Analisis Perbandingan Efisiensi Persediaan Bahan Baku antara Kebijakan Industri Tempe Samodra dengan Perhitungan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

3. Analisis Perbandingan Efisiensi Persediaan Bahan Baku antara Kebijakan Industri Tempe Samodra dengan Perhitungan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

Setiap perusahaan selalu menginginkan untuk memperoleh keuntungan yang besar dari usahanya dengan biaya produksi seminimal mungkin. Masing-masing perusahaan mempunyai kebijakan sendiri- sendiri untuk memperoleh keuntungan yang diinginkan. Kebijakan yang diterapkan mulai dari pengendalian persediaan bahan baku, produksi dan pemasaran. Dalam hal pengendalian bahan baku, perusahaan akan memilih dan menerapkan kebijakan yang dirasa cocok dan tepat sesuai dengan keinginan perusahaan. Semua kebijakan yang diterapkan tentunya ada yang efisien namun ada juga yang tidak efisien dalam pengelolaannya.

Industri tempe samodra mempunyai kebijakan dan aturan sendiri dalam mengelola persediaan bahan baku kedelai impor. Sebenarnya ada beberapa teknik atau metode yang dapat diterapkan dalm mengelola

(EOQ). Untuk dapat mengetahui metode mana yang lebih efisien dalam penyediaan bahan baku, maka diperlukan perbandingan antara

penyediaan bahan baku menurut kebijakan perusahaan dan penyediaan menurut perhitungan metode Economic Order Quantity (EOQ). Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 19 sebagai berikut : Tabel 19. Perbandingan Kuantitas Pemesanan Perbandingan Kuantitas

Pembelian Bahan Baku Kedelai Impor Antara Kebijakan Industri Tempe Samodra dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Periode 2009 – 2011

Periode

Kuantitas Pemesanan (Kg)

Selisih

Produksi

Tempe Samodra Metode EOQ

4.326,74 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2009-2011. Tabel 19 merupakan tabel yang menampilkan perbandingan kuantitas pemesanan perbandingan kuantitas pembelian bahan baku

kedelai impor antara industri tempe samodra dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Periode 2009 – 2011. Berdasarkan Tabel 18, selisih kuantitas pembelian bahan baku kedelai antara kebijakan industri tempe samodra dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) terkecil terjadi pada periode produksi 2009 yaitu 3.224,22 kg, sedangkan selisih terbesar terjadi pada periode produksi 2011 yaitu 4.326,74 kg. Selisih kuantitas pembelian bahan baku kedelai impor antara kebijakan industri tempe samodra dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) terjadi pada periode produksi 2010 sebesar 3.728,22 kg.

Selain perbandingan besarnya kuantitas pesanan bahan baku kedelai impor, perbandingan frekuensi pemesanan juga dilakukan dalam analisis. Perbandingan frekuensi pemesanan bahan baku kedelai dilakukan dengan membandingkan besarnya frekuensi pemesanan yang dilakukan oleh industri tempe samodra dengan hasil perhitungan dengan menggunakan metode EOQ. Berikut tabel mengenai hasil perbandingan Selain perbandingan besarnya kuantitas pesanan bahan baku kedelai impor, perbandingan frekuensi pemesanan juga dilakukan dalam analisis. Perbandingan frekuensi pemesanan bahan baku kedelai dilakukan dengan membandingkan besarnya frekuensi pemesanan yang dilakukan oleh industri tempe samodra dengan hasil perhitungan dengan menggunakan metode EOQ. Berikut tabel mengenai hasil perbandingan

Kedelai Impor antara Industri Tempe Samodra dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Periode 2009 – 2011

Periode

Frekuensi Pemesanan (kali)

Selisih

Produksi

Tempe Samodra Metode EOQ

134 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2009-2011.

