38 4.
Batak Simalungun 419
5. Nias
85 6.
Melayu 283
7. Lain-lain
1227 Jumlah
4550 Sumber : Data Desa Namo Bintang
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data sebanyak
mungkin data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program,
organisasi atau peristiwa secara sistematis Kriyantono, 2007:66. Seorang peneliti harus mengumpulkan data setepat-tepatnya dan selengkap-lengkapnya
dari kasus tersebut untuk mengetahui sebab-sebab yang sesungguhnya bilamana terdapat aaspek-aspek yang perlu diperbaiki Nawawi, 1995:72. Penelitian ini
dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di lokasi penelitian. Semua hasil pengamatan dituangkan dalam pembahasan.
Hasil wawancara nantinya akan dianalisis dan dipilih jawaban yang paling mendekati dan berkaitan dengan tujuan penelitian.
Tujuan studi kasus adalah meningkatkan pengetahuan mengenai peristiwa- peristiwa komunikasi yang nyata dalam berbagai konteks. Pertanyaan tentang
bagaimana dan mengapa hal-hal tertentu terjadi dalam sebuah situasi tertentu, atau “apa yang terjadi di sini?” menjadi kepentingan utama ketika peneliti memilih
riset ini. Pada hakikatnya, peneliti sedang mencoba menghidupkan nuansa komunikasi dengan menguraikan kenyataan. Peneliti akan melakukannya dengan
cara, yaitu: 1.
Melakukan analisis mendetail mengenai kasus dan situasi tertentu.
Universitas Sumatera Utara
39 2.
Berusaha memahaminya dari sudut pandang orang-orang yang bekerja di sana.
3. Mencatat bermacam-macam pengaruh dan aspek-aspek hubungan
komunikasi dan pengalaman. 4.
Membangkitkan perhatian pada faktor-faktor tersebut berhubungan satu sama lain Daymon, 2008:162.
Dalam studi kasus, periset berupaya secara seksama dan dengan berbagai cara mengkaji sejumlah besar variabel mengenai suatu kasus khusus. Dengan
mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian, periset bertujuan memberikan uraian yang lengkap dan mendalam
mengenai subjek yang diteliti Mulyana, 2001:201. Adapun karakteristik studi kasus adalah sebagai berikut:
1. Eksplorasi mendalam dan menyempit.
2. Berfokus pada peristiwa nyata dalam konteks kehidupan
sesungguhnya. 3.
Dibatasi oleh ruang dan waktu. 4.
Bisa hanya merupakan kilasan atau riset longitudinal tentang peristiwa yang sudah maupun yang sedang terjadi.
5. Dari berbagai sumber informasi dan sudut pandang.
6. Mendetail.
7. Pandangan menyeluruh, menyelidiki hubungan dan keterpautan.
8. Fokus pada realitas yang diterima apa adanya, maupun realitas yang
penting dan tidak biasa. 9.
Bermanfaat untuk membangun, sekaligus menguji teori Daymon, 2008:164.
Namun, dalam penelitian ini karakteristik studi kasus yang dianggap relevan
adalah sebagai berikut: 1.
Eksplorasi mendalam dan Menyempit Dalam hal ini peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya. Namun, perlu dijelaskan disini bahwa data yang akan peneliti ambil haruslah relevan dan disesuaikan dengan tujuan
penelitian.
2. Berfokus pada peristiwa nyata dalam konteks kehidupan sesungguhnya
Dalam studi kasus ini, peneliti berusaha mengkaji peristiwa-peristiwa komunikasi yang nyata ada pada subjek penelitian dalam berbagai
konteks, dan berusaha mencari mengapa hal-hal tertentu bisa terjadi dalam sebuah situasi, atau “apa yang terjadi disini?”. Dalam penelitian
Universitas Sumatera Utara
40 ini peneliti berusaha untuk fokus pada apa yang terjadi dalam proses
konseling tersebut, sehingga mempengaruhi konsep diri siswai tunarungu.
3. Dari berbagai sumber informasi dan sudut pandang
Dalam kasus ini, peneliti akan mengumpulkan informasi dari subjek penelitian dan lingkungan sekitar subjek penelitian. Cara yang ditempuh
adalah dengan melakukan wawancara mendalam indepth interview dan melakukan observasi terbuka agar data yang diperoleh nantinya akurat.
4. Mendetail
Hasil pengamatan dan wawancara yang didapatkan dilapangan selanjutnya akan peneliti uraikan dalam bentuk narasi yang mendetail.
Artinya hal-hal yang telah didapat dilapangan secara terperinci dan tidak ada yang direkayasa. Penjelasan yang mendetail mengenai informasi
yang didapatkan akan membawa kepada tujuan penelitian yang dirumuskan sebelumnya.
5. Pandangan menyeluruh, menyelidiki hubungan dan keterpautan
Studi kasus memungkinkan untuk menganalisis kasus secara menyeluruh, maksudnya meneliti seluruh aspek yang terjadi dalam
kasus. Namun, bisa juga hanya berkonsentrasi pada satu aspek saja. Misalnya saja dalam penelitian ini, yaitu peneliti ingin meneliti aspek
apakah konseling individual memberikan pengaruh positif kepada informan.
3.3. Objek Penelitian