BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kecemasan 2.1.1 Defenisi
Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini
tidak memiliki objek yang spesifik. Cemas dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal. Cemas berbeda dengan rasa takut.
Cemas adalah respon emosional terhadap penilaian intelektual akan bahaya. Kapasitas untuk menjadi cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi
tingkat cemas yang berat tidak sejalan dengan kehidupan. Cemas merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidak
menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan pada individu merupakan pengalaman yang subjektif,
dapat memberikan motivasi untuk mencapai sesuatu dan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan hidup Suliswati, 2009.
2.1.2 Tingkat Kecemasan
Tingkat kecemasan dibagi 3 tiga, yaitu: a.
Kecemasan Ringan Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari.
Individu akan berhati-hati dan waspada serta lahan persepsi meluas,
Universitas Sumatera Utara
belajar menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Respon cemas ringan seperti sesekali bernafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala
ringan pada lambung, muka berkerut dan bergetar, telinga berdengung, waspada, lapang persepsi meluas, sukar konsentrasi pada masalah secara
efektif, tidak dapat duduk tenang dan tremor halus pada tangan. b.
Kecemasan Sedang Pada tingkat ini, lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu telah
berfokus pada hal-hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal-hal yang lain. Respon cemas sedang seperti sering nafas pendek, nadi dan
tekanan darah naik, mulut kering, muka merah dan pucat, anoreksia, gelisah, lapang pandang menyempit, rangsangan luar mampu diterima,
bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur dan perasaan tidak enak, firasat buruk.
c. Kecemasan Berat
Pada tingkat ini, lapangan persepsi individu sangat sempit. Seseorang cenderung hanya memikirkan hal kecil saja dan mengabaikan hal yang
penting. Tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan lebih banyak pengarahan atau tuntutan. Responnya meliputi nafas pendek, nadi dan
tekanan darah meningkat, rasa tertekan pada dada, berkeringat dan sakit kepala, mula-mual, gugup, lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu
menyelesaikan masalah, verbalisasi cepat, takut pikiran sendiri dan perasaan ancaman meningkat dan seperti ditusuk-tusuk.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Tingkat Kecemasan State Anxiety Inventory S-AI form Y
Status kecemasan menggunakan State Anxiety Inventory SAI form Y yang dikembangkan oleh Spielbeger :
Pernyataan Positif Nilai 0
= Tidak sama sekali
Nilai 1 =
Kurang Nilai 2
= cukup
Nilai 3 =
sangat merasakan Pernyataan Negatif
Nilai 0 =
Sangat merasakan Nilai 1
= Cukup
Nilai 2 =
Kurang Nilai 3
= Tidak Sama sekali
2.1.4 Penyebab Terjadinya Kecemasan