Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 1

LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 32 2. Adanya tim pengelola Pusat Inovasi yang ditbuktikan dengan SK RektorLembaga atau SK Kepala Daerah tentang Tim Pengelola Pusat Inovasi. 3. Adanya tenant yang diinkubasi atau UKM yang dilayani yang dibuktikan dengan Perjanjian Kerjasama Terkait Tabel 3.2. Sasaran Strategis, IKU, Target, ProgramKegiatan, Capaian Kinerja Outcome Sasaran Strategis: Meningkatnya daya saing industri melalui inovasi dan layanan teknologi Indikator Kinerja Utama IKU Berfungsinya Pusat Inovasi PI di daerah. Target : 3 tiga Pusat Inovasi PI Penjelasan Target IKU Pusat Inovasi yang berfungsi adalah Pusat Inovasi Teknologi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Pusat Inovasi Primakara Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer STMIK Primakara Denpasar, dan Pusat Inovasi Puspiptek ProgramKegiatan Capaian Kinerja Outcome Bukti Pendukung PPT Bidang Kebijakan Teknologi Berfungsinya 3 tiga Pusat Inovasi di daerah 1. Adanya lembaga PI yang didukung oleh dokumen legal yang ditunjukkan dengan SKPeraturan RektorLembaga atau Perwal Perbup tentang Lembaga PI. 2. Adanya tim pengelola PI yang ditunjukkan dengan adanya SK Rektor Lembaga atau SK Ka. Daerah tentang Tim Pengelola PI. 3. Adanya tenant yang diinkubasi atau UKM yang dilayani yang ditunjukkan dengan adanya Perjanjian Kerjasama PKS terkait. LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 33 Tahapan dan Kegiatan dalam Pembentukan Pusat Inovasi PI, hingga berfungsi

A. Koordinasi dan Sosialisasi

Kegiatan awal ini bertujuan untuk menyampaikan kepada Mitra penjelasan tentang Pusat Inovasi baik tujuan dan manfaatnya dalam penciptaan UKM Inovatif. Selain itu juga untuk menjalin koordinasi teknis pekerjaan pembentukan Pusat Inovasi, agar perencanaan aktivitasnya sesuai dengan tujuan. Sosialisasi dan Koordinasi Pusat Inovasi STMIK Primakara Sosialisasi dan Koordinasi Tim BIT di UNS Sosialisasi dan Koordinasi Pusat Inovasi BIT-PUSPIPTEK LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 34

B. Pembentukan Kelembagaan

Dengan diawali menyusun draft Surat Keputusan Kelompok Kerja Pusat Inovasi dan Surat Keputusan Kelompok Pengelola Pusat Inovasi, hingga ditandatanganinya SK tersebut oleh Rektor atau Kepala Sekolah Tinggi, maka secara legal Pusat Inovasi telah terbentuk. Peresmian Pusat Inovasi STMIK Primakara, 21 September 2015 Peresmian Pusat Inovasi Teknologi UNS LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 35

C. Pengembangan Kapasitas

Dalam tahap ini ada dua kegiatan yaitu, Training of Trainer TOT dan Penyusunan Standard Operating Procedure SOP Pusat Inovasi. Kegiatan TOT diharapkan dapat menambah kapasitas dan penyamaan persepsi bagi pengelola Pusat Inovasi dalam melayani UKM Inovatif. Materi TOT Pusat Inovasi antara lain adalah Program Teknoprener, Pengelolaan Pusat Inovasi, dan Proses Pendampingan Layanan Pusat Inovasi. Dalam penyusunan SOP Pusat Inovasi, juga diharapkan akan mendapatkan tata laksana yang terstandar dari aktifitas layanan Pusat Inovasi serta menyusun program kerja tahunan Pusat Inovasi. TOT Pengelola Pusat Inovasi UNS, 27-28 Oktober 2015 Coaching Tim Pengelola Pusat Inovasi BIT-PUSPIPTEK, 1-4 Desember 2015 2015 Formulasi Akses Pembiayaan Crowdfunding PIT UNS, 26-27 Agustus 2015 LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 36

D. Seleksi Calon UKM Inovatif

