Proses Analisis Data yang Berkelanjutan

3.8.4.2 Meningkatkan Validitas

Konsep validitas merupakan konsep yang sangat penting bagi para peneliti kuantitatif dan kualitatif. Validitas dipandang sebagai derajat pengukuran sesuatu, sejauh mana peneliti mengukur apa yang memang ingin mereka ukur. Ada banyak definisi dan juga makna validitas, salah satu definisi yang paling penting dan sering dikutip adalah definisi Hammaersley. Hammaersley dalam Hopkins 2011: 239 menyatakan bahwa ada inkonsistensi dalam penggunaan istilah validitas. Menurut Hamm aersley “sebuah pertimbanganperhitunganpendapat dapat dikatakan valid atau benar jika ia merepresentasikan secara akurat fitur-fitur fenomena yang hendak dideskripsikan, dijelaskan atau diteoretisasi”. McCormick dan James dalam Hopkins 2011: 239 mengidentifikasi berbagai jenis validitas, sebagai berikut: 1. Validitas Tampilan: mengharuskan bahwa suatu ukuran harus tampak seolah-olah ia memang mengukur apa yang ingin diukur. 2. Validitas Konten: mengharuskan bahwa data yang dihasilkan dapat mengcover seluruh materi pelajaran yang relevan. 3. Validitas Kriteria: merujuk pada keseimbangan antara, misalnya, skor-skor ujian siswa dan kriteria-kriteria lain, seperti perkiraan guru terhadap kemampuan siswa. 4. Validitas Konstruk: ukuran harus merefleksikan konstruk yang menarik bagi peneliti. 5. Validitas Internal: penjelasan yang baik, apa pun yang diinterpretasi sebagai penyebab yang melahirkan pengaruhefek. 6. Validitas Eksternal: generalisabilitas hasil-hasil penelitian pada keseluruhan populasi. Menurut Yin Hopkins 2011: 244 mendeskirpsikan berbagai teknik analisis dan menghubungkannya dengan tes-tes validitas dan reliabilitas pada tabel 3.8, sebagai berikut: Meningkatkan validitas dalam penelitian kualitatif Tes Teknik Analitis Validitas konstruk yakni, penelitian harus fokus pada isi-isu operasional yang ingin direfleksikan  Menggunakan berbagai sumber bukti  Meyebut sesuatu dengan istilah yang tepat  Membangun mata rantai bukti  Memahami apa yang anda cari  Memiliki informan-informan kunci yang mereview draf-draf  Menggunakan taktik-taktik dalam memverifikasi kesimpulan Validitas internal yakni, integrasi evaluasi, yang diinterpretasikan sebagai penyebab yang melahirkan akibatefek  Mengumpulkan data diwaktu yang bebeda desain rangkaian waktu  Mencari penjelasan alternatif atau penjelasan rival  Jelas dan rigorus di semua tahap analisis  Triangulasi  Menggunakan taktik-taktik dalam memaknai peristiwa Validitas eksternal yakni, generalisabilitas penemuan dari satu kasus ke kasus yang lain  Mencoba dan mengumpulkan data dari satu sumber yang lebih dari satu  Mereplikasi fokus evaluasi selama periode evaluasi Reliabilitas yaitu, meminimalisir kesalahan- kesalahan dan bias-bias dalam penelitian sehingga peneliti lain dapat melaksanakan penelitian evaluasi yang sama dan sampai pada kesimpulan yang sama pula  Protokol  Mengkonstruksi audit trail  Model interaktif analisis datanya Huberman dan Miles 1994 Sumber: Hopkins 2011: 244

3.9 Indikator Keberhasilan

Adapun indikator kinerjanya adalah sebagai berikut: a. Terjadi perubahan sikap dan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang ditandai dengan aktivitas siswa minimal baik dengan nilai 75 dalam lembar observasi. b. Siswa yang tuntas belajar 66 sebanyak 85 tuntas klasikal dalam pembelajaran IPS.

3.10 Prosedur Penelitian

Alur penelitian dalam setiap siklusnya, terdapat empat tahapan, antara lain: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Tahapan pada Siklus I adalah sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Tindakan planning Pada tahap ini guru: a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mata pelajaran IPS dengan KD: Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah. Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah. b. Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Siklus I Refleksi Pengamatan Pelaksanaan Perencanaan Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Siklus II Siklus III Refleksi Pengamatan Pelaksanaan Perencanaan Gambar 3.2. Spiral penelitian tindakan kelas Arikunto 2008: 16 Perencanaan dst c. Membuat lembar observasi. d. Menyiapkan soal tes dan lembar penilaian. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Acting Pada tahap ini guru: a. Guru menerapkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan model pembelajaran Snowball throwing di kelas III SD. b. Siswa secara kelompok membuat suatu pertanyaan dengan tema yang telah di jelaskan Guru kepada ketua kelompok. 3. Tahap Observasi Observing Pada tahap ini guru: a. Memonitor kegiatan siswa secara individu maupun kelompok. b. Membantu siswa jika menemui kesulitan. c. Memberikan penilaian proses terhadap kegiatan siswa. 4. Tahap Refleksi Reflecting Pada tahap ini guru: Reflect Plan Act Observe a. Membahas dan mengevaluasi hasil pembelajaran dari kegiatan 1,2,3. b. Sebagai dasar perlu atau tidak melaksanakan siklus kedua. Jika pada siklus I belum menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca pada siswa kelas I maka perlu dilanjutkan dengan siklus II. Adapun tahapan pada Siklus II adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa

0 34 169

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 4 15

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 JOMBORAN, KLATEN Upaya Peningkatan AktivItas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Snow Ball

0 3 19

Peningkatan Prestasi Belajar IPS melalui Model Snowball Throwing Kelas IV SDN 3 Gembleb

0 0 6

Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui Model Snowball Throwing

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING DI SEKOLAH DASAR

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8