Kondisi Geografis Penggunaan Lahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena geosfer atmosfer, lithosfer, hidrosfer, dan antroposfer dengan menggunakan pendidikan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah. Kajian dalam penelitian ini adalah aktifitas petani hutan anggota LMDH Jati Bagus dalam memanfaatkan lingkungan hutan. Secara keruangan bahwa berkaitan tentang informasi yang diberikan meliputi distribusi, luasan, tingkat kesesuaian lahan, faktor pembatas, dan alternatif teknologi yang dapat diterapkan Banowati, 2013:7.

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1. Kondisi Geografis

Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora yang tergabung dalam anggota LMDH Jati Bagus. Secara astronomis Desa Jomblang terletak pada 7º 00‟34” LS - 7º 02‟58‟‟ LS dan 111º25‟57‟‟ BT - 111º28‟15” BT. Secara administrasi, termasuk dalam wilayah Kecamatan Jepon Kabupaten Blora serta memiliki batas-batas wilayah yaitu: Sebelah Utara : Desa Purworejo Kecamatan Blora Sebelah Timur : Desa Kawasan Hutan Desa Nglobo Sebelah Barat : Desa Ngampon Kecamatan Jepon 33 Sebelah Selatan : Kawasan Hutan Desa Semanggi Gambar 4.1 Desa Jomblang Sumber: Dokumentasi Penelitian Lokasi desa ini berjarak 4 km dengan pusat Pemerintahan Kecamatan, sedangkan dengan Pemerintahan Kabupaten adalah 10 km, serta jarak dari Ibu Kota Provinsi adalah 133 km, dan jarak tempuh dengan KPH Cepu adalah 36 km. Wilayah Desa Jomblang terletak di dalam Resor Pangkuan Hutan RPH Nglobo dengan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPH Jomblang dan termasuk dalam Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH Cepu yang terletak diujung paling barat wilayah KPH Cepu, berseberangan dengan wilayah KPH Blora. Desa Jomblang sendiri terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Kaliklampok dan Dusun Jomblang. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai batas-batas wilayah desa dapat dilihat pada gambar 4.2 seperti berikut: Gambar 4.2. Peta Administrasi Desa Jomblang

