Subjek Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Oleh karena itu, sikap yang diobservasi juga memperhatikan sikap yang dikembangkan dalam kompetensi dasar. Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku siswa dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat pertanyaan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentangan skala hasil pengamatan antara lain, sebagai berikut: a Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah b Baik sekali, baik, cukup baik, kurang baik Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk pensekoran. Rubrik memuat petunjukuraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya: a Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya, perencanaan mencakup indikator atau aspek apa yang akan diamati dari suatu proses. b Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala, model lainnya. c Pencatatan dilakukan selekas mungkin tanpa diketahui oleh peserta didik. d Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilakukan. Format observasipengamatan sikap sosial siswa adalah sebagai berikut: Format 3.1 Lembar Observasi Sikap Sosial Siswa NO NAMA SISWA HASIL OBSERVASI SKOR A B C D E F 1. 2. 3. . . 31 Keterangan: A. Sikap Spiritual B. Kejujuran C. Kedisiplinan D. Partisipasi dalam kegiatan kelompok E. Tanggung jawab dalam tugas kelompok F. Toleransi terhadap kelompok Sumber: Syamsudin dan Mar’at Variabel sikap dalam penelitian ini akan diukur menggunakan skala Likert dengan lima pilihan, yaitu selalu SL, sering S, kadang-kadang K, jarang J dan tidak pernah T. Masing-masing pilihan diberi nilai dengan pembobotan seperti tertera pada tabel berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning tipe snowball throwing terhadap hasil belajar matematika siswa

0 34 169

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 4 15

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 JOMBORAN, KLATEN Upaya Peningkatan AktivItas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Model Snow Ball

0 3 19

Peningkatan Prestasi Belajar IPS melalui Model Snowball Throwing Kelas IV SDN 3 Gembleb

0 0 6

Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam melalui Model Snowball Throwing

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE TIPE SNOWBALL THROWING DI SEKOLAH DASAR

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

0 22 8