PENGAWASAN TEHADAP KINERJA JAKSA OLEH KOMISI PENUTUP
                                                                                16
sesuai dengan semestinya atau tidak. b. Selain  itu  pengawasan  adalah  suatu  penilaian  yang  merupakan  suatu
proses  pengukuran  dan  pembandingan  dari  hasil-hasil  pekerjaan  yang nyata telah di capai dengan hasil-hasil  yang seharusnya di capai. Dengan
kata  lain,  hasil  pengawasan  harus dapat  menunjukkan  sampai  di  mana terdapat  kecocokkan  atau  ketidakcocokkan  serta  mengevaluasi  sebab-
sebabnya. Pengawasan  dalam  pandangan  islam  dilakukan  untuk  meluruskan  yang
tidak  lurus,  mengoreksi  yang  salah  dan  membenarkan  yang  hak. Pengawasan control dalam ajaran islam hukum syari’ah. Yaitu: kontrol
yang  berasal  dari  diri  sendiri  yang  bersumber  dari  tauhid  dan  keimanan kepada  Allah  Swt.  Seseorang  yang  yakin  bahwa  Allah  pasti  mengawasi
hambanya,  maka  ia  akan  bertindak  hati-hati.  Ketika  sendiri,  ia  yakin bahwa  Allah  adalah  yang  kedua  dan  ketika  berdua  ia  yakin  bahwa  Allah
yang  ketiga.  Seperti  yang  diungkap  dalam  Al-Quran  Surat  Al-Mujadalah ayat 7 :
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
ﺔ ﻟ د ﺎ ﺟ ﻣ ﻟ ا :
٧
17
Artinya:  tidakkah  kamu  perhatikan,  bahwa  Sesungguhnya  Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia
antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada pembicaraan antara  lima  orang,  melainkan  Dia-lah  keenamnya.  dan  tiada  pula
pembicaraan  antara  jumlah  yang  kurang  dari  itu  atau  lebih  banyak, melainkan  Dia  berada  bersama  mereka  di  manapun  mereka  berada.
kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala
sesuatu. QS. Al Mujadallah : 7 Ini adalah kontrol yang paling efektif yang berasal dari dalam diri sendiri.
Akan  tetapi  kalau  diterjemahkan  begitu  saja  istilah controlling dari  bahasa Inggris, maka pengertiannya lebih luas dari pengawasan yaitu dapat diartikan
sebagai  pengendalian,  padahal  kedua  istilah  ini  berbeda  karena  dalam pengendalian terdapat unsur korektif.
Tujuan utama dari pengawasan itu sendiri adalah mengusahakan agar apa yang  direncanakan  menjadi  kenyataan.  Agar  suatu sistem  pengawasan  dapat
dengan  efektif  merealisasikan  tujuannya,  maka  suatu  sistem  pengawasan setidak-tidaknya  harus  dengan  segera  melaporkan  adanya  penyimpangan-
penyimpangan  dari  rencana.  Apa  yang  telah  terjadi  dapat  disetir  ketujuan tertentu,  dan  dapat diambil  tindakan  untuk  pelaksanaan  selanjutnya  agar
pelaksanaan  keseluruhan  benar-benar  dapat  sesuai  atau  mendekati  apa  yang direncanakan  sebelumnya
5
. Titik  berat  pengawasan  sesungguhnya  berkisar
5
M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta:Ghalia Indonesia,1996,  h.129.
                                            
                