Kerangka Konseptual Perumusan Hipotesis Defenisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

Kerangka konseptual atau kerangka teoritis adalah suatu model konseptual yang menunjukkan hubungan logis antara faktor-faktor yang telah diidentifikasi dan relevan dengan masalah penelitian. 36

3.1. Kerangka Konseptual

Berdasarkan analisis terhadap masalah yang dihadapi perusahaan, maka dapat diidentifikasi satu variabel dependen dan empat variabel independen, yaitu: a. Variabel dependen : Service Level Y b. Variabel Independen : 1. Tingkat Persediaan X 1 2. Order Quantity X 2 3. Safety Stock X 3 4. Permintaan X 4

3.2. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan serta disesuaikan dengan masalah penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H µ : Tidak ada perbedaan antara sistem yang akan diterapkan pada perusahaan dan sistem yang telah digunakan perusahaan saat ini. 1 = µ 36 Sukaria Sinulingga. Metode Penelitian. Edisi 1. Medan: USU Press, 2011. 2 Universitas Sumatera Utara H 1 µ : Ada perbedaan antara sistem yang akan diterapkan pada perusahaan dan sistem yang telah digunakan perusahaan saat ini. 1 ≠ µ 2 Gambar 3.1 menunjukkan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen dimana service level atau tingkat layanan kepada konsumen akan dipengaruhi oleh tingkat persediaan produk, dan tingkat persediaan produk tergantung pada order quantity jumlah pemesanan dan safety stock persediaan pengaman. Sedangkan tingkat persediaan produk pada perusahaan ditentukan oleh permintaan konsumen. Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian

3.3. Defenisi Operasional

Service level adalah tingkat pelayanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya. Service level merupakan salah satu elemen penunjang kepuasan pelanggan. Ada tiga faktor utama yang menciptakan kepuasan pelanggan, yaitu: Order Quantity X 2 Tingkat Persediaan X 1 Service Level Y Permintaan X 4 Safety Stock X 3 Permintaan X 4 Permintaan X 4 Universitas Sumatera Utara 1. Ketersediaan produk tepat waktu yang dibutuhkan timeliness of deliveries. 2. Mutu sesuai dengan harapan acceptable product quality. 3. Harga jual yang wajar reasonable product price. Faktor ketersediaan produk tepat waktu ditentukan oleh tingkat persediaan produk. Jadi service level mempunyai hubungan sebab akibat dengan tingkat persediaan. Permintaan akan suatu produk pada suatu perusahaan merupakan resultan dari berbagai faktor yang saling berinteraksi dalam pasar. Faktor yang mempengaruhi permintaan adalah reaksi balik dari pesaing, perilaku konsumen yang berubah, dan usaha-usaha yang dilakukan sendiri oleh perusahaan seperti peningkatan kualitas dan pelayanan. Hubungan antara tingkat persediaan dengan permintaan dapat dijelaskan dengan mengacu kepada pengaruh persediaan terhadap ketepatan waktu pengiriman timeliness of deliveries. Makin tinggi tingkat persediaan makin besar kemungkinannya pelanggan akan memperoleh pesanannya tepat waktu. Jadi hubungan ini menunjukkan adanya korelasi antara permintaan dan tingkat persediaan. Order Quantity adalah penentuan jumlah setiap kali melakukan pemesanan. Order quantity ini akan mempengaruhi banyaknya persediaan yang harus disimpan pada gudang. Jadi tingkat persediaan mempunyai hubungan sebab akibat dengan order quantity. Safety Stock adalah cadangan inventori yang harus disediakan untuk menghindari terjadinya kekurangan barang, terutama pada saat memenuhi permintaan pelanggan yang tak bisa diduga. Sehingga safety stock mempunyai hubungan sebab akibat dengan tingkat persediaan. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN