Cara Evokatif Cara Preskriptif

8 belajar bagaimana film dapat memengaruhinya serta menonton beberapa film dengan kesadaran dan kewaspadaan diri. Wolz 2011 juga menerangkan bahwa film dalam terapi sinema dapat memberikan peningkatan kesehatan emosional yang dapat dijelaskan dengan penelitian medis mengenai tertawa dan menangis. Tertawa mendorong sistem imun dan menurunkan hormon stress sedangkan menangis melepaskan neurotransmitter yang mengurangi nyeri.

2.1.3 Jenis Terapi Sinema

Wolz 2011 memadukan pengalaman menonton film dalam terapi sinema dengan metode terapeutik tradisional yang efektif dan membedakannya menjadi tiga cara, yaitu cara evokatif yang tidak membutuhkan rekomendasi film secara spesifik, cara preskriptif yang menyarankan film tertentu dan cara katartik yang merekomendasikan film ataupun jenis film secara spesifik.

2.1.3.1 Cara Evokatif

Wolz 2011 mengatakan bahwa respon emosional terhadap beberapa jenis film dapat mengajarkan klien untuk memahami dirinya dengan lebih baik lagi. Ketika film-film tertentu menggetarkan klien, film tersebut menyentuh sampai ke dalam jiwa alam bawah sadarnya. Sebuah film mampu menggerakkan klien secara mendalam. Karakter maupun adegan dalam film mungkin juga menjadi sangat mengecewakan baginya. Pemahaman terhadap respon emosional klien pada film membantu membuka akses menuju alam bawah sadar. Cara evokatif membantu membawa dunia tidak sadar klien kepada tingkat kesadarannya. Universitas Sumatera Utara 9 Klien mengerti reaksi-reaksi yang ditimbulkannya terhadap karakter- karakter dalam film sehingga ia akan tahu sendiri bagian dalam dirinya yang tidak disadari sebelumnya. Akibatnya reaksi-reaksi tersebut akan mengajarkannya bagaimana mencapai peningkatan kesehatan. Hal ini mungkin terjadi karena timbulnya kesadaran sendiri akan membantu melepaskan pola yang tidak sehat dan membangkitkan kembali dirinya yang sebenarnya Wolz, 2011. Reaksi negatif terhadap sebuah karakter dalam film penting untuk ditelusuri. Reaksi ini dapat membantu menemukan bagian yang selama ini ditekan ke dalam jiwa dan dipungkiri oleh klien sehingga klien dapat melepaskan pola hidup yang tidak sehat akibat bagian-bagian tersebut dan kembali pada diri yang sebenarnya Wolz, 2011.

2.1.3.2 Cara Preskriptif

Wolz 2011 memandang cara preskriptif sebagai cara yang didasarkan pada asumsi bahwa menonton film dapat menempatkan klien pada area tidak sadar. Area kerja keadaan tidak sadar ini dirancang untuk membantu menghubungkan klien dengan bagian yang dewasa dan bijaksana dalam dirinya yang dapat membantunya keluar dari masalah dan memperkuat kualitas positifnya. Film tertentu dipilih sebagai model perilaku penyelesaian masalah secara spesifik ataupun untuk mengakses dan mengembangkan potensi diri klien sehingga melalui cara preskriptif, klien dapat belajar oleh wali yaitu tokoh dalam film untuk tidak melakukan sesuatu karena telah melihat konsekuensi buruk dari tindakan tokoh tersebut. Salomon, 2011 dalam Wolz, 2011. Universitas Sumatera Utara 10

2.1.3.3 Cara Katartik