2. Komunisme 2. 1. Sejarah dan Pengertian Komunisme
dalam era politik Soeharto 1965-1971. Komunisme merupakan salah-satu ideologi politik disamping ideologi politik lainnya seperti fasisme, liberalisme demokrasi dan lain-lain.
Oleh sebab itu pemahaman mengenai ideologi ataupun ideologi politik sangat diperlukan untuk melihat bagaimana konstruksi komunisme tersebut disusun sehingga menjadi kategori
sebuah ideologi ataupun ideologi politik.
I.6. 2. Komunisme I.6. 2. 1. Sejarah dan Pengertian Komunisme
Sejarah lahirnya komunisme tidak akan pernah lepas dari satu nama yang sangat fenomenal yaitu karl marx. Marx adalah seorang pria asal jerman yang lahir pada tahun 1818
di sebuah kota kecil dijerman bernama Trier Treves di provinsi Rhein. Rhein adalah salah satu kawsan industri terkenal di jerman samapai sekarang. Sehingga sewaktu muda, Marx
merasakan sendiri bagaimana lahan-lahan pertanian disekitar tempat tinggalnya mulai tergusur untuk pendirian pabrik, dimana petani-petani yang lahannya telah terampas
berbondong-bondong untuk melamar sebagai buruh di pabrik tersebut. Dengan melihat kondisis seperti itu Marx sendiri telah merasakan bagaimana perkembangan awal dari
kapitatalisme. Masa muda Marx dihabiskan sebagai orang yang rajin belajar, membaca surat kabar
dan gemar mengamati fenomena-fenomena sosial di sekitarnya. Saat Revolusi industri meletus tahun 1785 di inggris dengan ditandai penemuan mesin uap oleh James Watt sejarah
inggris mencatat bahwa terjadi pemberontakan petani-petani yang tanahnya digusur atas kepentingan unutum mendirikan pabrik. Pemberontakan ini dapat di padamkan oleh kaum
pemilik industri karena memiliki kekuatan untuk mengkebiri pemberontakan tersebut. Namun
Universitas Sumatera Utara
pemberontakan yang terjadi tidak berhenti sampai disitu. Setelah bergulirnya era industri, kaum buruh yang sebagaian besar adalah kaum tani yang tanahnya sudah dirampas dan
terpaksa menjual tenaganya sebagai buruh kasar di industri tersebut tidak tinggal diam karena kondisi kerja mereka yang sangat buruk. Salah satunya adalah karena kuantitas jam kerja
yang terlalu tinggi justru tidak dibarengi dengan upah yang mereka dapat. Dengan kondisi seperti ini maka lahirlah pergolakan-pergolakan kaum buruh atas kondisi sosial yang mereka
alami. Berbarengan dengan revolusi-industri yang terjadi di inggris, di prancis juga sedang
terjadi revolusi besar. Sekalipun revolusi Prancis telah berhasil mengantarkan kaum borjuasi pada penggulingan kau monarki, pergolakan politik di Prancis tidak berhenti begitu saja
8
. Kaum buruh masih terus melakukan pergerakan karena revolusi yang mereka dukung tidak
memberikan nasib baik terhadap kondisi sosial mereka melainkan hanya menguntungkan kaum borjuasi saja. Disisi lain, kaum monarkii juga tidak hanya tinggal diam akan kekalahan
mereka. Mereka juga menyususn kembali kekuatan untuk melakukan perlawaan terhadap kaum borjuasi
9
Peerkembangan politik diatas tentunya di ikuti marx melalui buku-buku sejarah dan koran-koran yang ia baca. Pada tahap selanjutnya perkembanagan industri terus terjadi di
benua eropa. Sehingga kondisi sosial yang dihadapi kelas buruh tidak jauh berbeda dari apa yang terjadi dimasa revolusi industri. Marx pun meyaksikan secara langsung bagaimana
kaum buruh diperlakukan sangat tidak adil oleh para kau borjuis. Kemudian Marx mengidentifikasikan kedua kelas tersebut anatara buruh dan proletar untuk melihat
penyebab kondisi sosial kelas tersebut. Marx menilai bahwa yang membuat kaum buruh tidak . Tujuan mereka adalah mengembalikan kembali kerajaan prancis yang
berjaya seperti dahuluh.
8
Ken Budha Kusumandaru, Karl Marx, Revolusi dan sosialisme, Yogyakarta: Ressist Book. 2006, hal. 6.
9
Borjuasi adalah kaum industriawan yang mempunyai alat alat produsksi.