Seleksi calon tenant dapat dilakukan dalam bentuk seleksi meja proposal bisnis dan wawancara calon UKM Inovatif atau melalui Technopreneurship Camp. Dalam Technopreneurship Campini BPPT dengan Mitra PT melakukan pembekalan Pelatihan Penyusunan Rencana Bisnis, Pendampingan Rencana Bisnis, dan Penilaian Rencana Bisnis dari Calon UKM Inovatif. Dokumen yang dihasilkan adalah Rencana Bisnis dari Peserta dan Berita Acara Penilaian Rencana Bisnis. Tim penilai selain berasal dari pengelola Pusat Inovasi, bisa juga para ahli, narasumber atau pelaku bisnis Technopreneurship Camp BIT-PUSPIPTEK, 4-6 Juni 2015 Lean Start Up Weekend Kolaborasi BIT dan Pusat Inovasi Primakara, 17-20 September 2015 Seleksi Tenant Pusat Inovasi UNS LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 37

E. Pendampingan Tenant

Dalam melayani UKM Inovatif, Mitra masih didampingi BPPT. Pada PI Inkubator dilakukan kerjasama Inkubasi Bersama Tenant calon Perusahaan Pemula berbasis Teknologi PPBT antara PI dan BPPT dengan kegiatannya seperti Validasi Pasar, Uji Produksi, Akses Sertifikasi Produk, Pendampingan Bisnis dan Akses Pembiayaan. Capacity Building dan Uji Pasar Tenant Pusat Inovasi STMIK Primakara, 21 September 2015 Pelatihan Sertifikasi Tenant BIT, 10-12 Juni 2015 Bimbingan Teknis Tenant BIT Pusat Inovasi Teknologi UNS, 19-21 Mei 2015 LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 38 Urgensi : 1. Teknoprener UKM inovatif dan perusahaan pemula berbasis teknologiPPBT sangat penting bagi percepatan revitalisasi ekonomi modernisasi ekonomi, peningkatan produktivitas pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 2. Teknoprener berperan penting bagi perkembangan inovasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan. 3. Teknoprener berperan penting bagi peningkatan kesempatan usaha dan kerja. 4. Teknoprener berperan penting untuk mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. 5. Penumbuhan teknoprener dilakukan melalui Inkubasi Bisnis di Pusat Inovasi. Pusat Inovasi merupakan suatu organisasi atau unit organisasi sebagai simpul, hub atau gateway dari jaringan kemitraan yang berfungsi untuk menumbuhkembangkan UKM Inovatif dan atau Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi PPBT. Dasar : 1. Inpres Nomor 62007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM Bag III Pengembangan Kewirausahaan dan SDM – Kebijakan B : Mendorong tumbuhnya kewirausahaan yang berbasis teknologi. 2. Peran BPPT dalam mendukung penguatan sistem inovasi. 3. Pengalaman atas prakarsa sebelumnya dalam pengembangan Pusat Inovasi UMKM. Capaian kinerja BPPT untuk Indikator Kinerja Utama : Berfungsinya Pusat Inovasi di Daerah, dengan target 3 Pusat Inovasi adalah sebagai berikut: LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 39 1 Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja tahun ini : Prosentase Capaian Kinerja = Realisasi x 100 Target = 3 Pusat Inovasi x 100 = 100 3 Pusat Inovasi Tabel 3.3 Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja IKU 1 Indikator Kinerja Target Realisasi Program Kegiatan Mitra Berfungsinya Pusat Inovasi di Daerah 3 Pusat Inovasi 3 Pusat Inovasi 100 PPT Bidang Kebijakan Teknologi • Universitas Sebelas Maret UNS Surakarta, • Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer STMIK Primakara, Denpasar, • 30 UKM yang dibina oleh BIT Adapun rincian Capaian Kinerja tersebut sebagai berikut : No. Nama PI Lokasi Bukti Pendukung 1 Pusat Inovasi Teknologi Universitas Sebelas Maret Surakarta 1. Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret No. 178AUN27OT2014 tentang Pembentukan Pusat Inovasi Teknologi Universitas Sebelas Maret 2. Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret No. 179AUN27KP2014 tentang LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 40 No. Nama PI Lokasi Bukti Pendukung Pengangkatan Pengelola Pusat Inovasi Teknologi Universitas Sebelas Maret. 