Uji Normal dengan Kolmogorov-Smirnov Test digunakan untuk Uji Goodness of fit kesesuaian antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi
yang diharapkan,yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang bentuk distribusi populasi dari mana sampel diambil.
Adapun produk yang akan dianalisa dan dirancang adalah kursi operator. Dalam hal ini terdapat 6 dimensi tubuh manusia yang berhubungan dengan kursi operator, maka dilakukan uji normal dengan Kolmogorov-Smirnov
Test terhadap dimensi-dimensi tersebut yaitu : TBD Tinggi Bahu Duduk, TSD Tinggi Siku Duduk , LB Lebar Bahu, LP Lebar Pinggul, TP Tebal Paha dan TPo Tebal Popliteal.
Hasil seluruh pengujian dinyatakan normal karena karena nilai D lebih kecil dari nilai D
α. Pengujian kenormalan data dapat dilihat pada lampiran 2 dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Uji Kenormalan Data dengan Kolmogorof-Smirnov
Dimensi Kolmogorof-Smirnov
hasil hitung Kolmogorof-
Smirnov Tabel Keterangan
TBD 0.0180
0.36866 Normal
TSD 0.0864
0.36866 Normal
LB 0.0852
0.36866 Normal
LP 0.0541
0.38746 Normal
TP 0.0750
0.38746 Normal
TPo 0.0395
0.36866 Normal
Sumber : Hasil pengolahan data
5.2.3. Perancangan Fasilitas Kerja Usulan
Adapun langkah-langkah untuk membuat perancangan produk adalah : Langkah Pertama : Mengidentifikasi keluhan Musculoskeletal Disorder pada
operator
Universitas Sumatera Utara
Langkah Kedua : Menentukan fasilitas yang akan dirancang untuk mengurangi keluhan-keluhan nyeri otot operator
Langkah Ketiga : Menentukan Dimensi sesuai dengan fasilitas yang akan dirancang
Langkah Keempat : Menyesuaikan ukuran-ukuran dimensi yang telah ditentukan terhadapat fasilitas yaitu wadah bahan baku dan
kursi operator. Langkah Kelima :
Melakukan analisa terhadap Metode kerja actual dengan metode kerja usulan yang telah disesuaikan dengan fasilitas
kerja usulan serta membandingkannya. Langkah Keenam :
Membuat SOP usulan sesuai dengan fasilitas yang telah dibuat.
Dengan memperhatikan langkah-langkah dalam perancangan tersebut maka dapat ditentukan fasilitas usulan yaitu ;
1. Pada produk kursi operator. Dalam perancangan alat dapat digunakan data antropometri dengan prinsip
perancangan berdasarkan dimensi tubuh yang ekstrim, dimensi tubuh dengan rata- rata dan dimensi tubuh yang dapat disesuaikan. Penggunaan berbagai prinsip ini
disesuaikan dengan dimensi tubuh para pemakainya agar dapat menggunakan produk tersebut dengan nyaman. Data-data dimensi tersebut akan diguanakan
sebagai landasan untuk merancang produk yang baru. Pada rancangan ini, digunakan prinsip perancangan dengan dimensi tubuh
yang ekstrim dimaksudkan untuk mengantisipasi jika ada pemakai produk yang
Universitas Sumatera Utara
berdimensi tubuh ekstrim, dan dapat digunakan oleh mayoritas pengguna. Untuk dimensi tubuh tinggi popliteal, lebar pinggul, lebar tangan dan dimensi gengaman
tangan digunakan nilai persentil 95. Untuk dimensi tinggi siku duduk digunakan nilai persentil 5. maka rumus persentil yang digunakan adalah
P
95
= X + 1.645 σ x dan P
5
= X - 1.645σ x Contoh :
Perhitungan dimensi Tebal popliteal TPo menggunkan persentil 95 yaitu X= 43.150
; xσ= 2.064 maka P
95
= 43.150 + 1.645 x2.064 = 46.545 Berarti nilai P
95
untuk dimensi Tebal popliteal TPo ukurannya adalah 46.545 cm.
Hasil perhitungan persentil untuk seluruh dimensi tubuh berdasarkan dimensi tubuh yang ekstrim dilihat pada Tabel 5.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Dimensi Tubuh dengan Prinsip Ekstrim
No TBDcm
P
95
TSDcm P
5
LB cm P
95
LPcm P
95
TPcm P
95
TPo cm P
95
1 59.2
23 38.5
36.2 14.4
42.6 2
54.5 23.7
38.8 30.4
14.3 41.4
3 62.5
23.5 40.6
32.2 13.4
43.9 4
58.7 23
41 30.3
15.3 46.1
5 61.3
22.1 42.1
32 13.7
47.1 6
57.3 21.5
39 34.1
14.2 42.2
7 64.2
24.7 44.4
31.4 14.6
43.7 8
53.6 23.5
38.5 29.3
13.5 40.9
9 53.8
22.7 38.4
28.9 13.6
42.1 10
56.1 24.6
34.5 41.5
Jumlah 581.2
232.3 395.8
284.8 127
431.5 X
58.120 23.230
39.580 31.644
14.111 43.150
σ 3.723
1.003 2.648
2.336 0.621
2.064 Ukuran
64.244 21.579
43.936 35.487
15.133 46.545
Berdasarkan keluhan yang dialami oleh operator maka diperlukan perbaikan untuk meminimalisir keluhan yang dialami oleh operator. Adapun
perbaikan yang dilakukan adalah dengan cara menambah fasilitas kerja berupa wadah bahan baku dan kursi operator dengan menggunakan data antropometri
yang sudah ditetapkan, yang dapat dilihat pada Gambar 5.12. dan Gambar 5.13 berikut ini
.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.12. Kursi Operator Usulan
Gambar 5.13. Wadah Tempat Bahan Baku Usulan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.14. Posisi fasilitas kerja yang diperbaiki
Adapun usulan fasilitas kerja dilihat secara keseluruhan dengan operator dapat dilihat pada Gambar 5.15 berikut ini.
Gambar 5.15. Fasilitas Kerja secara keseluruhan dengan Operator
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Perancangan Metode Kerja Usulan