Universitas Sumatera Utara
dapat berkutik diperlakukan tidak adil oleh kaum borjuis adalah karena mereka tidak dapat mencoba alternatif pekerjaan lain. Hal ini disebabkan karena pada saat itu zaman telah
berubah ke zaman industrialisai. Sedangkan untuk mencoba bekerja dibidang industri para kau buruh ini tidak mempunyai alat alat produsksi yang hanya dikuasai oleh kaum borjuis.
Untuk memiliki alat alat produksi tersebut haruslah mempunyai uangmodal yang banyak kapital. Kepemilikan atas alat produksi tersebut adalah terletak pada faktor kapital. Jadi
menjadi buruh adalah satu satunya pilihan bagi mereka untuk bertahan hidup. Kondisi buruh yang sangat memprihatinkan tersebut menarik perhatian Marx.
Menurutnya, dengan jam kerja yang terlalu tinggi maka sebenarnya kau buruh telah mengalami penindasan karena tidak dibarengi dengan upah yang lumayan. Belum lagi bagi
Marx, kaum buruh telah mengalami gejala sosial yang dinamakan alienasi. Yaitu gejala sosial dimana manusia telah kehilangan waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya
karena waktunya telah dihabiskan untuk pekerjaannya. Kondisi ini menurut pemikiran Marx telah mengasingkan manusia dari lingkungannya bahkan keluarganya sendiri.
Marx menjelaskan bahwa kondisi sosial manusia mengalami perkemabangan dari masa ke masa. Dimuali dari masa manusia primitif, feodalisme, kapitalisme, sosialisme dan
pada akhirnya akan sampai pada puncak yang paling tinggi yaitu komunisme. Kondisi Marx ketika menjelaskan fenomena sosial diatas adalah bagian dari masa kapitalisme. Dimana
dominasi atas kelas kelas sosial terletak pada kepemilikan alat-alat produksi yang berujung pada kepemilikian atas kapital. Dengan mempunyaii kapital maka alat-alat produksi dapat di
kuasai. Kemudian dengan kepemilikan atas alat-alat produksi tersebut maka sumber-sumber kehidupan juga akan terkuasai.
Marx meramalkan bahwa keadidayaan kapitalisme tersebut akan berakhir dan digantikan oleh sistem yang baru yaitu sosialisme. Marx meyakini bahwa kapitalisme akan
Universitas Sumatera Utara
hancur karena terjadinya revolusi yang dilakukan oleh kelas buruh dan konflik yang terjadi diantara sesama kelas borjuis. Kondisi buruh yang semakin ditekan oleh pihak pemodal lama
kelamaan akan melahirkan keadaan sosial dalam kelas buruh tersebut. Karena selalu mengalami penindasan maka kelas buruh akan melakukan pergerakan untuk melawan kelas
borjuis. Jika kaum borjus memiliki kekuatan pada kapital yang dimilikinya, maka kelas buruh akan menyusun kekuatan melalui pembentukan serikat buruh untuk melawan kelas borjuis
dan merebut alat-alat produksi. Dan kelas buruh akan memenangkan revolusi tersebut sehingga kapitalisme akan hancur. Faktor kedua yang diyakini marx akan menghancurkan
kapitalisme adalah persaingan konflik yang terjadi diantara para pemilik modal. Pemilik modal akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi pihak yang paling dominan dalam
menghasilakn barang-barang produksi. Sehingga lama kelamaan persaingan tersebut akan menyebabkan pihak yang tidak mempunyai modal yang lebih kuat akan tersingkir satu
persatu. Hal seperti ini akan memperlemah keadaan kaum pemodal, sehingga memuadahkan kelas buruh untuk melakukan perlawanan.
Setelah kapitalisme tersebut hancur akibat revolusi yang dilakukan pihak buruh, maka marx kemudian meramalkan bahwa akan ada sistem pengganti dari kapitalisme yang
dinamakaSn dengan sosialisme. Sosialisme menentang paham kepentingan individu sebagai dasar pribadi dan juga kebebasan ekonomi yang melibatkan negara. Sosialisme beranggapan
bahwa kebebsan individu sebagai dasar pribadi yang diterapkan pada sisitem kapitalisme telah membuat manusia semakin egois dan lupa akan lingkungannya. Dan tidak adanya peran
negara dalam kebebasan ekonomi dalam kapitalisme berakibat pada tidak terjaminnya kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang tidak memiliki alat-alat produksi.