3. Perjanjian Kerjasama No. 31PKS.INK.QWTSBIT BPPTXI2O15 antara BIT BPPT dengan Pusat Inovasi Teknologi UNS bersama Citra Kusuma tentang Inkubasi PT. Kuns Corp. 2 Pusat Inovasi Primakara Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer STMIK Primakara Denpasar 1. SK Ka. STMIK Primakara No. : 028I-SKSPIX2015 tentang Pembentukan Pusat Inovasi Primakara. 2. SK Ka. STMIK Primakara No. : 029I-SKSPIX2015 tentang Pengangkatan Pengelola Pusat Inovasi pada STMIK Primakara. 3. Perjanjian Kerjasama No. 002IVSPINBISVII2015 antara Pusat novasi Primakara dengan Co-founder Solahbali.Com tentang Kontrak Inkubator Bisnis dan Tenant. 3 Pusat Inovasi Puspiptek Tangerang Selatan 1. Keputusan Ka. Balai Inkubator Teknologi BIT BPPT No. O21.A Tahun 2015 tentang Penetapan BIT sebagai Pusat Inovasi. 2. Keputusan Ka. Balai Inkubator Teknologi BIT BPPT No. O21.B Tahun 2015 tentang Pengelola Pusat Inovasi Balai Inkubator Teknologi. 3. Perjanjian Kerjasama antara BIT dengan 30 UKM LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 41 2 Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir sebagai berikut : 3 Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja Faktor Penyebab Keberhasilan Peningkatan Kinerja : • Komitmen dan dukungan dari Pimpinan BPPT terhadap pembentukan Pusat Inovasi di daerah • Komitmen dan dukungan Pimpinan dan Manajemen Unit Kerja BPPT yang terkait dengan pembentukan Pusat Inovasi di daerah. • Komitmen, dukungan dan partisipasi seluruh jajaran Unit Kerja BPPT yang terkait dengan pembentukan Pusat Inovasi di daerah • BPPT memiliki SDM yang kompeten; Pertumbuhan Teknoprener di Indonesia yang signifikan 2013 2014 Rancangan Pengembangan Teknoprener • Diterapkannya Rekomendasi Kurikulum Technopreneurship Perguruan Tinggi di UNS • Diterapkannya Rekomendasi Pengembangan Pusat Inovasi di UNS 2015 • Terbangun dan berfungsinya 3 Pusat Inovasi di daerah. • Tumbuhnya 20 UKM Inovatif. • Tersedianya 5 skema pembiayaan untuk bisnis inovatif. Gambar 3.1. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun Ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 42 • Adanya dukungan dari mitra kerjasama BPPT, khususnya dalam hal pembentukan Pusat Inovasi di daerah. 4 Analisis programkegiatan penunjang keberhasilan Dalam rangka pencapaian pernyataan kinerja, terdapat beberapa programkegiatan yang dilaksanakan meliputi: 1. Kegiatan Pengembangan Teknoprener 2. Program Inovasi dan Layanan Science dan Technopark di Kawasan Puspiptek 3. Pengkajian dan Penerapan Inkubasi Teknologi 4. Pengembangan Sistem Pembiayaan Bisnis Inovatif LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 43 2. Jumlah Industri TIK pendukung e-services e-gov dan e-business yang menggunakan hasil inovasi dan layanan teknologi KTP-el Multiguna, dengan target 1 Industri. Tabel 3.4. Sasaran Strategis, IKU, Target, ProgramKegiatan, Capaian Kinerja Outcome Sasaran Strategis : Meningkatnya daya saing industri melalui inovasi dan layanan teknologi Indikator Kinerja Utama IKU: Jumlah Industri TIK pendukung e-services e-gov dan e-business yang menggunakan hasil inovasi dan layanan teknologi KTP-el Multiguna Target : 1 Penjelasan Target IKU: Industri yang menggunakan hasil inovasi dan layanan teknologi KTP-el Multiguna adalah PT INTI Program Kegiatan Capaian Kinerja Outcome Bukti Pendukung PPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material Prototipe model industri Perangkat e-Voting dan Pembaca KTP elektronik yang diproduksi PT INTI dan digunakan di Kabupaten Boalemo Pelaksanaan e-Voting di Kabupaten