Menurut Tabel 20, frekuensi pemesanan antara kebijakan tempe samodra dan metode EOQ mempunyai perbedaan yang besar. Terlihat bahwa perhitungan EOQ menghasilkan angka pemesanan yang leb ih besar daripada perhitungan kebijakan industri tempe samodra. Selisih terbesar antara periode produksi 2009-2011 terjadi pada periode 2011, yaitu sebesar 134 kali pemesanan. Hal ini terjadi karena pada tahun 2011, industri tempe samodra memesan kedelai berulang kali untuk mendapatkan bahan baku yang diperlukan. Selisih terkecil antara periode produksi 2009-2011 terjadi pada periode 2009, yaitu sebesar 91 kali pemesanan. Hal ini terjadi karena pada tahun 2009 ketersediaan kedelai di pasaran cukup untuk memenuhi kebutuhan industri.

Perbandingan besarnya kuantitas pemesanan dan frekuensi pembelian bahan baku kedelai impor merupakan perbandingan awal yang dilakukan untuk mengetahui selisih antara keduanya. Untuk dapat mengetahui metode mana yang lebih efisien dalam pengeluaran total biaya persediaan bahan baku kedelai impor, maka diperlukan perbandingan antara perhitungan total biaya persediaan menurut kebijakan industri tempe samodra dan menurut perhitungan metode dengan Economic Order Quantity (EOQ). Perbandingan tersebut terlihat pada Tabel 21 sebagai berikut :

Industri Tempe Samodra dengan Economic Order Quantity (EOQ) Periode 2009 – 2011

Periode Produksi

Total biaya Persediaan (Rp)

Selisih (Rp)

Tempe Samodra

Metode EOQ

7.910.871,00 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2009-2011.

Berdasarkan Tabel 21 selisih total biaya persediaan bahan baku kedelai impor antara kebijakan industri tempe samodra dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada periode produksi 2009 yaitu sebesar Rp 9.641.566,97. Selisih total biaya persediaan bahan baku kedelai impor pada periode produksi 2010 yaitu sebesar Rp 7.283.071,23. Selisih total biaya persediaan bahan baku kedelai impor pada periode produksi 2011 yaitu sebesar Rp 7.910.871,00. Selisih total biaya persediaan bahan baku yang terbesar terjadi pada periode produksi 2009 dan selisih terkecil terjadi pada periode produksi 2010.

Penyediaan persediaan pengaman bahan baku kedelai impor juga perlu diperhitungan dalam pengadaan bahan baku kedelai impor. Oleh karena itu dilakukan perbandingan antara penyediaan persediaan pengaman bahan baku kedelai impor menurut kebijakan perusahaan dan penyediaan menurut perhitungan metode Economic Order Quantity (EOQ) . Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 22 sebagai berikut : Tabel 22. Perbandingan Persediaan Pengaman (Safety Stock) Baku

Kedelai Impor antara Kebijakan Industri Tempe Samodra dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Periode 2009 – 2011

Periode

Persediaan Pengaman (Kg)

Selisih

Produksi

Tempe Samodra

Metode EOQ

5.790,08 Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2009-2011.

kedelai impor antara kebijakan tempe samodra dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) pada periode produksi 2009-2011 yaitu 5.790,08 kg. Industri tempe samodra belum menggunakan alat ataupun metode untuk menghitung besarnya persediaan pengaman di dalam gudangnya. Sehingga nilai selisih besarnya bahan baku tinggi.

Selain perbandingan mengenai persediaan pengaman, juga dilakukan analisis perbandingan dalam pengadaan pemesanan kembali bahan baku kedelai impor antara pengadaan pemesanan kembali bahan baku menurut kebijakan perusahaan dan pengadaan pemesanan kembali bahan baku kedelai impor menurut perhitungan metode Economic Order Quantity (EOQ). Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 23 sebagai berikut : Tabel 23. Perbandingan Reorder point Pemesanan Baku Kedelai Impor

antara Industri Tempe Samodra dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Periode 2009 – 2011

Periode

Reorder point (Kg)

Selisih

Produksi

Tempe Samodra Metode EOQ