Hubungan dengan Orang Tua Hubungan dengan Kelompok Seksualitas

matang, fase konsolidasi identitas, kestabilan kepercayaan diri, merasa nyaman dengan pertumbuhan fisik, serta peran sosial telah ditentukan.

2.3.4 Hubungan dengan Orang Tua

Pada remaja awal 11-14 tahun remaja menentukan batasan kemandirian- ketergantungan, keinginan kuat untuk bergantung pada orangtua sekaligus berusaha mandiri, tidak ada konflik besar mengenali kendali orangtua. Pada remaja pertengahan 15-17 tahun terjadi konflik besar mengenai kemandirian dan kendali, merupakan titik rendah dalam hubungan orangtua-anak, dorongan terbesar untuk emansipasi terhadap orangtua, berusaha melepaskan diri, kebebasan emosional akhir dan ireversibel dari orangtua, dan merasa berduka. Pada remaja akhir 18-20 tahun pemisahan emosional dan fisik dari orangtua telah dilakukan, tercapainya kemandirian jika anak berasal dari keluarga dengan konflik yang minimal, emansipasi hampir dicapai.

2.3.5 Hubungan dengan Kelompok

Pada remaja awal 11-14 tahun remaja membangun hubungan dengan kelompok untuk mengatasi ketidakstabilan yang ditimbulkan oleh perubahan tubuh yang cepat, peningkatan hubungan persahabatan dengan teman sesama jenis, serta berusaha menjadi pemimpin dalam kelompok. Pada remaja pertengahan 15- 17 tahun muncul kebutuhan yang kuat akan identitas untuk menegakkan imej-diri, standar tingkah laku ditentukan oleh kelompok, penerimaan oleh kelompok menjadi hal yang teramat penting, adanya ketakutan akan penolakan, dan Universitas Sumatera Utara menjelajahi kemampuan untuk menarik lawan jenis. Pada remaja akhir 18-20 tahun kepentingan kelompok berkurang dan digantikan oleh hubungan persahabatan individual, pengujian hubungan pria-wanita terhadap kemungkinan hubungan yang permanen, hubungan ditandai dengan saling memberi dan berbagi.

2.3.6 Seksualitas

Pada remaja awal 11-14 tahun terjadi eksplorasi dan evaluasi diri, kencan terbatas biasanya bersama kelompok, dan kedekatan yang terbatas. Pada remaja pertengahan 15-17 tahun terjadi hubungan plural yang banyak, pengambilan keputusan untuk menjadi heteroseksual, eksplorasi ‘daya tarik diri’, memiliki perasaan ‘jatuh cinta’, dan terbentuknya hubungan yang tentatif. Pada remaja akhir 18-20 tahun remaja membentuk hubungan yang stabil dengan orang lain, peningkatan kemampuan untuk menjalin hubungan mutual dan resiprokal, kencan sebagai pasangan pria-wanita, serta kedekatan melibatkan komitmen dan tidak sekedar eksplorasi dan romantisisme.

2.3.7 Kesehatan Psikologis