Boalemo Saat ini pembangunan Nasional mengacu pada RPJMN 2015-2019 yang merupakan Perpres 2 tahun 2015. Dari Perpres tersebut terdapat dua undang-undang yang sangat penting dan diprioritaskan untuk diimplementasikan yang tertuang dalam Lampiran Peraturan Presiden nomer 2 tahun 2015 tersebut, yaitu UU nomor 6 2014 tentang Desa dan UU 24 2013 tentang Administrasi Kependudukan yang merupakan perubahan dari UU 23 tahun 2006. Pembangunan di seluruh wilayah Indonesia bermula atau diawali dari Desa dimana para pakar diminta melakukan pendampingan untuk mewujudkan konsep pembangunan dari desa. Dan dari sisi Reformasi Birokrasi sudah dijelaskan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan alat yang dapat LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 44 mendukung proses perubahan dalam tatanan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik. Untuk itu dinyatakan dalam buku 2 Perpres 2 2015 bahwa e-Services belum merata sehingga diarahkan untuk segera melakukan inovasi pelayanan publik dan menumbuhkan budaya pelayanan yang bermutu. Program ini mempunyai peluang yang pasti dengan dukungan UU 25 tahun 2010 tentang Pelayanan publik dimana setiap badan publik wajib mempunyai sistem informasi pelayanan publik dan memberikan pelayanan publik baik secara manual dan elektronik. Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk melakukan inovasi dan perubahan dengan dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pemanfaatan Teknologi Informasi juga sudah menjadi standar dukungan pelayanan prima pada sistem administrasi kependudukan yang wajib dimanfaatkan bagi setiap pelayanan publik. Oleh karena itu identitats penduduk yang sudah berbasis elektronik atau e-ID menjadi sumber atau dasar pelayanan publik. Saat ini e-ID berbentuk data elektronik atau basisdata ataupun berbentuk blanko e-ID yang disebut KTP-el. Data elektronik penduduk sangat lengkap mulai dari identitas serta biometrik, oleh karenanya elektronik ID seorang penduduk Indonesia adalah unik dan disebut NIK atau Nomer Induk Kependudukan. Dengan demikian wujud fisik KTP-el benar-benar merupakan perwujudan otentikasi terhadap seorang penduduk. Oleh karena itu segala bentuk pelayanan publik yang jujur, akurat dan adil tentunya berbasis kepada KTP-el. Dilain sisi, dalam sistem pemerintahan Nasional dimana ada porsi Eksekutif dan Legislatif, maka proses perubahan dari sisi eksekutif adalah melaksanakan perubahan dan inovasi e-Government yang menitik beratkan pada perubahan proses administrasi dan pelayanan publik. Adapun salah satu perubahan pada sistem legislatif adalah menegakkan kehidupan demokrasi masyarakat dimana salah salah satunya adalah melalui sistem pemilu untuk menghasilkan pimpinan negara. Oleh karenanya dukungan TIK sudah merupakan keniscayaan LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 45 dalam mendukung e-Services yang transparan dan akuntabel melalui implementasi e-Pemerintahan dan e-Pemilu yang masing-masing terintegrasi berbasis pada e-ID yaitu KTP-el. Untuk itu dalam tahun pertama RPJMN 3 ini Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi melakukan pengkajian dan perekayasaan teknologi layanan e-Services yang terintegrasi dengan e-Pemerintahan berbasis e-Identification dan cloud, serta teknologi Business Intelligence BI dan Indekx TIK untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah; dan dibidang e-demokrasi melakukan pengkajian dan perekayasaan sistem pemilu elektronik berbasis kartu identitas penduduk KTP-el. Untuk itu perlu dilakukan edukasi, advokasi, konsultansi dan sosialisasi serta pendampingan teknis terkait layanan