Keterangan : Sangat Sakit
Sakit Agak Sakit
Tidak sakit Operator 4 merasakan sakit pada bagian tangan,bahu, betis, leher dan kaki.
Hal tersebut disebabkan karena posisi kerja yang berdiri dan menekan sekop.
5.2. Pengolahaan Data
5.2.1. Sumber penentuan perancangan fasilitas usulan
Adapun yang menjadi sumber pemunculan ide untuk perancangan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengurangi
Musculoskeletal Disorders pekerja yaitu :
1. Wadah Bahan Baku Tempat wadah bahan baku diperlukan karena sesuai dengan observasi
yang dilakukan pada salah satu cabang pabrik di PT.Masyarakat Pratama Anindita, bahwa di pabrik lain pada PT.Masyarakat Pratama Anindita telah
tersedianya wadah untuk menampung bahan baku, oleh karena itu pada PT.Masyarakat Pratama Anindita untuk pabrik pembuatan pupuk Dolomit perlu
dirancang sesuai dengan dimensi-dimensi yang ada. 2. Kursi Operator
Dengan dirancangnya wadah bahan baku, maka diperlukan kursi operator untuk dapat mengurangi keluhan pada bagian paha, betis, dan kaki pada saat operator
sedang menunggu bahan baku dalam proses penggilingan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Dimensi Pengukuran untuk Perancangan
Dari hasil penilaian keluhan Musculoskeletal Disorders menunjukkan bahwa harus dilakukan perancangan atau perubahan metode kerja dan fasilitas kerja yang
ergonomis. Dimensi tubuh yang dibutuhkan untuk merancang fasilitas kerja usulan adalah
sebagai berikut:
1. Wadah Bahan Baku Perancangan wadah bahan baku yang disesuaikan dengan ukuran bak
Truck dengan dimensi atau ukuran conveyor terlampir pada Lampiran 5 Adapun wadah yang akan dirancang, akan mengikuti ukuran Bak TRUCK
100 - 120 PS yang berukuran dalam satuan centimeter ; Panjang
: 430
Lebar :
200 Tinggi
: 160
Sudut kemiringan :
20 Alasan menggunakan ukuran bak tersebut dengan pendekatan yaitu :
a. Truck yang mengangkut bahan baku menggunakan Truck yang memiliki bak yang berukuran 430 x 200 x 160 dan bermerek TRUCK 100 - 120 PS
b. Sudut kemiringan merupakan sudut yang sering digunakan TRUCK untuk menuangkan bahan baku.
c. Perusahaan mewajibkan bahan baku habis sebelum hari kamis yaitu pada hari rabu agar bahan baku untuk prduksi selanjutnya tidak menumpuk.
Universitas Sumatera Utara
Dengan dirancangnya wadah tersebut dapat mengurangi keluhan pada bagian paha, betis, dan kaki dan merubah Metode kerja operator sehingga operator
dalam mengerjakan proses penghancuran batu. 2. Kursi Kerja
Dengan dirancangnya wadah bahan baku, maka diperlukan kursi kerja untuk dapat mengurangi keluhan pada bagian paha, betis, dan kaki sehingga operator dalam
mengerjakan penghancuran batu dengan fasilitas kerja yang baru. Dimensi tubuh yang dibutuhkan dalam perancangan fasilitas kerja dapat
dilihat pada Tabel 5.1.
Dimensi yang diukur dari produk paket meja belajar tersebut adalah
1.
TBD Tinggi Bahu Duduk
Dimensi ini digunakan untuk menentukan tinggi sandaran kursi. 2.
TSD Tinggi Siku Duduk
Dimensi ini digunakan untuk menentukan tinggi jangkauan conveyor dari kursi dan operator
3.
LB Lebar Bahu
Dimensi ini digunakan untuk menentukan lebar sandaran kursi. 4.
LP Lebar Pinggul
Dimensi ini digunakan untuk menentukan lebar kursi. 5.
TP Tebal Paha
Dimensi ini digunakan untuk menentukan jarak kursi dengan wadah tempat bahan baku.
Tabel 5.1 Data Dimensi Tubuh Operator
Universitas Sumatera Utara
No TBD
cm TSD
cm LB
cm LP
cm TP
cm TPo
cm
1 59.2
23 38.5
36.2 14.4
42.6 2
54.5 23.7
38.8 38.8
14.3 41.4
3 62.5
23.5 40.6
30.4 13.4
43.9 4
58.7 23
41 32.2
15.3 46.1
5 61.3
22.1 42.1
30.3 13.7
47.1 6
57.3 21.5
39 32
14.2 42.2
7 64.2
24.7 44.4
34.1 17.5
43.7 8
53.6 23.5
38.5 31.4
14.6 40.9
9 53.8
22.7 38.4
29.3 13.5
42.1 10
56.1 24.6
34.5 28.9
13.6 41.5
Sumber : Hasil Pengukuran 6.
Tpo Tebal Popliteal
Dimensi ini digunakan untuk menentukan tinggi dari dasar dudukan kursi sampai ke lantai.
Adapun d
ata-data antropometri yang diperoleh dari pengukuran pada operator selanjutnya akan ditentukan nilai rata-rata, standard deviasi, nilai
maksimum dan minimum untuk masing-masing item pengukuran. Perhitungan nilai rata-rata, standard deviasi, nilai minimum dan
maksimum pada masing-masing pengukuran adalah sebagai berikut : 1. Nilai rata-rata
x
n X
n X
X X
X
n n
∑
= +
+ +
= ..
. .
2 1
Dimana : N = banyaknya pengamatan ΣX
n
= jumlah pengamatan ke - n X
= X rata-rata
Universitas Sumatera Utara
Contoh : Nilai rata-rata pada Tinggi Bahu Duduk adalah
= +
+ +
= 10
1 .
56 ...
5 .
54 2
. 59
X
58.120
2. Nilai standar deviasi σ
Untuk menentuan nilai standard deviasi pada masing-masing pengukuran dapat ditentukan dengan rumus seperti di bawah ini :
σ =
1
2
− −
N X
Xi
Contoh :
9 120
. 58
1 .
56 ...
120 .
58 5
. 54
120 .
58 2
. 59
2 2
2
− +
+ −
+ −
= σ
= 7.7
Nilai maksimum dan minimum adalah nilai terbesar dan terkecil pada data hasil pengukuran setelah data tersebut diurutkan.
Contoh : Nilai maksimum Tinggi Popliteal TPo = 64.2
Nilai minimum Tinggi Popliteal TPO = 53.6 Dapat dilihat perhitungan rata-rata, nilai standard deviasi, nilai minimum
dan maksimum hasil pengukuran pada Tabel 5.2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standart Deviasi, Nilai Minimum dan Maximum Data Antropometri
No TBD
cm TSD
cm LB
cm LP
cm TP
cm TPo
cm
1 59.2
23 38.5
36.2 14.4
42.6 2
54.5 23.7
38.8 38.8
14.3 41.4
3 62.5
23.5 40.6
30.4 13.4
43.9 4
58.7 23
41 32.2
15.3 46.1
5 61.3
22.1 42.1
30.3 13.7
47.1 6
57.3 21.5
39 32
14.2 42.2
7 64.2
24.7 44.4