Karakteristik Responden Pengetahuan Responden tentang Pencegahan HIVAIDS

27 Tindakan Remaja Tentang Pencegahan HIVAIDS Frekuensi Presentase Positif Negatif 68 19 78,2 21,8 Hasil penelitian mengenai tindakan remaja tentang pencegahan HIVAIDS dari kuesioner tindakan, dilihat pada tabel 6 menunjukkan bahwa tindakan remaja tentang pencegahan HIVAIDS di SMA Negeri 17 Medan Tahun 2013 berada pada kategori positif sebanyak 78,2 n=58.

2. Pembahasan

2.1 Karakteristik Responden

Peneliti mengambil beberapa karakteristik responden seperti jenis kelamin, dan umur. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden adalah perempuan. Wanita dan anak-anak adalah kelompok beresiko tertular HIVAIDS Global Health Council, 2007. Tingkat pengetahuan HIV antara laki-laki dan perempuan didapatkan perempuan memiliki pengetahuan HIV yang lebih rendah karena kebanyakan perempuan tidak mengerti transmisi HIV dibanding laki-laki Yoo, H; Sun Hae Lee; Kwon, Bo Eun; Chung, Sulki; Kim, Sanghe, 2005 Berikutnya, karakteristik yang diambil oleh peneliti adalah umur. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa mayoritas umur responden adalah 16 tahun. Hal ini sesuai dengan umur yang beresiko tertular HIVAIDS adalah pada umur sekitar 15-24 tahun Global Health Council, 2007. Pada remaja pertengahan 15- 17 tahun remaja memperoleh kemampuan berpikir abstrak, memiliki kemampuan Universitas Sumatera Utara 28 intelektual yang umumnya idealistik, memiliki perhatian terhadap masalah filsafat, politis dan sosial Potter Perry, 2009.

2.2 Pengetahuan Responden tentang Pencegahan HIVAIDS

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu obejk tertentu. Penginderaan melalui pancaindera manusia, yakni, penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba Notoatmodjo 2003. Perilaku seseorang terhadap suatu rangsangan atau objek tertentu biasanya didasari oleh pengetahuan. Hasil penelitian yang didapat dari tabel 4 bahwa sebanyak 58 orang 66,7 responden memiliki pengetahuan yang cukup tentang pencegahan HIVAIDS. Hal tersebut sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar 2011, yang menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang HIVAIDS di salah satu sekolah swasta di kota Medan berada pada kategori sedang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Muhannur 2006, menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan remaja di salah satu sekolah negeri di kota Medan berada pada kategori kurang. Dan penelitian yang dilakukan oleh Radhiah 2011, menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan remaja Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Medan berada pada kategori baik. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor usia dan sumber informasi tentang HIVAIDS yang diperoleh di sekolah tersebut. Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan salah oleh responden adalah pertanyaan nomor 2 dengan Universitas Sumatera Utara 29 persentase sebesar 67,8. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar 2012 yang didapat bahwa pertanyaan mengenai usaha-usaha perlindungan diri untuk mencegah penularan AIDS merupakan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah oleh responden dengan persentase 53,7. Pada pertanyaan nomor 5 didapatkan persentase jawaban salah cukup besar yaitu 35,6 tentang usaha pencegahan HIV pada remaja, dan pertanyaan nomor 6 dengan persentase 36,8 tentang usaha menanggulangi infeksi HIV. Hal ini mungkin dipengaruhi kurangnya pemahaman remaja tentang hal-hal yang berkaitan dengan cara pencegahan dan penanggulangan HIV pada remaja.

2.2 Sikap Responden tentang Pencegahan HIVAIDS