Pewarnaan Gram Tahap Pengujian

25

4.2 Isolasi dan Identifikasi Salmonella sp.

A. Media SSA Pada isolasi dan identifikasi menggunakan media Salmonella-Shigella Agar SSA. SSA merupakan salah satu medium selektif yang digunakan untuk isolasi dan identifikasi bakteri Salmonella sp.. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4. 1 Hasil Isolasi dan Identifikasi Pada Media SSA No. Sampel Koloni pada media SSA Salmonella sp. 1 Tahu jeletot Koloni colorless with black center Koloni bening + 2 Batagor Koloni colorless with black center Koloni pink + 3 Es pisang hijau Koloni pink - 4 Combro Koloni pink - 5 Kue cubit Koloni bening - 6 Takoyaki Koloni bening - 7 Kebab Koloni colorless with black center Koloni bening + 8 Bakso bakar Tidak terdapat pertumbuhan koloni - 9 Dimsum Koloni bening - 10 Seblak Koloni pink - 11 Lumpia basah Koloni colorless with black center Koloni pink + 26 Gambar 4. 1 A Pertumbuhan Salmonella sp. pada media SSA terlihat koloni colorless with black center yang mencerminkan bahwa terdapat bakteri Salmonella sp. B Pada media SSA terlihat koloni bewarna merah muda yang tidak mencerminkan pertumbuhan Salmonella sp. Berdasarkan hasil isolasi pada media SSA didapatkan 4 sampel yang positif mengandung bakteri Salmonella sp. yang ditunjukan dengan terbentuknya Koloni bening dengan hitam dibagian tengah. Terbentuknya koloni colorless with black center karena Salmonella sp. dapat menghasilkan H2S yang ditandai dengan terbentuknya endapan hitam pada media SSA. Media SSA memiliki kandungan besi amonium sitrat yang bereaksi dengan H 2 S yang akan menghasilkan endapan hitam pada pusat koloni. 22 Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM Republik Indonesia, kandungan Salmonella sp. yaitu negatif per 25 mg makanan. 6 Sedangkan pada sampel penelitian ini ditemukan 4 sampel yang mengandung bakteri patogen yaitu Salmonella sp. sehingga kemungkinan makanan ini akan dapat menimbulkan bahaya pada tubuh manusia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Robin tahun 2007, sampel yang digunakan pada penelitian ini merupakan makanan jajanan yang dijual di Selangor, Malaysia. Pada penelitian ini didapatkan bahwa pada sampel terdapat bakteri Salmonella sp. dengan berbagai macam spesies dan yang paling banyak adalah bakteri Salmonella biafra sebesar 66,7. 35 Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Yolanda, dkk di Manado pada makanan jajanan yaitu bakso tusuk yang dijual di kota Manado. Dari 20 sampel bakso tusuk didapatkan 9 sampel yang mengandung bakteri Salmonella sp.. 38 Makanan yang mengandung bakteri seperti Salmonella sp. dalam jumlah kecil tidak akan merubah bentuk, rasa dan bau dari makanan tersebut. Namun A B