e-Services berbasis e-Identifikasi dan e-Pemerintahan kepada lembaga pemerintah maupun badan publik sebagai penyelenggara layanan. Dan untuk meningkatkan kapasitas produksi industri perlu dilakukan intermediasi terhadap industri nasional dalam hal penerapan teknologi dan e-Services berbasis e-Identifikasi atau KTP-el untuk mendukung proses alih teknologi. Dengan demikian diharapkan kegiatan ini dapat mendukung proses perubahan bagi pemerintah daerah dan Pusat dalam memberikan pelayanan publik yang inovatif dan terjadinya proses reformasi dalam sistem pemilu di Indonesia, dimana seluruh kegiatan tersebut didukung oleh industri nasional yang memproduksi hasil pengembangan ini. Capaian kinerja BPPT untuk Indikator Kinerja Utama : Jumlah Industri TIK pendukung e-services e-gov dan e-business yang menggunakan hasil inovasi dan layanan teknologi KTP-el Multiguna, dengan target 1 Industri adalah sebagai berikut : LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 46 1 Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini : Prosentase Capaian Kinerja = Realisasi x 100 Target = 1 Industri TIK Pendukung e-services x 100 = 100 1 Industri TIK Pendukung e-services Tabel 3.5 Perbandingan antara target dengan realisasi kinerja IKU 2 Indikator Kinerja Target Realisasi Program Kegiatan Mitra Jumlah Industri TIK pendukung e- services e-gov dan e-business yang menggunakan hasil inovasi dan layanan teknologi KTP-el Multiguna 1 1 100 PPT Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material PT INTI 2 Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir : - Uraian realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 1. Rekomendasi : Hasil Uji Petik sistem e-Kesehatan berbasis KTP elektronik di Puskesmas Kota Pekalongan 2. Rekomendasi : Pedoman Implementasi e-Pilkades Serentak. 3. Prototipe model industri Perangkat e-Voting dan Pembaca KTP elektronik yang diproduksi PT INTI dan digunakan di Kabupaten Boalemo. 4. Terakomodirnya pemilu elektronik pada Undang-undang 8 tahun 2015 tentang Pemilihan GubernurBupatiWalikota, di pasal 85, 98 dan 111. LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 47 5. Terlaksananya 270 pemilihan kepala desa menggunakan e- Voting di Kabupaten Empat Lawang 101 desa, Bantaeng 9 Desa, Banyuasin 160 Desa. 6. Terlaksananya 30 pemilihan kepala desa menggunakan e- Voting berbasis KTP elektronik di Kabupaten Boalemo. 7. Terimplementasinya SIMRAL untuk e-Pemerintahan di Pemkot Pekalongan, Tangerang Selatan, Bogor, Probolinggo, Kabupaten Situbondo dan Malang. 8. Layanan Advokasi dan Konsultansi yang terwujud dalam berbagai tayangan media TV, Cetak, Online, terkait e-Kesehatan berbasis KTP elektronik, e-Voting berbasis KTP elektronik, Simral untuk e-Pemerintahan, yang sudah dikembangkan BPPT. - Uraian realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 1. Rekomendasi Hasil Uji Petik Pemilihan Legislatif 2014 di Kota Pekalongan 2. Pedoman Implementasi e-Voting dalam Pemilihan Kepala Desa. 3. Prototipe pengembangan aplikasi e-Voting versi 2. 4. Terakomodirnya e-Voting pada Perppu 1 tahun 2014 tentang Pemilihan GubernurBupatiWalikota. 