Negara harus mengambil alih kepemilikan alat-alat produksi. Kepemilikan alat produksi oleh negara bukan semata mata demi sebuah keuntungan belaka, melainkan demi
menjamin kesejahteraan masyarakat yang tidak memiliki kapital yang kuat. Negara juga
Universitas Sumatera Utara
dapat menjadi pengontrol akan sebuah sistem ekonomi yang sehat dan memperhatikan kondisi kelas buruh sehingga tidak mengalami penindasan dari para kaum borjuis. Dengan
adanya peran negara maka individu-individu yang tidak memiliki kapital akan tetap dapat berproduksi dengan memakai alat produksi yang dikuasai oleh negara. Sehingga negara
diharapkan dapat menjamin kesejahteraan hidup kaum proletar
10
Marx yang melihat sosialisme gagal untuk menjamin kesejahteraan masyrakat banyak tepatnya kaum buruh melihat bahwa revolusi yang sebenarnya harus dilakukan adalah
revolusi perjuangan kelas kaum buruh. Kaum buruh menurut Marx harus melakukan revolusi dan menguasai langsung alat-alat produksi tersebut. Sehingga untuk mewujudkannya
mayoritas dari penduduk harus terdiri dari proletariat. Karena tanpa adanya kedudukan proletariat yang mayoritas maka kemenangan kaum buruh dalam revolusi tidak akan
mungkin di lakukan. Atas dasar keadaan ini kemudian Marx menawarkan gagasan baru yang disebut dengan komunisme.
. Revolusi yang menghasilkan sosialisme sebagai tatanan hidup baru ternyata tidak
menjamin kesejahteraan pada setiap lapisan masyarakat. Sistem sosialime ternyata mempunyai kelemahan yang hampir sama dijumpai pada sisitem kapitalisme.
Permaslahannya terletak pada peran negara. Negara yang diharapkan mampu menjadi pengontrol bagi sebuah sistem ekonomi ternyata tidak mampu menjalankan tugas yang
diharapkan. Marx melihat bahwa negara pada dasarnya adalah sebuah lembaga politik yang di isi oleh oknum-oknum. Letak permasalahannya yang sebenarnya terletak pada prilaku
oknum-oknum itu sendiri. Marx melihat negara tidak mampu menjadi kontrol sosial yang baik diakibatkan karena oknum-oknum dalam negara tersebut ternyata dikuasai oleh para
pemilik modal. Sehingga kelas buruh yang bekerja pada pabrik-pabrik yang dikuasai oleh para pemodal tetap mendapat perlakukan yang tidak adil dan selalu mengalami penindasan.
10
Proletar adalah istilah bagi masyarakat industrialisai yang tidak memiliki alat alat produksi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Marx, revolusi yang dilakukan oleh proletariat yang mayoritas pada akhirnya akan melahirkan mayarakat komunisme. Masyarakat komunisme yang digambarkan oleh
Marx adalah suatu komunis yang tidak berkelas, tenteram, tenang, manusia dengan disiplin diri, dan pandangan terhadap kerja sebagai sumber kegembiraa, terlepas perlu dair perlu
tidaknya kerja ini dipandang dari segi keuntungan serta kepentingan diri
11
11
Firdaus syam, Pemikiran Politik Barat: sejarah, Filsafat, Ideologi dan Pengaruhnya Terhadap Dunia ke 3, Jakarta: PT Bumi Aksara. 2007, hal. 281.
. Marx beranggapan bahwa tujuan utama manusia bekerja bukanlah untuk mencari nafkah,
melainkan sebagai panggilan hati. Marx melihat bahwa dengan terciptanya masyarakat komunis seperti yang dia maksud diatas, maka peran negara hampir tidak ada, sehingga
keberadaan negara akan menjadi tidak dibutuhkan lagi. Pembahasan diatas sangat diperlukan dalam proses penelitian ini. Komunisme yang
terdapat di Indonesia merupakan sebuah konsepyang didasarkan atas pemahaman Marx dalam memandang sebuah fenomena sosial yang selanjutnya di modifikasi oleh Lenin.Jadi
jelas bahwa paham komunis yang di terapkan di indonesia merupakan sesuatu yang diadopsi dari pemikiran kedua tokoh tersebut. Dengan demikian sangat diperlukan untuk mengetahui
bagaimana sebenarnya komunisme itu lahir dan menjadi sebuah ideologi politik. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kejelasan mengenai asal dari ideologi komunisme tersebut yang
pada saatnya diterapkan di Indonesia.