2.1.3 Tingkat Kecemasan State Anxiety Inventory S-AI form Y
Status kecemasan menggunakan State Anxiety Inventory SAI form Y yang dikembangkan oleh Spielbeger :
Pernyataan Positif Nilai 0
= Tidak sama sekali
Nilai 1 =
Kurang Nilai 2
= cukup
Nilai 3 =
sangat merasakan Pernyataan Negatif
Nilai 0 =
Sangat merasakan Nilai 1
= Cukup
Nilai 2 =
Kurang Nilai 3
= Tidak Sama sekali
2.1.4 Penyebab Terjadinya Kecemasan
a. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat menyebabkan timbulnya kecemasan. Ketegangan dalam
kehidupan tersebut berupa : 1.
Peristiwa traumatik yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan dengan krisis perkembangan atau situasional.
2. Konflik emosional yang dialami individu dan terselesaikan dengan
baik. Konflik antara Id dan super ego atau keinginan dan kenyataan dapat menimbulkan kecemasan pada individu.
Universitas Sumatera Utara
3. Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan
individu berpikir secara realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan.
4. Frustasi akan menimbulkan ketidakberdayaan untuk mengambil
keputusan yang berdampak terhadap ego. 5.
Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi
konsep diri individu. 6.
Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress akan mempengaruhi individu dalam berespon terhadap
konflik yang dialami karena pola mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam keluarga.
7. Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi
respon individu dalam berespon terhadap konflik dan mengatasi kecemasan.
8. Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah
pengobatan yang mengandung benzodizepin, karena benzodizepin dapat menekan neurotransmiten gamma amino butyfik acid
GABA yang mengontrol aktivitas neuro di otak yang bertanggung jawab menghasilkan kecemasan.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat mencetuskan timbulnya kecemasan. Faktor presipitasi kecemasan
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: 1.
Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas fisik meliputi: Sumber internal meliputi kegagalan
mekanisme fisiologis sistem imun, regulasi suhu tubuh, perubahan fisiologis normal. Sumber eksternal meliputi paparan terhadap infeksi
virus dan bakteri, polutan lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.
2. Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal,
yaitu: Sumber internal yaitu kesulitan dalam berhubungan dengan interpersonal di rumah dan tempat kerja. Penyesuaian terhadap peran
baru, berbagai ancaman terhadap integritas fisik juga dapat mengancam harga diri. Sumber eksternal yaitu kehilangan orang yang
dicintai, perceraian, perubahan status pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya
Suliswati, 2009 .
2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Faktor yang mempengaruhi kecemasan pasien antara lain:
a.
Faktor-faktor intrinsik, antara lain: Pengalaman pasien menjalani pengobatan: Pengalaman awal
pasien dalam pengobatan merupakan pengalaman-pengalaman yang
Universitas Sumatera Utara
sangat berharga yang terjadi pada individu terutama untuk masa - masa yang akan datang. Pengalaman awal ini sebagai bagian penting
dan bahkan sangat menentukan bagi kondisi mental individu di kemudian hari Kaplan dan Sadock, 2010 .
Konsep diri dan peran: Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu terhadap dirinya
dan mempengaruhi individu berhubungan dengan orang lain. Peran adalah pola sikap perilaku dan tujuan yang diharapkan dari seseorang
berdasarkan posisinya di masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi peran seperti kejelasan perilaku dan pengetahuan yang
sesuai dengan peran, konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran, kesesuaian dan keseimbangan antara peran yang dijalaninya.
Juga keselarasan budaya dan harapan individu terhadap perilaku peran.
Disamping itu pemisahan situasi yang akan menciptakan ketidak sesuaian perilaku peran, jadi setiap orang disibukkan oleh beberapa
peran yang berhubungan dengan posisinya pada setiap waktu. Pasien yang mempunyai peran ganda baik di dalam keluarga atau di
masyarakat ada kecenderungan mengalami kecemasan yang berlebih disebabkan konsentrasi terganggu Stuart Sunden, 2005 .
b. Faktor-faktor ekstrinsik, antara lain
Kondisi medis diagnosis penyakit Terjadinya gejala kecemasan yang berhubungan dengan kondisi medis sering ditemukan walaupun
Universitas Sumatera Utara
insidensi gangguan bervariasi untuk masing-masing kondisi medis, misalnya: pada pasien sesuai hasil pemeriksaan akan mendapatkan
diagnosa pembedahan, hal ini akan mempengaruhi tingkat kecemasan klien. Sebaliknya pada pasien yang dengan diagnosa baik tidak terlalu
mempengaruhi tingkat kecemasan.
2.2 Konsep Jantung Koroner