hipotesis. Beberapa remaja menggunakan strategi menghindar dimana mereka mengubur masalahnya dan mencoba mengurangi ketegangan dengan
penyalahgunaan obat-obatan atau menghindari orang lain.
2.4.6 Moral
Menurut Kohlberg 1964, remaja akan mencapai tingkat konvensional dimana mereka memperhitungkan harapan keluarga dan masyarakat. Awalnya
terdapat kepatuhan terhadap peraturan untuk memperoleh pujian dari pihak lain dan untuk menghindari penolakan, selanjutnya mereka berusaha menghindari
kritik dari pihak institusi Potter Perry, 2009.
3. Pencegahan HIVAIDS
Dalam usaha mengurangi infeksi HIV, berbagai kaedah telah diterapkan, salah satunya adalah kaedah ABCD, yaitu:
Abstinence, yaitu menunda atau tidak melakukan kegiatan seksual sebelum menikah.
Be faithful, yaitu saling setia kepada pasangannya. Condom, yaitu menggunakan kondom bagi orang yang melakukan perilaku seks
berisiko. Drugs, tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian dan tidak secara
bersama-sama dalam penggunaan napza Komisi Penanggulangan AIDS, 2010- 2011.
Universitas Sumatera Utara
WHO memainkan peranan dalam usaha menanggulangi infeksi HIV AIDS dengan berbagai cara. Beberapa langkah yang dianjurkan oleh WHO
adalah : a. Pendidikan kesehatan reprodukasi untuk remaja.
b. Program penyuluhan rekan sebaya peer group untuk kelompok sasaran. c. Program kerjasama dengan media cetak dan media elektronik.
d. Pencegahan komprehensif untuk pengguna narkoba, narkotika, termasuk program jarum suntik steril.
e. Pendidikan agama. f.
Program pelayanan infeksi menular seksual IMS. g. Program promosi kondom di lokasi pelacuran.
h. Pelatihan keterampilan hidup. i.
Program pengadaan tempat-tempat untuk tes HIV dan konseling. j.
Dukungan untuk anak jalanan dan pemberantasan prostitusi anak. k. Integrasi program pencegahan dengan program pengobatan, perawatan dan
dukungan. Program strategi pencegahan dan pengurangan risiko HIVAIDS pada
remaja, yaitu: 1. Informasi tentang HIVAIDS, transmisi dan pencegahan.
2. Instruksi dan demonstrasi cara penggunaan kondom. 3. Informasi untuk membantu remaja menilai sendiri perilaku yang berhubungan
dengan risiko.
Universitas Sumatera Utara
4. Informasi dan latihan main peran untuk membantu remaja mengembangkan kemampuan komunikasi dan ketegasan assertive untuk negoisasi
penggunaan kondom dengan pasangan seksual dan bertahan terhadap tekanan teman sebaya untuk terlibat perilaku berisiko Soetjiningsih, 2004.
Universitas Sumatera Utara
22
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
1. Kerangka Konsep
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang HIVAIDS serta cara penularannya menjadi salah satu faktor penting pendukung sikap dan tindakan
masyarakat terhadap pencegahan penyakit HIVAIDS Nasronudin, 2007. Saat ini, seluruh remaja tanpa melihat risiko harus belajar untuk
melindungi diri sendiri terhadap infeksi HIVAIDS dengan mencegah atau mengubah perilaku yang berhubungan dengan risiko HIV Soetjiningsih, 2004.
Skema 1. Kerangka Konsep Perilaku Remaja Tentang Pencegahan HIVAIDS di SMA Negeri 17 Medan Tahun 2013