4.1.2. Penggunaan Lahan

Luas wilayah Desa Jomblang adalah 1.281,261 Ha dengan ketinggian 146 Mdpl yang terdiri dari sawah, tegal, pekarangan, dan hutan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Luas penggunaan lahan Desa Jomblang dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Penggunaan Lahan Desa Jomblang No Keterangan Luas Hektar 1 Sawah 579,752 ha 2 TegalanLadang 83,242 ha 3 Pemukiman 67,040 ha 4 Hutan 551,827 ha Sumber: Data Analisis Penelitian 2016 Tabel 4.1 menunjukan bahwa penggunaan lahan Desa Jomblang untuk sawah sebesar 579,752 ha, merupakan penggunaan lahan yang terbesar di Desa Jomblang. Sedangkan penggunaan lahan pemukiman sebesar 67,040 ha, merupakan penggunaan lahan terkecil. Mayoritas penggunaan lahan ialah berupa vegetasi meliputi sawah dan hutan yang dilambangkan warna hijau muda sawah dan hijau tua hutan. Sedangkan penggunaan lahan yang lain berupa pemukiman dan tegalan. Pemerintahan Desa Jomblang terbagi atas 2 dusun yaitu Jomblang dan Kaliklampok. Terdiri dari 3 RW Rukun Warga dengan jumlah total 23 RT Rukun Tetangga dan dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Secara lebih detail, peta penggunaan lahan ditampilkan pada gambar 4.3. Gambar 4.3. Peta Penggunaan Lahan Desa Jomblang Berdasarkan Peta Penggunaan Lahan Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, sawah yang terdapat pada Desa Jomblang berupa sawah tadah hujan. Sawah tipe ini sumber airnya hanya mengandalkan dari curah hujan. Umumnya diusahakan atau ditanami padi pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau diberakan. Pola tanamnya adalah padi-bera atau palawija-padi Nurmala, 2012:103. Sedangkan untuk hutan di Desa Jomblang mayoritas hutan yang berisikan Pohon Jati dan sebagian Mahoni. Kawasan hutan di Desa Jomblang sebagian kecil juga terdapat hutan rakyat seluas 36 Ha. Hutan rakyat adalah yang dikuasai oleh rakyat sebagai sumber mata pencaharian tambahan selain mata pencaharian pokok penduduk suatu desa Nurmala, 2012:111. Berikut ini karkateristik tanah pada hutan Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Karakteristik Tanah pada Hutan di Desa Jomblang No BKPH Petak pH Drainase Tanah ααβ HCL Kandungan Organik Warna Tanah Jenis Tanaman 1 Nglobo 6018C 7,56 Baik Tinggi Rendah Merah Kecoklatan Jati 2 Nglobo 6051A 7,64 Baik Tinggi Rendah Merah Kecoklatan Mahoni Sumber: Perum Perhutani KPH Cepu Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa kawasan hutan di Desa Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora termasuk Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPH Nglobo. Pada petak hutan 6018C diisi jenis Pohon Jati, dengan tingkat pH tanah sebesar 7,56 yang berarti basa. Sedangkan untuk petak hutan 6051A diisi jenis Pohon Mahoni, dengan tingkat pH tanah sebesar 7,64 yang berarti basa. Drainase pada kedua petak baik tetapi agak sarang kedap air, kandungan organik tanah rendah, dan kandungan kapur pada tanah tinggi. Jenis tanah grumusol dengan warna tanah merah kecoklatan. Tanah yang sesuai pada Pohon Jati pada umumnya adalah yang agak basa, dengan pH antara 6-8, sarang memiliki aerasi yang baik, mengandung cukup banyak kapur Ca, calcium dan fosfor P, karena Pohon Jati tidak tahan tergenang air. 4.1.3. Kependudukan Jumlah penduduk Desa Jomblang pada Tahun 2010 sebanyak 3.273 jiwa, untuk jumlah laki-laki ialah 1.687 orang dan jumlah perempuan sebanyak 1586 orang dengan jumlah KK sebanyak 946 KK Monografi, Desa Jomblang 2016. Kepadatan penduduk 252 jiwakm², dan terbagi menjadi 2 Dusun, Dusun Jomblang dan Kaliklampok. Jumlah RW terdapat 3 RW dengan jumlah total 23 RT. Berikut adalah komposisi penduduk berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, menurut bidang pekerjaan utama, dan menurut pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada lampiran halamn 83. Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa jumlah terbanyak petani hutan terdapat pada kelompok umur 40-45 yaitu sejumlah 32 orang, sedangkan jumlah terkecil petani hutan terdapat pada kelompok umur ≥ 70 yaitu sejumlah 1 orang. Rata-rata usia petani hutan di Desa Jomblang adalah berumur 47 tahun. Di desa jomblang sendiri jumlah penduduk sebagian besar berada pada kelompok umur muda dan semakin sedikit jumlahnya pada kelompok umur tua sehingga Desa Jomblang memiliki bentuk piramida muda ekspansif. Hal tersebut menandakan bahwa angka kelahiran bayi di Desa Jomblang tinggi. Perekonomian tidak terlepas dari adanya pekerjaan yang mendukungnya. Jumlah penduduk di Desa Jomblang yang bekerja pada bidang pertanian tanaman pangan memiliki jumlah paling tinggi yaitu 1.845 jiwa. Sedangkan dilihat dari sektor mata pencaharian, mayoritas pekerja anggota LMDH Jati Bagus adalah petani yaitu 58 , terlihat bahwa sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian. Penduduk memanfaatkan lahan sawah dan hutan negara untuk lahan pertanian mereka, untuk jenis tanaman pertanian sendiri adalah padi, jagung, dan singkong. Tingkat Pendidikan penduduk Desa Jomblang termasuk masih rendah yaitu sebagian besar hanya sampai jenjang Sekolah Dasar yaitu sejumlah 1.145 jiwa dan jumlah penduduk yang memiliki tingkat pendidikan sampai S1 sedikit yaitu 19 orang. Mayoritas petani hutan berjenjang pendidikan SD yaitu sebanyak 67 orang dan sebanyak 9 orang lainnya tidak tamat SD. Sedangkan untuk jenjang sarjana hanya 1 orang. Masih rendahnya pendidikan masyarakat menandakan kurangnya kesadaran masyarakat tentang pendidikan.

4.1.4. Wilayah Hutan Desa Jomblang Kecamatan Jepon

Dokumen yang terkait

ANALISIS TINGKAT KEBERHASILAN PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DALAM UPAYA PERLINDUNGAN KAWASAN HUTAN

2 44 21

PENDAPATAN DAN KONSUMSI PETANI PESERTA PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) (Studi kasus di Kecamatan Junrejo Kota Batu)

0 3 2

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 12

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN

0 4 3

DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN BERSAMA MASYARAKAT(PHBM) TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT DESA HUTAN (Studi Evaluasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat di Lembaga Masyarakat Desa Hutan Artha Wana Mulya Desa Sidomulyo Kabupaten

0 2 14

Implementasi Program Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perum Perhutani Unit II Di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember

0 5 7

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI DESA BOGOREJO KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

0 6 12

Struktur dan Strategi Nafkah Rumahtangga Petani Peserta Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di Bogorejo

1 16 141

PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG DESA MANDALAMEKAR KECAMATAN JATIWARAS KABUPATEN TASIKMALAYA.

1 1 35

PEMBERIAN HAK KELOLA LAHAN OLEH PERHUTANI KEPADA MASYARAKAT DESA HUTAN MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA MASYARAKAT (PHBM) DI PERUM PERHUTANI KPH BLORA.

0 0 1