5. Terlaksanaya 93 pemilihan kepala desa di Kabupaten Musi Rawas 6. Layanan Konsultansi yang terwujud dalam berbagai tayangan media TV, Cetak, Online, terkait e-Voting yang sudah dikembangkan BPPT. - Uraian realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2013 1. Rekomendasi Hasil Simulasi e-Voting di Pemilukada Bantaeng 2. Rekomendasi Hasil Alih Teknologi Pemilihan Kepala Desa Menggunakan e-Voting di Kabupaten Boyolali7 Desa, Jembrana2 Desa dan Musi Rawas 4 Desa 3. Rekomendasi e-Rekapitulasi Pemilihan Legislatif 2014 4. Prototipe e-Voting Embedded dan e-Counting DMR. 5. Terakomodirnya e-Voting dalam Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas tentang pemilihan Kepala desa. LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 48 - Uraian mengenai realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2012 1. Rekomendasi Sistem Pemilu elektronik berupa prototipe perangkat e-Voting. • Pedoman Penggunaan Perangkat Pemungutan Suara Elektronik Berbasis Embedded • Pedoman Penggunaan Aplikasi Pemungutan Suara Elektronik Berbasis Layar Sentuh • Petunjuk Teknis Aplikasi Pemungutan Suara Elektronik Berbasis Layar Sentuh 2. Rekomendasi Prosedur dan Tata Kelola sistem pemilu Elektronik. • Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemungutan Suara Elektronik 3 Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis. • Uraian mengenai target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan startegis. o Inovasi dan Layanan teknologi penyelenggaraan sistem elektronik untuk e-services e-Government e-Business. o Jumlah Inovasi dan Layanan teknologi penyelenggaraan sistem elektronik untuk e-Services KTP-el Multiguna, 5 industri • Uraian mengenai realisasi kinerja sampai dengan tahun 2015 o Jumlah industri TIK pendukung e-Services e-Gov dan e- Bisnis yang menggunakan hasil inovasi dan layanan teknologi KTP-el multiguna. 1 buah. LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 49 4 Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional • Disahkan UU 8 tahun 2015 yang telah mengakomodir sistem pemilihan menggunakan peralatan elekronik pada pasal 85, proses penghitungan hasil pada pasal 98 dan proses pengiriman hasil pada pasal 111. • Uraian mengenai Renstra BPPT tahun 2015 ini tentang teknologi informasi dan komunikasi yang diwujudkan dalam kegiatan e- Services berbasis KTP elektonik multiguna. • Sinkronisasi program dengan Kemendagri terkait KTP elektronik antara lain bahwa akurasi data kependudukan harus dicapai Dukcapil Kemendagri pada RPJMN 2015 - 2019. Pilkades elektronik berbasis KTP-el dapat disinkronkan untuk tujuan akurasi data penduduk karena dalam pilkades terdapat proses Pencocokan dan Penelitian data penduduk terhadap DP4 dari Dukcapil yang diserahkan kepada panitia desa untuk disahkan dalam Daftar Pemilih Tetap DPT. 5 Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja Faktor Penyebab Keberhasilan Peningkatan Kinerja :  Komitmen dan dukungan dari Pimpinan BPPT dan Manajemen Unit Kerja terhadap inovasi dan layanan teknologi KTP-el Multiguna  Komitmen, dukungan dan partisipasi seluruh jajaran Unit Kerja BPPT yang terkait  BPPT memiliki SDM yang kompeten dalam inovasi dan layanan teknologi KTP-el Multiguna;  Masyarakat puas dan menyukai penggunaan KTP elektronik pada sistem layanan kesehatan.  Adanya kerjasama yang saling mendukung antara BPPT, Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi Lokal serta Industri Nasional.  Adanya sinergi antara KPU, Balitbang Kemendagri dan Kementerian Keuangan yang secara bersamaan melakukan kajian implementasi e-Pemilu. LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 50  Masyarakat lebih menyukai pemilihan kepala desa dengan e- Voting berbasis KTP elektronik karena cepat dan akurat serta tidak ada kecuarangan dan konflik Hasil dan Daftar pemilih tetap.  Pemerintah Daerah puas dengan hasil pemilihan menggunakan e- Voting 6 Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya  Analisis efisiensi penggunaan sumberdaya manusia  Optimalisasi pemanfaatan SDM luar BPPT dengan kompetensi yang tepat.  Melaksanakan koordinasi dengan institusi lain sesuai kompetensi dan tupoksinya .  