berpendapat bahwa rumusan Pasal 1 ayat 1 faillissementsverordening sebelum diubah dengan Perpu Kepailitan lebih tepat karena rumusan tersebut
sesuai dengan asas atau semangat hukum kepailitan. Rumusan Pasal 1 ayat 1 Faillissementsverordening itu merupakan rumusan yang dipakai dalam
Undang-Undang Kepailitan beland yang masih berlaku sampai sekarang ini.
88
4. Keputusan Pailit
Dalam Pasal 300 UUK disebutkan, Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam UU ini, selain memeriksa dan memutus permohonan pernyataan pailit
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, berwenang pula untuk memeriksa dan memutus perkara lain di bidang perniagaan yang penetapannya
secara Undang-Undang Kepailitan. Dari ketentuan ini dapat diketahui, bahwa ruang lingkup pengadilan niaga yakni menyangkut:
89
1. Permohonan pernyataan pailit,
2. Penundaan kewajiban pembayaran utang,
3. Perkara lainnya yang ditentukan dalam undang-undang.
Kepailitan, pengadilan yang berwenang untuk mengadili perkara permohonan Kepailitan adalah pengadilan yang daerah hukumnya meliputi
daerah tempat kedudukan hukum debitor. Yang dimaksud pengadilan menurut UUKPKPU ini adalah Pengadilan Niaga yang merupakan pengkhususan
88
Sutan Remy, Ibid, hal. 79.
89
Sentosa Sembiring, Hukum Kepailitan dan Peraturan Perundang-undangan, Pt. Nuansa Aulia, 2006, hal. 45.
pengadilan di bidang perniagaan yang dibentuk dalam lingkupan Peradilan Umum. Bila debitor telah meninggalkan wilayah Republik Indonesia, maka
peradilan yang berwenang untuk menetapkan putusan adalah Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum firma tersebut. Dalam
hal debitor tidak bertempat kedudukan dalam wilayah Republik Indonesia, maka Pengadilan yang berwenang memutuskan adalah pengadilan yang
daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan hukum kantor debitor menjalankan profesi atau usahanya dan bila debitor badan hukum maka
kedudukan hukumnya adalah sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasarnya. Sampai saat ini Pengadilan Niaga di Indonesia baru ada beberapa
saja antara lain Pengadilan Niaga Jakarta dan Pengadilan Niaga Surabaya. Pembentukan Pengadilan Niaga ini dilakukan secara bertahap berdasarkan
Keputusan Presiden dengan memperhatikan kebutuhan dan kesiapan sumberdaya yang diperlukan sebagaimana diatur dalam Pasal 281 ayat 2
UUK. Proses permohonan dan putusan pernyataan pailit diatur dalam Pasal 6 s.d Pasal 11 UUK. Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Tahap Pendaftaran Permohonan Pernyataan Pailit