Pertumbuhan Kognisi Identitas Pertumbuhan dan Perkembangan pada Masa Remaja

Adolescence merujuk kepada kematangan psikologis individu, sedangkan pubertas merujuk kepada saat dimana telah ada kemampuan reproduksi Potter Perry, 2009. Remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan usia 20 tahun, yaitu menjelang masa dewasa muda Soetjiningsih, 2004.

2.2 Subfase Remaja

Pada masa remaja terdapat tiga subfase, yaitu: a. Masa remaja awal 11 sampai 14 tahun, b. Masa remaja pertengahan 15 sampai 17 tahun, dan c. Masa remaja akhir 18 sampai 20 tahun.

2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Masa Remaja

2.3.1 Pertumbuhan

Pada remaja awal 11-14 tahun kecepatan pertumbuhan mencapai puncak, timbul karakteristik seks sekunder. Pada remaja pertengahan 15-17 tahun pertumbuhan melambat pada anak perempuan, tinggi badan mencapai 95 tinggi badan dewasa, karakteristik seks sekunder lanjut. Pada remaja akhir 18-20 tahun terjadi kematangan secara fisik, pertumbuhan tubuh dan reproduksi semakin lengkap. Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Kognisi

Pada remaja awal 11-14 tahun remaja menggunakan kemampuan baru untuk pemikiran abstrak yang terbatas, meraba adanya nilai moral dan energi yang baru, serta perbandingan ‘normalitas’ dengan kelompok sesama jenis. Pada remaja pertengahan 15-17 tahun remaja memperoleh kemampuan berpikir abstrak, memiliki kemampuan intelektual yang umumnya idealistik, memiliki perhatian terhadap masalah filsafat, politis dan sosial. Pada remaja akhir 18-20 tahun terbentuknya pikiran abstrak, dapat menerima dan berpikir jauh, mampu meninjau masalah secara komprehensif, identitas intelektual dan fungsional telah ditegakkan.

2.3.3 Identitas

Pada remaja awal 11-14 tahun remaja berfokus pada perubahan tubuh yang cepat, mencoba berbagai peran, mengukur daya tarik melalui penerimaan atau penolakan dari kelompok, serta memenuhi syarat yang ditegakkan kelompok teman. Pada remaja pertengahan 15-17 tahun remaja mengubah citra diri, sangat egosentrik, narsisisme yang bertambah besar, kecenderungan berfokus pada pengalaman dalam diri dan penemuan jati diri, memiliki kehidupan fantasi yang kaya, idealistik, mampu memperkirakan akibat dari tingkah laku dan keputusan yang diambil, dan aplikasi yang bervariasi. Pada remaja akhir 18-20 tahun citra tubuh dan definisi peran sesuai gender mulai ditegakkan, identitas seksual yang Universitas Sumatera Utara matang, fase konsolidasi identitas, kestabilan kepercayaan diri, merasa nyaman dengan pertumbuhan fisik, serta peran sosial telah ditentukan.

2.3.4 Hubungan dengan Orang Tua