Analisis efisiensi penggunaan sumberdaya keuangan • Perencanaan kegiatan yang matang • Melaksanakan kerja sama pembiayaan antar instansi sesuai program masing-masing dan diwujudkan dalam perjanjian kerja sama  Analisis efisiensi penggunaan sumberdaya laboratorium dan peralatan Peralatan laboratorium sangat mendukung proses sertifikasi perangkat dan tim teknis pelaksana e-Voting dalam pilkades sesuai amanat PP 82 2012 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik 7 Analisis programkegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian pernyataan kinerja Dalam rangka pencapaian pernyataan kinerja, terdapat beberapa programkegiatan yang dilaksanakan, yang meliputi : • Menyelenggarakan Dialog Nasional Meraih e-Nawacita Dengan Pelayanan Publik Elektronik Yang Inovatif dan Bermutu Untuk Sistem Pemerintahan dan Demokrasi dan Pameran di Jakarta. • Melakukan koordinasi fungsional, advokasi dan audiensi kepada LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 51 mitra pengguna dalam hal ini pemerintah daerah dan KPU serta mitra industri yang akan memproduksi perangkat, serta mitra perguruan tinggi lokal yang mendukung pemerintah daerah dalam implementasi e-Pilkades dan layanan publik elektronik. e-Identifikasi berbasis KTP-el • Mengkaji Model Framework Ekosistem e-Services berbasis e-ID studi kasus sistem pelayanan kesehatan • Mendesain awal integrasi sistem e-ID dengan sistem layanan kesehatan • Pengembangan Prototipe Model Aplikasi Middleware untuk integrasi sistem e-ID dengan sistem layanan kesehatan dan kiosk layanan publik • Ujicoba integrasi sistem E-ID berbasis KTP-el di layanan Puskesmas dan Kiosk pelayanan publik di Pemkot Pekalongan e-Pemilu • Membantu PT INTI dalam Pengembangan Model Desain Industri Perangkat e-Voting dan Perangkat Pembaca KTP-el. • Menyiapkan aplikasi dan prosedur penggunaan KTP-el untuk otentikasi pemilih pada pemilihan Kepala Desa dengan menggunakan e-Voting. • Menyiapkan Draft Standar teknis nasional peralatan elektronik untuk pemilu SNI • Melaksanakan layanan advokasi e-Pemilu dan Pendampingan teknis Pilkades dengan e-Voting di Kabupaten Empat Lawang, Bantaeng, Banyuasin dan Boalemo. e-Pemerintahan • Mengembangkan model BI Bisnis Inteligent untuk mendukung perencanaan pembangunan daerah untuk bidang keuangan dan pendidikan pemerintah daerah • Mengembangkan model Indeks TIK di Pemerintahan Daerah LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 52 • Mengembangkan model framework aplikasi e-pemerintahan berbasis cloud • Mengembangkan model difusi dan sertifikasi aplikasi e- Pemerintahan berbasis cloud • Mengembangkan model tanda tangan elektronik berbasis KTP-el di aplikasi e-Pemerintahan Implementasi di Aplikasi SIMRAL Kota Tangsel - Identity Based Encryption LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 53

3.1.2. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis 2

Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2 SS 2 yaitu Meningkatnya kemandirian bangsa melalui inovasi dan layanan teknologi, dengan 3 dua Indikator Kinerja dan target sebagai berikut: 1. Peningkatan produksi pangan berbahan lokal, dengan target 2. 2. Jumlah inovasi dan layanan teknologi pertahanan dan keamanan Pesawat tanpa awak untuk mendukung pelaksanaan kebijakan pembangunan industri strategis hankam, dengan target 3 unit Medium Range Drone dimanfaatkan TNI. 3. Jumlah propinsi yang menurun tingkat risiko bencananya, dengan target 1. Penjelasan Capaian masing-masing IKU adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan produksi pangan berbahan local, dengan target 2.

