Strategi Pembelajaran

1. Strategi Pembelajaran

a. Pengertian Strategi pembelajaran

Strategi berasal dari kata yunani strategia yang berarti ilmu perang. Dalam konteks pembelajaran strategi adalah kemampuan seseorang untuk berfikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Artinya bahwa proses pembelajaran akan menyebabkan peserta didik berfikir secara unik untuk dapat menganalisa,

memecahkan masalah didalam mengambil keputusan. 51

Kata belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan. Perubahan ini terjadi secara menyeluruh, menyangkut aspek kognitif, afektif dan

psikomotor. 52 Strategi pembelajaran meliputi kegiatan atau pemakaian

teknik yang dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai ke tahap evaluasi, serta tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam usaha memenuhi strategi pembelajaran guru harus

50 Munif Chatib, Gurunya Manusia, Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara, Bandung: Kaifa, 2012, 138-139.

51 Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, 2.

52 Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, 5-9.

mulai mendiagnosa tingkat konseptual rata-rata peserta didik, memadukan model pembelajaran yang cocok bagi kebutuhan peserta didik, dan secara berangsur-angsur mendorong transisi peserta didik

pada tahap perkembangan yang lebih tinggi. 53 Guru dalam melakukan pembelajaran di kelas mengetahui

terelebih dahulu gaya belajar dari masing-masing anak sebagai pijakan untuk menentukan strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran dan untuk melakukan pendekatan jenis kecerdasan yang dimiliki anak, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal.

b. Pengelompokan Strategi Pembelajaran

Exposition learning adalah strategi pembelajaran yang cenderung menggunakan cara menjelaskan secara terinci materi yang akan dipelajari. Sedangkan Discovery learning adalah strategi pembelajaran yang cenderung meminta siswa untuk melakukan observasi, eksperimen, atau tindakan ilmiah hingga mendapatkan kesimpulan dari hasil tindakan ilmiah tersebut. Group learning adalah strategi pembelajaran melibatkan lebih dari satu siswa yang dibagi dalam kelompok. Biasanya dengan strategi ini siswa dapat berinteraksi dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Individual learning adalah strategi pembelajaran individual. Setiap

53 John P. Miller, Sekolah Kepribadian, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2002, 43.

siswa diminta untuk belajar sendiri dan menyelesaikan masalahnya sendiri, tanpa kerjasama dengan yang lain. 54

Dalam menerapkan strategi pembelajaran guru hendaknya melihat gaya belajar masing-masing siswa. Strategi pembelajaran dapat digunakan satu macam strategi maupun gabungan dari berbagai macam strategi disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Guru dapat menjelaskan secara rinci materi, mengajak siswa menemukan sendiri kesimpulan dengan melakukan observasi/eksperimen maupun dengan menggunakan strategi berkelompok.

c. Unsur Strategi Pembelajaran

Terdapat empat unsur strategi pembelajaran antara lain: 55

1) Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran, yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik. Hal ini terkait dengan perencanaan pembelajaran yang tertuang dalam silabus.

2) Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif. Strategi akan bermanfaat ganda apabila menggunakan pendekatan student centered approach dan mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Dengan belajar aktif peserta didik dapat menggunakan otak mereka untuk mempelajari gagasan, memecahkan berbagai masalah, dan

54 Munif Chatib, Gurunya Manusia, Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara, Bandung: Kaifa, 2012, 130.

55 Munif Chatib, Gurunya Manusia, Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara, Bandung: Kaifa, 2012,131 55 Munif Chatib, Gurunya Manusia, Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara, Bandung: Kaifa, 2012,131

menarik hati. 56

3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode, teknik pembelajaran, termasuk juga desain kelas. Pemilihan metode disesuaikan dengan gaya belajar siswa. Peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda-beda antara lain: visual, auditorial, dan kinestetik. Semua cara sama baiknya. Setiap cara mempunyai kekuatan sendiri-sendiri. Dalam kenyataan setiap orang memilki ketiga gaya ini, hanya saja

biasanya satu gaya mendominasi. 57 Selain itu desain kelas juga sangat penting untuk diperhatikan karena kelas merupakan tempat

paling lama dikunjungi oleh anak, jika tidak didesain dengan rapi akan menimbulkan efek kebosanan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh guru agar ruang kelas menyenangkan dan tidak menjadi penjara bagi peserta didik yaitu: menyusun barang- barang pelengkap yang ada di kelas layaknya seorang desainer interior saat mempercantik sebuah ruangan, membuat display

kelas. 58

56 Mel Silberman, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009, XXI.

57 Bobbi DePorter, Quantum Teaching, Bandung: Kaifa, 2005, 165. 58 Munif Chatib, Kelasnya Manusia, Memaksimalkan Fungsi Otak Belajar dengan

Manajemen Display Kelas, Bandung: Kaifa, 2013, 33.

4) Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan. Strategi yang baik dilengkapi dengan rubrik penilaian autentik.

Belajar bukanlah merupakan salah satu peristiwa pendek. Belajar terjadi secara bergelombang. Ketika belajar secara pasif, peserta didik mengalami proses tanpa rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan dan tanpa daya tarik pada hasil. Ketika belajar secara aktif, belajar mencari sesuatu, ingin menjawab pertanyaan, memerlukan informasi untuk menyelesaikan masalah atau

menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan. 59 Untuk menciptakan kondisi belajar siswa aktif, diperlukan strategi pembelajaran yang

tepat. Di Indonesia dikenal banyak strategi pembelajaran aktif antar lain: strategi membangun team, cara belajar siswa aktif (CBSA), pembelajaran aktif kreatif dan menyenangkan (PAKEM) yang dapat disebut dengan edutainment. Pemilihan strategi yang tepat merupakan dasar pijak yang menuntut pendidik untuk memberikan peran maksimal kepada peserta didik agar terwujud perkembangan kreativitas. Upaya itu membutuhkan suasana pendidikan dan pembelajaran yang menyenangkan dengan dasar bahwa pendidikan dan pembelajaran yang menyenangkan akan berakibat pada peningkatan motivasi peserta didik untuk mengulang dan selalu mengulang.

59 Mel Silberman, Active Learning, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009, 6.

Ketika ditarik ke dalam dunia edukasi, multiple intelligences menjadi sebuah strategi pembelajaran untuk materi apapun dalam semua bidang studi. Inti strategi pembelajaran ini adalah bagaimana guru mengemas gaya mengajarnya agar mudah ditangkap dan dimengerti oleh siswanya. Pendalaman tentang strategi pembelajaran ini akan menghasilkan kemampuan guru membuat siswa tertarik dan

berhasil dalam belajar dengan waktu yang relatif cepat. 60

Dengan begitu ketika strategi pembelajaran multiple intelligences diterapkan dalam pembelajaran di sekolah akan berdampak lebih mudah diterima oleh siswa dan akan memotivasi siswa dalam belajar karena siswa belajar dengan senang.