penelitian adalah tentang bagaimana penggunaan media pembelajaran yang nantinya akan dijadikan sebagai
bahan dalam pengembangan produk. Dalam tahap ini penulis juga mengumpulkan berbagai informasi yang dibutuhkan dalam
mengembangkan produk Buku Pintar Elektronik berbasis multimedia dalam pembelajaran Tema 1 yaitu Indahnya Kebersamaan.
47
3.2.3 Desain Produk
Berdasarkan data yang diperoleh, kemudian untuk tahap selanjutnya penulis mulai menyusun desain produk Buku Pintar
Elektronik. Produk yang didesain sebelumnya adalah berupa naskah media. Naskah terdiri dari peta materi, peta kompetensi, garis besar isi
media GBIM, flowchat, dan kemudian naskah rancangan produk. Selanjutnya setelah selesai dalam pembuatan naskah media, kemudian
menerapkan naskah kedalam bentuk produk media yang mengacu pada naskah yang telah dibuat.
3.2.4 Validasi Desain Buku Pintar Elektronik
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara pembuat produk menemui beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman
untuk melihat dan memberikan masukan serta menilai produk yang dibuat. Tenaga ahli diminta untuk melihat, memberikan masukan dan
menilai desain produk, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kelebihan dalam desainya. Validasi dalam desain ini terdiri dari
validasi ahli materi, dan ahli media. Validasi oleh ahli materi dilakukan oleh Bapak Sunarto, S.Pd yang merupakan guru kelas IV SDN 1 Jati
Kulon Kudus dalam pembelajaran Tema Indahnya Kebersamaan. Sedangkan validasi ahli media dilakukan oleh Sony Zulfikasari, S.Pd
yang merupakan dosen Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
48
3.2.5 Revisi Desain Produk Buku Pintar Elektronik
Setelah produk Buku Pintar Elektronik divalidasi oleh ahli materi dan ahli media, yang kemudian dapat diketahui kelemahan dari produk
yang dibuat. Kekurangan atau kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki dan menyempurnakan desain
produk, yang kemudian dibuat menjadi produk jadi Buku Pintar Elektronik.
3.2.6 Uji Coba Pemakaian Buku Pintar Elektronik
Uji coba produk Buku Pintar Elektronik akan dilakukan setelah mendapatkan validasi dan direvisi. Uji coba tahap pertama ini akan di
ujicobakan pada kelompok terbatas kelas IV SDN 1 Jatikulon Kudus. Peneliti melakukan pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan dari produk telah jadi sebelum diujicobakan dalam skala luas.
3.2.7 Revisi Produk Buku Pintar Elektronik
Produk Buku Pintar Elektronik sudah diujicobakan, maka akan diketahui kekurangan serta kelebihan dari hasil yang sudah diujikan.
Kemudian peneliti melakukan perbaikan produk tersebut, dan hasil perbaikan tersebut akan di uji cobakan pada kelompok kelas IV SDN 1
Jati Kulon Kudus.
49
3.2.8 Uji Coba Produk Buku Pintar Elektronik
Setelah melakukan revisi produk Buku Pintar Elektronik, maka selanjutnya peneliti menerapkan dalam lingkup kelompok luas. Peneliti
meminta izin untuk mengajak 1 guru kelas IV dan 20 siswa kelas IV SD N 1 Jati Kulon Kudus.
3.2.9 Revisi Produk Buku Pintar Elekronik
Revisi Produk ini akan dilakukan apabila dalam pemakaian atau penerapan Buku Pintar Elektronik ini terdapat kekurangan dan
kelemahan pada uji coba pemakaian produk skala luas, maka peneliti harus melakukan perbaikan produk kembali.
3.2.10 Produk Final Buku Pintar Elektronik
Peneliti mengambil teori lankah-langkah metode research and development dalam Sugiyono 2012: 409, yang menyebutkan bahwa
langkah yang kesepuluh adalaha produk masal, namun langkah kesepuluh diadaptasikan menjadi produk final. Buku multimedia Buku Pintar
Elektronik yang telah dinyatakan benar, layak dan efektif, kemudian dapat diterapkan dan diproduk menjadi produk final dan bisa digunakan dalam
pembelajaran. Buku Pintar Elektronik bisa digunakan sebagai variasi pembelajran yang digunakan oleh guru sekolah dasar SDMI sederajat
dalam membantu penyampaian pesan pembelajaran Tema 1 Indah Kebersamaan Kelas IV.
50
3.3 Populasi
Menurut Arikunto 2006 : 130, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dalam menentukan sebuah populasi bukan hanya dilihat dari
orangsubjeknya tapi juga obyek dan benda-benda berkaitan yang mendukung sebuah populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa dari kelas IV SDN 1 Jati Kulon Kudus yang berjumlah 42 siswa.
3.4 Sampel
Menurut Sugiyono 2015: 136, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian ini mengambil
hanya sebagian dari jumlah populasi yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 20 siswa dari kelas IV SDN 1 Jati Kulon Kudus.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik Simple Random Sampling dimana peneliti menentukan secara acak dari populasi yang ada.
3.5 Desain Penelitian
Desain penelitian buku elektronik ini diimplementasikan dengan eksperimen menggunakan pretest
dan posttest design. Desain
pengembangan melakukan pretest sebelumnya untuk mengukur seberapa besar kemampuan siswa sebelum menggunakan Buku Pintar. Setelah itu
dibandingan dengan keadaan siswa yang sudah mendapatkan media buku
51
pintar yang kemudian dilakukan posttest. Kelas IV SDN 1 Jati Kulon Kudus hanya ada satu kelas jadi pada penelitian ini tidak ada kelas kontrol,
sehingga hanya satu kelas yang diberi perlakuan saja. Desain penelitian one group pre-test and posttest design dapat digambarkan dalam tabel berikut:
Desain eksperimen one group pre-test and posttest design
Menurut Sugiyono 2013: 111 O
1
= observasi nilai pretest variabel dependen O
2
= observasi nilai posttest variabel dependen X = treatment yang diberikan variabel independen
3.6 Variabel Penelitian