Upaya pemerintah RI dalam mewujudkan diversifikasi pangan sudah dimulai sejak lama, dimulai dari UU No.7 tahun 1996 tentang Pangan, PP No. 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, Perpres No.22 tahun 2009 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, Permentan No.43 tahun 2009 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal dan UU No.18 tahun 2012 tentang pangan pengganti UU no.7 tahun 1996. Hal ini menggambarkan bahwa apabila suatu negara tidak mandiri dalam pemenuhan pangan, maka kedaulatan negara bisa terancam. Dalam Undang-Undang Pangan ini menekankan pada pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat perorangan, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal secara bermanfaat. Keberhasilan di sektor pertanian di suatu negara harus dicerminkan oleh kemampuan negara tersebut dalam swasembada pangan, atau paling tidak ketahanan pangannya. Pembangunan ketahanan pangan bertujuan untuk menjamin produksi, aksesibilitas dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional, daerah hingga rumah tangga. LAKIP BPPT TAHUN 2015 III - 54 Tabel 3.6. Sasaran Strategis, IKU, Target, ProgramKegiatan, Capaian Kinerja Outcome Sasaran strategis : Meningkatnya kemandirian bangsa melalui inovasi dan layanan teknologi Indikator Kinerja Utama IKU : Peningkatan produksi pangan berbahan lokal, dengan target 2. Penjelasan IKU : Peningkatan produksi pangan berbahan lokal sebagai impact dari penerapan inovasi dari BPPT yakni teknologi produksi pangan berbahan lokal. Lingkup dampak yakni di wilayah binaan yaitu beberapa kabupaten di Jawa Tengah terutama kabupaten dimana telah dilakukan kegiatan alih teknologi yaitu Grobogan, Temanggung dan Kebumen serta kabupaten-kabupaten di sekitarnya. ProgramKegiatan Capaian Kinerja Outcome Bukti Pendukung Pengembangan pangan lokal di Jawa Tengah Alih teknologi produksi pangan lokal di industri pangan Telah terjadi peningkatan produksi pangan berbahan lokal sebesar 2,18 di beberapa kabupaten di Jawa Tengah lihat tabel pada halaman sebelumnya - MoU BPPT-Prov. Jawa Tengah - PKS PTA BPPT – BKP Prov.Jateng - Surat Permohonan dari BKP Jateng ke BPPT untuk membantu program diversifikasi pangan di Jateng Ketahanan pangan merupakan hal yang sangat strategis dan penting.Disamping itu ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional yang saat ini sedang terus digalakkan menuju kedaulatan pangan. Pembangunan ketahanan pangan di Indonesia telah ditegaskan dalam Undang-Undang nomor 18 tahun 2012 tentang ketahanan pangan sebagai bagian dari usaha terpenuhinya kondisi pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan