39 7. Kelengkapan sarana dan prasarana. Tersedianya sarana dan prasarana
kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan
sarana teknologi telekomunikasi dan informatika. 8. Kemudahan akses. Tempat dan lokasi serta sarana prasarana kerja yang
memadai dan mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi telematika.
9. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan. Pemberi layanan harus bersikap disiplin, sopan, dan santun, ramah serta memberikan pelayanan yang ikhlas.
10. Kenyamanan. Lingkungan pelayanan harus tertib, disediakan ruang tunggu yang nyaman , bersih, rapi, lingkungan yang indah, sehat serta dilengkapi
dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parker, toilet, tempat ibadah, dan lain-lain.
I.5.4 Pelayanan Kesehatan I.5.4.1 Definisi Pelayanan Kesehatan
Sebelum kita membahas mengenai pelayanan kesehatan terlebih dahulu kita harus mengetahui definisi dari kesehatan. Kesehatan berdasarkan Undang-
Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 1 ayat 1 didefinisikan sebagai Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Jadi pengertian kesehatan cakupannya sangat luas, mencakup sehat fisik maupun non
fisik jiwa, sosial, ekonomi. Sedangkan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
Universitas Sumatera Utara
40 untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah
dan atau masyarakat. Dalam pasal 1 juga tertuang definisi jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat adalah suatu cara penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan
dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara praupaya. Dalam pasal 3 menjelaskan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pasal 8
menjelaskan bahwa pemerintah bertugas menggerakkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kesehatan, dengan memperhatikan
fungsi sosial sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu tetap terjamin.
Menurut Sutadi 2005 :10, Pelayanan kesehatan merupakan komoditi yang unik dan khusus, tidak dapat disamakan dengan komoditi lain karena
pelayanan yang diberikan berupa jasa, sehingga sulit untuk mencapai kepuasan pelanggan. Dalam pengertian ini, pelayanan kesehatan disamping sebagai suatu
usaha untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat, sekaligus juga dalam rangka usaha pembinaan, pengembangan pemanfaatan sumber daya manusia.
Maka Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara,
Universitas Sumatera Utara
41 meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat. Berdasarkan rumusan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa bentuk dan
jenis pelayanan kesehatan tergantung dari beberapa faktor yaitu: 1.
Pengorganisasian pelayanan; pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan secara sendiri atau bersama-sama sebagai anggota
dalam suatu organisasi. 2.
Tujuan atau ruang lingkup kegiatan; pencegahan penyakit, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, penyembuhan
pengobatan dan pemulihan kesehatan. 3.
Sasaran pelayanan; perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan memilik tiga fungsi yang saling berkaitan, saling berpengaruh dan saling bergantungan , yakni fungsi sosial fungsi untuk
memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat pengguna pelayanan kesehatan, fungsi teknis kesehatan fungsi untuk memenuhi harapan dan kebutuhan
masyarakat pemberi pelayanan kesehatan, dan fungsi ekonomi fungsi untuk memenuhi harapan dan kebutuhan institusi pelayanan kesehatan. Ketiga fungsi
tersebut ditanggung jawab oleh tiga pilar utama pelayanan kesehatan yaitu, masyarakat yang dalam prakteknya dilaksanakan bersama antara pemerintah dan
masyarakat, tenaga teknis kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga professional
Universitas Sumatera Utara
42 kesehatan, dan tenaga administrasimanajemen kesehatan
manajemenadministrator kesehatan.
I.5.4.2 Sasaran pelayanan kesehatan
Menurut Hodgetts dan Cascio dalam Azwar 1996 : 36 , Pelayanan kesehatan dapat dibagi menjadi dua bagian utama jika dilihat berdasarkan
sasarannya : 1. Pelayaanan kesehatan personal Personal health services maksudnya sasaran
pelayanan kesehatan ini adalah untuk pribadi atau perorangan. 2. Pelayanan kesehatan lingkungan Environmental health services yaitu sasaran
pelayanan kesehatan ini adalah lingkungan, kelompok, atau masyarakat.
I.5.4.3 Syarat pokok pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang baik memiliki berbagai persyaratan pokok. Syarat pokok yang dimaksud yaitu sebagai berikut :
1. Tersedia dan berkesinambungan Yaitu syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah
pelayanan kesehtaan tersebut harus tersedia di masyarakat serta bersifat berkesinambungan. Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
oleh masyarakat tidak sulit ditemukan serta keberadaannya dalam masyarakat selalu ada ketika dibutuhkan.
2. Dapat diterima dan wajar
Universitas Sumatera Utara
43 Pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan
kepercayaan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adapt istiadat, kebudayaan, keyakakinan, dan kepercayaan masyarakat, serta bersifat
tidak wajar bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik. 3. Mudah dicapai
Lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Dengan demikian maka pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting, pelayanan
kesehatan yang terlalu terkonsentrasi pada perkotaan saja dan tidak ditemukan di daerah pedesaaan bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
4. Mudah dijangkau Dapat dilihat dari segi biaya, untuk dapat mewujudkan keadaan yang
seperti ini harus diupayakan biaya pelayanan kesehatan yangb sesuai dengan kemempuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal dan hanya
bisa dijangkau oleh sebagian masyarakat bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.
5. Bermutu Maksudnya menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan, yang di satu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan. Dan dipihak lain tata cara penyelenggaraan sesuai kode etik serta
standar yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
44
I.5.4.4 Stratifikasi pelayanan kesehatan
Menurut Azwar 1996 :41 dalam bukunya yang berjudul “ Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan “ , Staratifikasi pelayanan kesehatan yang dianut
setiap Negara tidaklah sama, namun secara umum berbagai strata ini dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama primary health services Pelayanan kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan
yang bersifat pokok, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan ambulatoryout patient services.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua Pelayanan kesehatan tingkat kedua adalah pelayanan yang lebih lanjut,
telah bersifat rawat inap in patient services dan untuk menyelenggarakannya telah dibutuhkan tenaga spesialis.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga Pelayanan kesehatan tingkat ketiga adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat lebih komplek dan umumnya diselenggarakan oleh tenaga-tenaga subspesialis.
I.5.4.5 Tujuan pelayanan kesehatan
Tujuan pelayanan kesehatan sesuai dengan visi dan misi pembangunan kesehatan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Visi
Universitas Sumatera Utara
45 pembangunan kesehatan Indonesia yaitu :”gambaran masyarakat Indonesia yang
dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat,bangsa, dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pola kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
diseluruh wilayah republik Indonesia” DepKes RI . Visi kesehatan Indonesia dilaksanakan melalui misi yang juga ditetapkan
oleh Departemen Kesehatan Reepublik Indonesia. Misi pembangunan kesehatan Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan kesehatan berwawasan kesehatan Para penanggung jawab program pembangunan harus memasukkan
pertimbangan kesehatan didalam semua kebijakan pembangunannya. Program yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan diharapkan untuk tidak
dilaksanakan. b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup mendiri
Kesehatan merupakan tangguang jawab individu, masyarakat, pemerintah dan swata, itu artinya kesehatan bukan hanya tanggung jawab pemerintah ,
masyarakat juga harus mandiri menjaga kesehatannya sendiri. c. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata, dan
terjangkau.
Universitas Sumatera Utara
46 d. Menjangkau dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
beserta lingkungan tanpa meninggalkan upaya penyembuhan penyakit.DepKes RI
I.5.5 Pelayanan Kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas I.5.5.1 Definsi Puskesmas