Program dan Kegiatan PROGRAM DAN KEGIATAN OUTPUT PENGELOLAAN

21 Tabel 3. Skenario Pencapaian Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Tahun 2016 LUAS TANAM LUAS PANEN PRODUKTIVITAS PRODUKSI Ha Ha KuHa Ton KACANG TANAH 2016 1 373.916 356.120 14,86 529.042 - Diseminasi dan penerapan paket teknologi budidaya pada pertanaman ditingkat petani 373.366 355.597 14,86 528.258 - Bantuan saprodi kacang tanah CF-SKR 550 523 15,00 784 2 178.335 169.830 13,35 226.708 - Promosi Investasi 11.130 10.674 15,19 16.333 - Mendorong pemanfaatan lahan terlantar 47.387 45.129 11,45 51.650 - Mendorong peningkatan IP 119.818 114.027 13,92 158.725 JUMLAH 1 + 2 552.250 525.950 14,37 755.750 UBIJALAR 2016 1 167.685 159.301 154,65 2.463.651 - Pembinaan Swadaya Masyarakat 164.485 156.261 153,62 2.400.476 - CF-SKR 500 475 250,00 11.875 - Pengembangan Wilayah Timur 2.700 2.565 200,00 51.300 2 17.251 16.828 140,45 236.349 - Promosi Investasi 10.000 9.940 155,00 154.067 - Pemanfaatan Lahan 7.251 6.888 119,45 82.283 Perkebunan, Kehutanan, dll JUMLAH 1 + 2 184.936 176.129 153,30 2.700.000 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERLUASAN AREAL TANAM NO. URAIAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERLUASAN AREAL TANAM Skenario pencapaian sasaran produksi 2016 dapat dicapai dengan asumsi semua faktor pendukung berjalan sesuai dengan yang diharapkan antara lain tersedianya sarana prasarana produksi, sumberdaya manusia, lahan, air, iklim yang mendukung dan kebijakan yang kondusif serta tersedianya anggaran. Berdasarkan skenario pencapaian produksi kacang tanah dan ubijalar tahun 2016 melalui pembinaan teknologi pada pertanaman swadaya petani yang selama ini terbiasa melakukan budidaya kacang tanah dan ubijalar, promosi investasi kepada pelaku usaha maupun bantuan 22 APBD peningkatan produksi kacang tanah melalui peningkatan produktivitas seluas 373.916 ha dan perluasan areal tanam seluas 178.335 ha. Sedangkan untuk ubijalar peningkatan produktivitas seluas 167.685 ha dan perluasan areal tanam seluas 17.251 ha sehingga sasaran produksi kacang tanah maupun ubijalar tahun 2016 yang telah ditetapkan diharapkan dapat tercapai. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi kacang tanah dan ubijalar tahun 2016 yang dialokasikan di daerah maupun dukungan kegiatan yang dialokasikan di pusat sebagai berikut: 1. Bantuan Pengembangan Budidaya Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR, Pembinaan , Bimbingan dan Monitoring Sasaran Pelaksanaan Bantuan Pengembangan Budidaya melalui CF-SKR tahun 2016 untuk kacang tanah seluas 550 ha 3 propinsi, 8 kabupaten dan ubijalar 500 ha 4 propinsi, 9 kabupaten. Luas satu unit bantuan pengembangan budidaya kacang tanah dan ubijalar seluas 10 ha. Untuk memfasilitasi pelaksanaan Bantuan Pengembangan Budidaya melalui dana hibah CF-SKR diberikan bantuan berupa sarana produksi. Sarana produksi yang diberikan untuk kacang tanah melalui CF- SKR adalah benih, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk SP-36, pupuk organik, pupuk hayati dan pestisida, sedangkan sarana produksi ubijalar melalui CF-SKR adalah pupuk NPK, pupuk SP-36, pupuk urea, pupuk urea, pupuk organik dan herbisida. 23 Besaran dana yang akan diberikan kepada kelompoktani pelaksana pengembangan budidaya kacang tanah sebesar Rp. 3.068.500,- per hektar, sedangkan untuk ubi jalar sebesar 3.089.000,- per hektar. Komponen sarana produksi dialokasikan menurut kebutuhan dimasing masing daerah sesuai rekomendasi teknis setempat spesifik lokasi. Apabila dana bantuan saprodi berlebih, maka harus disetor kembali ke Kas Negara. 2. Pembinaan, Bimbingan dan Monitoring Dalam upaya pencapaian sasaran produksi tahun anggaran 2016 untuk komoditas kacang tanah dan ubijalar, dilakukan kegiatan pembinaan, bimbingan dan monitoring peningkatan produksi terhadap kelompok tani yang melaksanakan budidaya komoditas kacang tanah dan ubijalar secara swadaya. Sasaran pembinaan, bimbingan dan monitoring adalah agar program dan kegiatan dapat dilaksanakan sesuai rencana, dan tercapainya sasaran peningkatan produksi yang telah ditetapkan. Pembinaan, bimbingan dan Monitoring, dilaksanakan secara berjenjang oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian KabupatenKota, Kantor Cabang Dinas Pertanian Kecamatan, Penyuluh Pertanian Lapangan dan pemangku kepentingan lainnya. 3. Meningkatkan koordinasi dan menggerakkan semua pemangku kepentingan stakeholder, instansi terkait, pelaku usaha, petani dan lembaga swadaya untuk mencapai sasaran produksi kacang tanah dan ubijalar. 24 4. Penyiapan Kebijakan dan Regulasi yang mendorong peningkatan produksi kacang tanah dan ubijalar meliputi : a. Bidang Budidaya Kebijakan di bidang budidaya tanaman pangan yang dapat meningkatkan produktivitas dan produksi antara lain: i. Penerapan pengelolaan tanaman terpadu Pedoman Budidaya Tanaman Pangan yang Baik dan Benar sehingga diperoleh produktivitas yang tinggi dan bermutu serta aman dikonsumsi. ii. Penggunaan benih varietas unggul baik varietas baru mapun lokal yang mempunyai kelebihan dalam potensi hasil atau sifat lainnya. iii. Pengalokasian subsidi pupuk dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional harus memenuhi prinsip 6 tepat yaitu : jenis, jumlah,harga, tempat, waktu dan mutu sehingga petani mudah dalam mendapatkan pupuk dengan harga yang terjangkau. iv. Rekomendasi teknologi spesifik lokasi yang dapat diterapkan di tingkat petani. v. Mengoptimalkan peran penyuluhpetugas dalam pendampingan penerapan teknologi budidaya di tingkat petani. b. Bidang Pembiayaan Kebijakan di bidang pembiayaan sektor pertanian diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas petani dan pelaku agribisnis terhadap sumber pembiayaan yang ada, antara lain: